11

432 55 6
                                    

"Tadaima

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tadaima.. jii-san?"
Tangan halusnya mendorong pintu kayu sederhana. Kaki jenjangnya ia gerakkan tuk maju, memasuki sebuah rumah.

Tak ada jawaban membuat sang jelita mengernyit, ia menyusuri ruangan yang tampak kosong dan sunyi itu. Netranya teralihkan, menatap sebuah pintu didalam rumah tersebut.

Dengan perlahan membuka kenop pintu, terlihat seorang pria paruh baya berbaring diatas kasur dengan sebagian tubuhnya tertutup selimut.

"Jii-san.. tadaima.. "
(Name) masuk kedalam duduk dikursi dekat ranjang.

"(Name)? okaerinnasai"
Kiroo tersenyum menatap putri asuhnya itu

Tangan berkeriput yang mulai rapuh itu terangkat, mengelus surai selembut sutra itu. (Name) sendiri hanya mengulas senyum

"Bagaimana kabarmu (Name)? "
Tangannya ia tarik kembali, menatap penuh sayang kepada gadis itu

"Baik-baik saja, (Name) mendapat banyak teman kok juga bertemu lagi dengan dua Madl bersaudara itu"

"Syukurlah kalau begitu"
Kiroo tertawa pelan

(Name) menaruh tas ranselnya di dekat kursi, senyuman masih terpatri di wajah ayu nya.

"Mana mu terlihat lemah, (Name). Apa kamu menggunakannya selama di akademi?"

"hehehe"
(Name) cengengesan, ya memang benar kan?

1 jam mereka habiskan mengobrol, (Name) bercerita begitu banyak hal, rasanya nyaman bercerita begitu banyak hal kepada orang yang sudah ia anggap sebagai rumah.

"Lalu apa keputusan mereka mengenai keberadaanmu, (Name)?"

"Mmm.. yah.. aku tak terlalu menangkap banyak hal mengenai itu"

Kiroo mengangguk, ia sudah terlalu tua untuk banyak berfikir mengenai sikap (Name) yang sudah ia paham sekali.

"Aku ada permintaan untukmu, (Name)"
Yang disebut menaikkan sebelah alis, menunggu kelanjutan dari kalimat itu

"Tolong ambil tanduk naga yang berada di goa, (Name)"

Yang di pinta melongo, potongan apel yang baru saja ia lahap hapir saja meluncur dari mulutnya.

"Itu menjijikan, nak"
Kiroo hanya bisa menatap heran

"HAH! mana bisa kakek tua! maksudmu naga besar yang di goa sini? yang bener aja! artinya aku harus membunuh naga itu?"
(Name) menatap, meminta penjelasan lebih

𝐒𝐎𝐔𝐋𝀚 mashleWhere stories live. Discover now