28. BAJU RAYA

1.3K 277 151
                                    

Hi!

Ket.
Normal time

Enjoy.

~*~

Sore hari sembari menunggu buka puasa, sekitar pukul empat sore, Jongdae sama Minseok lagi bikin ketupat dari janur yang dibeli tadi siang sama Hanbin. Karena Minseok baru belajar bikin, jadi Minseok baru dapet satu ketupat, Jongdae udah dapet lima.

"Kamu bikinnya kecepetan, Mas!" Kata Minseok, kesel dia lihat suaminya flexing ke dia mulu tiap habis bikin satu ketupat.

Jongdae ketawa, nunjukin lagi ketupat buatannya ke Minseok. Dia jawab, "Bukan aku yang kecepetan, Rum, kamu aja yang kelamaan."

Minseok ngelirik sinis suaminya habis itu nunjukin pula ketupat buatannya dan bikin Jongdae ketawa makin ngakak.

"Kenapa bentuknya persegi panjang gitu, Rum? Hahaha, kamu mau bikin ketupat apa mau bikin jumbreg?" Si ayah malah ngeledekin.

"Gaya baru, punyamu itu udah jadul." Bales Minseok kemudian ngelemparin ketupat punyanya sampe kena jidat suaminya, "Rapihin." Tambahnya.

Aduh, Jongdae capek banget ketawa, dia ambil ketupat yang tadi mendarat dengan dramatis di jidat. Dia mencoba meredakan tawanya sambil narik ujung setiap daun yang panjang sebelah.

"Tiap ujungnya itu disamain, Rum, biar nanti bentuknya rapi. Yang masih berlubang ini dikencengin lagi biar rapet. Kalo masih ada yang berlubang, nanti berasnya jatoh." Kata ayah, tangannya telaten ngerapihin bentuk kupat persegi panjangnya Minseok.

Mamak gak protes, dia nyeret badannya agar lebih deket sama suaminya, biar bisa lihat gimana Jongdae ngerapihin ketupat buatannya.

"Andai aja Zaman di rumah, pasti lebih cepet kelar." Kata dia, bibirnya tanpa sadar cemberut. "Hyun di sana juga bikin ketupat gak ya?" Tambahnya.

Jongdae udah selesai ngerapihin punya Minseok, dia tumpuk deh di atas ketupat-ketupat yang udah jadi. Dia menjawab pertanyaan istrinya, "Kata Zaman ketupat di sana kecil-kecil karena janurnya dari janur kelapa, bukan janur lontar, rasanya juga gak sesedep yang pake janur lontar."

Minseok, "Kaya lepet gitu ya jadinya."

Jongdae manggut, ngambil janur kemudian mulai bikin ketupat lagi. "Iya, ukurannya juga lebih kecil jadinya. Kayanya sekali makan bisa habis tiga sampe empat buah ketupat."

Mamak sama Ayah ngelanjutin obrolan mereka sambil bikin ketupat. Minseok masih belum mau nyerah, dia harus bisa bikin ketupat dengan bentuk yang sempurna biar nanti kalo adeknya pulang dia bisa pamer kalo dia udah bisa bikin ketupat. Dia sama Baekhyun dari dulu tiap lagi pada bikin ketupat kan cuma jadi tim hore sama tim makan doang.

Luhan ada di dalem, habis Ashar tet tuh anak udah mandi, padahal biasanya mandinya nunggu Isya' sekalian siap-siap teraweh, tapi tumbenan hari ini sore udah mandi.

Baru juga Jongdae sama Minseok mau bahas anak mereka, dari ujung halaman sana, seorang pemuda dateng naik motor masuk pekarangan. Mereka berdua kompak noleh ke arah datangnya suara.

"Oh pantesan Dian udah mandi, mau diapelin ternyata." Kata Minseok.

Jongdae gak ngomong apa-apa, cuma diem ngelihatin Seno yang jalan nyamperin dia sama istrinya. Mereka berdua jawab salamnya Seno bersamaan sambil nerima salimnya.

"Dian di mana, Pakdhe?" Tanya Seno, duduk di sebelah Jongdae kemudian ngambil dua helai janur buat bikin ketupat.

"Masih di dalem, Sen, lagi siap-siap mungkin." Jawab Jongdae.

"Mau ke mana, Sen?" Sekarang Minseok yang nanya.

"Ngabuburit, Mak. Gak jauh-jauh, paling di Lorena atau Bedahan." Jawab Seno, tangannya mulai lihai nganyam janur jadi ketupat.

RAMADHAN KELUARGA PAK CHANYEOL jilid 5 | KAISOO & CHANBAEK ✔Where stories live. Discover now