dua

72 14 2
                                    

Xiao Zhan memutuskan untuk menemui Wang Yibo. Butuh persiapan mental yang cukup sebelum melakukannya karena bagaimanapun Xiao Zhan belum pernah berinisiatif mendekati seseorang dan selalu ia yang dikejar dan didekati. Bermodal dukungan Ji Li yang bilang kalau mungkin saja jika Wang Yibo melihatnya dia tidak akan sedingin itu, Xiao Zhan dengan mantap melangkah menuju target yang berdasarkan info, tengah berada di lapangan basket indoor.

Bukan tanpa alasan juga mengapa ia memutuskan hal ini.
Semalam Xiao Zhan bermimpi indah. Memimpikan saat-saat indah pertemuan pertamanya dengan Wang Yibo yang seperti pangeran dari negeri dongeng.

Kilas balik ke saat itu, Xiao Zhan yang duduk di bangku kelas 6 SD tengah terduduk galau di tangga tempat les bahasa inggris-nya. Perkara dirinya yang disuruh melanjutkan sekolah di Luar negeri menyusul orangtuanya yang bekerja di sana. Bukannya tidak rindu dengan orangtuanya, tapi Xiao Zhan tidak mau jauh dari Chongqing. Apalagi dia hidup dengan bahagia bersama Nenek dan Kakek yang memanjakannya. Untuk apa sekolah ke Luar Negeri dan tinggal bersama orangtuanya yang super sibuk itu? Xiao Zhan tidak mau dan dia juga muak harus belajar bahasa inggris!

Di saat galau begitu, ada segerombolan bocah komplek yang nakal mengerubungi Xiao Zhan. Seperti biasa, mereka meledek penampilan Xiao Zhan yang terlalu manis untuk ukuran anak laki-laki. Sebenarnya itu semua disebabkan karena Xiao Zhan  yang tidak mau bermain dengan mereka. Bukan hanya menolak ajakan bermain mereka dengan nada sombong, Xiao Zhan juga terang-terangan bilang mereka bau matahari dan sangat menyengat. Tentu saja bocah-bocah yang baru menjejaki pubertas itu merasa tidak terima. Sejak saat itu mereka selalu mengusili Xiao Zhan. Terkadang mereka tidak berhenti sampai Xiao Zhan menangis.

Kali ini, belum sampai menangis seseorang sudah datang menolongnya. Wang Yibo pada saat itu datang bak super hero dengan tingginya yang menjulang.

"Kenapa kalian mengganggu anak perempuan? Dasar banci! Kalau berani sini, lawan aku saja!"

Wang Yibo mengira bahwa Xiao Zhan adalah anak perempuan, tapi Xiao Zhan yang sudah terlanjur kesengsem itu tidak mengoreksinya dan malah fokus pada wajah tampan Wang Yibo yang bersinar. Alis tebalnya yang berbentuk rapi, kulit putihnya, belum lagi gaya berpakaiannya yang sangat keren!

So cool!

Bocah-bocah komplek yang melihat bagaimana garangnya Wang Yibo yang tinggi menjulang tentu saja ciut. Terlebih, jelas sekali Wang Yibo anak orang kaya karena style berpakaian juga sepatunya adalah apa yang saat itu menjadi idaman bagi anak-anak seusia mereka. Mereka pergi begitu saja meninggalkan Xiao Zhan yang  malu-malu menatap Wang Yibo dengan hidung memerah dan mata bening besarnya yang berkaca-kaca. Saat Xiao Zhan mengucapkan terima kasih padanya, Wang Yibo menepuk kepalanya dan menyuruhnya untuk berhati-hati. Sebelum pergi, ia juga mengatakan sesuatu yang membuat Xiao Zhan jatuh hati padanya bahkan sampai sekarang.

"Jangan menangis, sayang sekali jika mata cantikmu ini mendung. Jika mereka mengganggumu lagi, bilang pada mereka kalau Yibo Gege akan memukul mereka semua. Wang Yibo adalah namaku, ingat itu."

Mengingat itu membuat Xiao Zhan melangkah dengan wajah bersemu. Xiao Zhan menepuk-nepuk pipinya, "Xiao Zhan sadarlah!" ucapnya pelan.

Aku harus lebih elegant! Jangan sampai nanti Wang Yibo jadi ilfeel melihatku...

Sesampainya di lapangan basket, Xiao Zhan mengedarkan pandangannya dan mendapati ada banyak gadis yang tengah duduk menonton sambil tertawa-tawa centil sementara Wang Yibo dan beberapa temannya tengah berbincang dengan botol mineral di tangan mereka. Sepertinya permainan mereka sudah selesai. Bibir Xiao Zhan otomatis melengkung ke bawah, cemberut, karena telat datang.

"Lho, Xiao Meiren? Tumben ke sini."

Xiao Zhan tersenyum kering pada Darren Wang yang menghampirinya dengan senyuman nakal khasnya. "Apa kau datang untuk melihat permainanku? Telat, sudah selesai." ucapnya kepedean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm not Xiao Meiren! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang