Kesal

229 39 18
                                    

Itu yang baca book ini, jangan lupa di vote. Agar apa? Agar berkah.

Sorry juga baru bisa up. Banyak kendala gara-gara sakit🥲

Happy Reading




Sedari tadi, Fang di buat bingung dengan sosok asing yang duduk di sampingnya. Dari semalam mereka bertemu dan pagi ini, sosok itu sangat sok akrab dengannya. Sekarang, mereka juga lagi berada di kedai Kokotiam Tok Aba, dan sedang duduk di gazebo paling ujung.

"Makan, kurus, tengkorak," cibir nya. Anehnya, dia bicara begitu dengan tampang datar dan nada yang datar, membuat Fang heran dengan sosoknya.

Dia terus menyuapi Fang hingga pipi yang tadinya tirus menjadi menggembung akibat terisi penuh oleh makanan. Cara dia menyuapi Fang pun seperti orang yang hendak membunuh musuhnya. Sangat kasar ketika sendok itu masuk ke dalam mulutnya dan di tariknya dengan cepat.

Sela-sela bibir Fang menjadi sedikit sakit akibat orang ini. "Lo mau nyuapin gue atau mau bunuh, gue? Ada dendam apa lo sama gue? Kenal aja baru kemarin," sarkas Fang. Dia sudah tidak tahan dengan tingkah orang ini.

"Sekolah," jawabnya. Fang bingung dengan jawaban yang dimaksud olehnya, tidak nyambung. "Lo.. Masih sekolah? Badan bongsor gini masih SMA, kah? Oh, jangan-jangan gak lulus gara-gara botol, kan?!"

Orang itu adalah Kaizo, Kapten Kaizo. Dia menyelentik kening putih Fang dengan sedikit kuat. "Anjir, sakit!" umpat Fang dengan keras.

Sekali lagi, Kaizo menggelengkan kepalanya dan menyelentik kening putih itu namun, kali ini dengan pelan disertai dengan usapan halus di keningnya, yang bagi Fang malah tidak terasa apa-apa.

"Bukan. Kau," sambungnya. Fang sepertinya membutuhkan penerjemah bahasa singkat orang yang ada disampingnya ini. Kaizo menghela nafas pelan dengan menatap malas pada bocah landak didepannya.

Ini semua bermula dari kemarin. Sekarang, mari kita lakukan flashback terlebih dahulu.

Flashback on

"Oh, Tarung, Koko ci, dan Kaizo. Kalian mau pesan coklat panas, kah?" Fang menoleh pada sosok yang ditanyai. Dia terkejut saat melihat orang yang disapa Tok Aba, lebih tepatnya pada sosok itu.

Sosok yang tepat berada di tengah-tengah antara mereka bertiga.

Sontak, dia berdiri karena terkejut dan berteriak kuat. "Kek, awas ada tuyul hijau! Cepat simpan duit kakek, kalo enggak, entar dia curi buat majikannya!"

Awalnya, mereka terdiam karena ucapan lantang itu dan tak lama suara menahan tawa terdengar. Semua orang yang ada disana menahan tawa karena ucapan histeris dari Fang. Termasuk Kaizo, yang tak pernah tertawa hampir saja tertawa terbahak-bahak karena ucapan, Fang.

Muncul perempatan di kening Koko ci. "DEI!" teriaknya kuat. dia kesal pada orang yang seenak jidat, menyebutnya tuyul oleh makhluk yang tak dia kenal, penampilannya sangat tidak enak dipandang, mungkin itu adalah Alien gembel dari luar angkasa.

"Dei, Komandan. Gak ada kerja lain kah, selain mengcopy kata-kata orang lain? Emang komandan itu hindu apa," celetuk remaja bertubuh gempal yang tiba-tiba datang karena mendengar kosa katanya dipakai orang lain. Dia menatap datar pada Komandan Koko ci.

"Diam kau, Taruna! Kau mau aku kasih misi tingkat tinggi biar kau gugur sekalian saat mengerjakan misi," ancam Koko ci.

Sementara Fang, dia masih bersembunyi dibelakang Tok Aba dengan tubuh yang gemetar, wajahnya juga pucat pasi.

𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐅𝐚𝐧𝐠 𝐌 𝐨𝐫 𝐅𝐚𝐧𝐠 𝐀 [On Going]Where stories live. Discover now