Merawatnya Dengan Baik

316 18 0
                                    


Di hari minggu pagi

"Euhh" Lenguh Gracia yang baru saja bangun dari tidur cantiknya,"duh, gue masak dulu deh" ia lalu beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka, Lalu ia turun dan memasak sarapan

Saat hampir selesai tiba2 ada yang memeluknya dari belakang, Ia bingung siapa orang ini, Dan saat mengingat dia sudah menikah"Ah ini pasti Shani",
"Shan lo jangan nge ganggu gue"
"Gee" Rengek shani dengan manja","kenapa lo?" seketika shani menempelkan dahinya ke pundak Gracia, "Eh bentar"

Gracia mwnghentikan aktivitasnya lalu mengecek dahi Shani, "Shan panas banget, gue bikinin bubur aja ya?",
Shani yang mendengar perkataan Gracia langsung duduk dimeja,
"nanti gue penggilin dokter ya Shan?",
"gausah ge, nanti juga sembuh sendiri",
"oke nanti gue panggilin", "ck gee, gausah lah", "ngga pokonya gue panggilin titik", "yaudah deh"

Setelah Gracia selesai memasak, mereka pun mulai makan bersama, disaat sedang makan Gracia melihat Shani yang terus memijat pelipisnya
"sakit kepala?", "iya, pusing juga",
"habis makan minum obat ya", "ngga mau, pait obat mah", "gue maksa", "iya iya"

Disaat Gracia sudah selesai makan ia berpindah tempat duduk ke samping shani "kok ngga di abisin sih shan", "aku ngga nafsu makan gee", "makan ayo, gue suapin deh" shani yang mendengar perkataan gracia langsung membuka mulutnya "giliran disuapin aja, langsung buka mulut"

"makasih ya ge", "iya sama² shan, udah tugas aku juga buat rawat kamu", "aku kamu nih?" ucap shani sambil cengar cengir, "gue panggil dokter dulu", "aku tunggu dikamar ya gee" ucapnya berteriak dengan nada mengejek

saat bersama gracia sakit dikepalanya seakan menghilsng begitu saja, shani juga tidak tau kenapa hal seperti itu bisa terjadi

tidak lama kemudian gracia kembali dengan dokter turun temurun dari keluaga shani, bahkan dokter ini sudah bekerja pada keluarganya daris ebelum shani lahir, saat sampai dikamar sang dokter terkekeh pelan melihat shani yang membungkus dirinya dengan selimut tebal

"shan buka selimut kamu, dokternya udah ada" , lalu ia membuka sedikit dan mengintip dari celah kecil itu, lalu ia membuka semua dan langsung duduk
"demam lagi shani?", "euh iya dok", dokter yang mendengar itu langsung memeriksa " pusing?", "banget dok", "istirahat yang cukup, jangan terlalu gila kerja shan", "hehe iya dok diusahain", "ini obatnya" dokter mengambil obat dari dalam tasnya lalu mwmberikannya pada gracia, Setelah itu

Gracia mengantar dokter untuk keluar, "kamu harus sabar² ngurusin shani nya, dia kalo lagi demam emang manja sama bawel banget, dari kecil udah gitu dia", "oalah? pantes aja dia meluk² dok" dokter yang mendengar ucapan gracia terkekeh pelan " dia ngga pernah berubah dari kecil", "kamu jangan suka ninggalin dia dikamar sendirian kalo lagi sakit begini, nanti tambah rese anaknya", "haha oh gitu yah dok, saya usahain", "yasudah saya pergi dulu", "iya silahkan pak"

"gee kok kamu lama sih?" tanya shani dengan manja, "ngobrol bentar tadi sama dokternya", "gee" "kenapa shan?"
"sinii"ucapnya dengan lebih manja, dan sambil membuka lebar tangannya meminta gracia untuk memeluknya, "mau dipeluk yah bayi?" jawab gracia lalu terkekeh pelang melihat tingkah lucu shani

"iyaa peluk aku dong gee", "utututu lucunyaa, ini bayi darimana sih" ucap gracia lalu mencubit kedua pipi shani

"shan, kok gue nyaman banget ya?, gue marasa kita deket tapi kita aja masih belum tau banyak tentang satu sama lain?" ucap gracia dalam hati

"aku suka banget nyiumin bau kamu ge" ucapnya yang juga becrucap dalam hati

setelah cukup lama ber pelukan gracia pun ingin melepaskan pelukan mereka tetapi saat ingin bangun ia ditahan oleh shani yang merengek

"gee disini ajaa temenin aku yaa?" ucapnya dengan memohon
"ngga ah aku turun aja ngga mau nemenin kamu" ucap gracia mencoba membuat shani marah, "gee disini aja ya??, ayolah gee" pinta shani, "yaudah aku disini aja" jawabnya dengan sabar

"shan ini kita beneran serius nikah?" tanya gracia, "kan aku udah pernah jawab pertanyaan yang sama", "tetep aja aku masih kaya gimana gitu", "ya iya kita serius nikah dan bakal jadi keluarga", "kamu udah mulai suka belum sama aku?", "aku belum yakin sepenuhnya tapi kayanya udah mulai suka dikit, kalo kamu?", "eum, anu", "jawab ge jangan eum anu eum anu aja ngomongnya","kayanya sihh yaa udah sama kayak kamu"

