STARLIGHT

23. Kita beda

بذكر اسم الله الرحمن الرحيم
.
.
.

Keluarga kita memang berbeda aturan, tapi itu bukanlah sebuah penghalang dari keluarga yang hendak saya bangun dengan dirimu

--Rayyanza Athallah Al-bizar--

.
.
.

°•• HAPPY READING ••°

"Istidraj itu apa Gus.?

Pertanyaan dari gadis berusia dua puluh dua tahun itu membuat tangan Gus Rayyan yang sedang mencari buku dirak kamarnya terhenti.

Matanya menatap sang istri yang duduk disofa dekat jendela, nampak menunggu  jawaban darinya. Langkah kaki lelaki dengan bola mata hitam kecokelatan mendekat kepadanya.

"Kenapa nanya gitu, hm?  Gus Rayyan   duduk disamping istrinya.

"Kan mumpung Aya inget Gus, soalnya dulu kan Gus mau jelasin pas udah nikah sama Aya."

Gus Rayyan mengangkat satu alisnya, mencoba mengingat.

Ayana berdecih. "Ih, Gus nggak seru, masak lupa sih, dasar pikun."

Gus Rayyan terkekeh pelan."nggak baik hina suami."

"Habisnya Gus nyebelin, Aya nanya malah nggak cepet dijawab, keburu udah penasaran nih."

Bukannya menjawab, Gus Rayyan malah semakin membuat kesal Ayana. Menurutnya wajah sang istri terlihat sangat menggemaskan jika kesal.

"Ih, malah senyum-senyum sendiri, Gus ngeselin!"

Gus Rayyan mendekat kearah sang istri, lalu memeluknya sangat erat, walaupun pelukannya dari samping.

"Dengerin ya."

Ayana memutar bola mata malasnya, ia masih kesal. "Iya."

"Istidraj itu bentuk tipu daya dari Allah SWT yang diberikan kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan."

"Istidraj dapat terjadi dalam berbagai bentuk kenikmatan, seperti harta, kekuasaan, dan kedudukan."

"Faham?" Tanya Gus Rayyan saat usai menjelaskan.

Ayana menggeleng, pertanda tak mengerti. Hal ini sudah ia duga karena tidak semua orang itu bisa langsung mengerti jika hanya lewat pengertian. Kebanyakan mereka lebih mudah mengerti jika dari contoh, khususnya dalam kehidupan nyata.

"Kalau gitu aku kasih contohnya aja, biar gampang ngertinya."

Ayana mengangguk. Ia sangat beruntung memiliki suami seperti Rayyan, sabar dalam membimbing nya bahkan menerimanya apa adanya. Semua kekurangan dan kelebihan.

Jika dilihat, mereka sangat berbeda. Rayyan berasal dari keluarga religius, dia juga anak dari seorang kiai dibandingkan dengan Ayana yang berasal dari keluarga tidak religius sama sekali, bahkan Ayana adalah anak yang lahir tanpa ayah dan baru saja membuka mata, dirinya sudah ditinggal oleh sang bunda.

Masalalu Ayana sangatlah buruk, entah alasan apa yang membuat Gus Rayyan yakin untuk menikahi Ayana. Padahal kebanyakan jika seorang Gus pasti menikahnya dengan Ning, tapi tidak untuk yang satu ini.