Chapter 8 "Maafkan Bunda"

337 222 49
                                    

"Cinta tumbuh di mana kepercayaan diletakkan, dan cinta mati di mana kepercayaan dikhianati."

"Meskipun aku sangat kecewa, aku akan tetap berusaha untuk memahami sudut pandang bunda."

"Kekecewaan ini membuat aku berpikir tentang harapan dan ekspektasi yang adil dalam setiap kehidupan yang akan aku lalu."

Keesokan Paginya....

Waktu menunjukkan pukul 06.30 pagi, dimana seharusnya xyeln sudah harus bangun dari tidurnya yang pulas. Namun nyatanya tidak.

"Xyeln, sayang. Bangun nak, sudah jam set 7" Teriak sang bunda yang membangun xyeln dari tidurnya

Xyeln yang mendengar keributan pagi hari itu, lantas segera menutupi kedua telinganya dengan bantal tidurnya.

Diruang makan, ayah dan bunda sudah menunggu xyeln untuk sarapan bersama. Namun nyatanya xyeln tak kunjung turun hingga...

"Bun, dimana anak gadis kita?" Tanya sang ayah

Sang bunda yang mendengarnya lantas menggelengkan kepalanya, lalu "coba bunda liat dia ke kamarnya dulu ya yah" Katanya

Sang ayah hanya mengangguk dan bunda pun melangkahkan langkahnya menuju kamar sang putri.

Ketika bunda sudah tiba di depan pintu kamar sang putri...

Tok..tok..

"Nak? Masih belum bangun juga kah?" Tanya sang bunda

Bunda yang tak mendapatkan balasan apapun, lantas langsung membuka pintu kamar xyeln dan mendapati xyeln masih tertidur di ranjangnya...

"Astagfirullah, anak gadis belum bangun juga" Ucap sang bunda

Xyeln yang mendengar suara tak asing di dalam kamarnya, lantas dengan perlahan membuka kedua matanya dan mendapati keberadaan sang bunda yang tengah berdiri di samping ranjangnya "5 menit lagi bun" Katanya

Bunda yang mendengarnya hanya menghela nafasnya sambil menggelengkan kepalanya...
"Kalo nunggu 5 menit lagi, yang ada ayah mu keburu pergi duluan ke kantor" Ujar sang bunda

Xyeln yang mendengarnya, lantas dengan perlahan membangunkan dan mendudukan dirinya di ranjangnya dengan keadaan setengah sadarnya "ahh, iya bun, iya" Timpalnya

Bunda yang mendengar tak bisa mengatakan apapun pada sang putri, ia hanya dapat menghela nafasnya sesekali kemudian "nanti kalo nyawanya sudah terkumpul, langsung turun ke bawah ya" Ujar sang bunda

Xyeln pun hanya mengangguk dan bunda pun keluar dari kamar sang putri. Setelah sang bunda keluar dari kamarnya...
"Ganggu aja nih ibu negara, udah dibilang 5 menit lagi juga" Gerutunya yang sedikit kesal karna terbangun dengan paksa.

Setelah menggerutu, xyeln bukannya langsung turun menghampiri kedua orangtua nya yang tengah menunggunya dibawah, namun ia justru lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya.

Ketika bunda sudah dibawah dan bertemu dengan sang suami....
"Xyeln dimana bun?" Tanya sang ayah yang mencari keberadaan sang putri

"Katanya nanti juga dia turun yah" Timpal sang bunda

Sang ayah mendengarnya, lantas langsung mengangguk, kemudian ayah dan bunda pun makan bersama-sama tanpa xyeln untuk kali pertamanya.

Selepas sarapan pagi....

Sang ayah pun segera bergegas untuk berangkat ke perusahaan nya....
"Bun?" Panggil sang ayah

Bunda pun langsung menoleh kearah sang suami "Iya yah?" Katanya

Friendzone? In Childhood Memories S2 『ON GOING』Where stories live. Discover now