"serius gee??", "iya", "mau punya anak kapan?" , "shani!!," , "loh emang salah ya gee nanya gitu?," ,"ya engga cuma aku belum siap", "kalo aku minta jatah boleh ngga?", " NGGA YA SHANI INDIRA NATIO", "kok engga?, masa ngga boleh minta jatah sama istri sendiri ya ge?", "Ckk shani mah, aku ngga mau begituan dulu shan", "kalo udah siap kasih tau aku ya?", "ih iya² kamu mah kaya gila seks banget", "emang, enak tau aku pengalaman","ih geli huek, jorok shan", "ngga jorok kalo kamu udah ngerasain adek aku", "SHANI JANGAN JOROKKK", "aku serius ini gee","iiih bahas yang lain please shannn"

"ya aku ga punya bahasan lain selain itu, aku udah pro soalnya kalo begituan makanya bahasnya kaya gitu", "aku kepo banget kamu udah pernah?", "iih jujur belum shan", 😯 ekspresi wajah shani sangat terkejut mendengar gracia, " serius gee?, gila hoki aku dapet kamu", "aku sebenernya perrnah hampir diperkaos sama mantan aku", "dih orang mana dia?", "aku lupa deh", "tapi kok bisa hampir?", "dia emang nhajak gitu terus akhirnya karrena itu, aku ngajak putus"

setelah cukup lama berbicara mereka akhirnya diam dan sibuk dengan hp masing²

setelah lama bermain dengan hp nya shani merasa kepalanya sangat pusing lalu ia menghadap ke arah gracia dan memeluknya, gracia yang kaget karena shani memeluknya secara tiba² bertanya "kenapa shan?", "kepala aku pusing banget ge","mau di pijetin?", "kamu ngga keberatan emang?", "engga lah shan"

lalu gracia mulai memijat² pelipis shani hingga akhirnya shani tertidur, laluu gracia pindah ke kasur nya sendiri dan melanjutkan aktivitasnya

saat di tengah malam gracia terbangun dan tidak bisa tidur kembali, ia melihat kearah tubuh shani yang ternyata sedang menggigil tubuhnya bergetar lumayan cepat, gracia yang melihat shani bergetar langsung mengecek dahinya guna mengetahui panas

setelah mengecek ternyata dahi shani sangat panas, gracia pun mengambil handuk dan membasahkannya lalu ia mengompres shani hingga sangat alma, tapi panasnya tidak turun², akhirnya gracia memutuskan untuk memasangkan pengompres tempelan, lalu ia membawa kepala shani ke pahanya dan mengelus² pucuk kepala wanita tersebut

seteelah beberapa jam akhirnya pagi tiba, dan ternyata gracia tertidur sambil bersandar dan shani telah memeluk perutnya

sebenarnya shani sudah bangun tapi ia masih sangat betah memeluk gracia, tapi setelah dibangunkan gracia ia langsung berucap "aku udah bangun daritadi ge", "loh ko ngga bangunin aku?", "masih mau meluk kamu lah", shani yang sepertinya mulai sehat kembali akhirnya bangun dari tempat tidurnya dan mencuci muka

setelah selesai ia mendapati gracia sudah tidak ada dikamar, lalu ia bergegas turun untuk mengecek gracia ternyata gracia sedang memasak, tapi sepertinya gracia tidak sadar dengan kehadirannya dengan pelan shanj mulai mendekat kepada gracia dan saat ia menyentuh sedikit bahu gracia

gracia langsung berbalik, dan karena shani sudah menunduk wajah mereka sangat dekat, gracia bisa merasakan nafas berat shani yang mengenai leher nya, lalu shani mulsi mendekat dan mulai menempelkan bibirnya ke bibir gracia

setelah bibir mereka musli bertautan gracia memiringkan wajahnya guna memperdalam ciuman mereka shani yang seolah mendapat lampu hijau dari gracia, shani langsung melumat dan menghisap bibir gracia bergantian

tapi sebelum terbawa gracia menepuk² shani memberi tanda kalau ia kehabisan nafas

"manis" ucap shani setelah mereka selesai berciuman tadi, gracia yang masih ter engah-engah langsung merona saat mendengar ucapan shani sementara tangannya mencengkram pundak shani, lalu ia membalikkan kepalanya

"balik sini ge, mukanya jangan ditutupin kamu cantik aku suka ngeliat" puji shani dan pipi gracia makin merah

shani yang melihat pipi gracia memerah langsung mencium pipi gracia dan berkata

"mau sampai kapan bengongnya sayang", "yy-yaudah aku lanjut motong ini dulu" ucapnya lalu berbalik, shani lalu memeluk pinggang gracia, gracia yang melihat tangan yang melingkar di pinggangnya langsung merona lagi, hatinya berdegup sangat kencang, ia bahkan sudah lemas sekarang

-maaf lambat update saya sering sibuk akhir² ini

Perlahan [GreShan]Where stories live. Discover now