02. Some Vlog Video

23 1 0
                                    

DEAR D


"Beneran deh, kayanya aku harus di tampar sekarang juga." Suaraku teredam di dalam dekapan tangan ku. Setelah pengakuan konyol  beberapa saat lalu.

"Udah sih." Kiya memegang pundakku, sepertinya dia sudah merasa jengkel. "Gausah denial. Dia udah lebih baik dari mantan kamu itu."

"Tapi, Ki." Aku mengangkat kepalaku, menatapnya dengan tatapan khawatir. "Pokoknya ga boleh. Kamu harus tampar aku sekarang juga."

Gadis itu menoleh, melihat ke arah-nya. Sementara yang di pandang sedang asik bercanda dengan temannya, Abikia. Juga ada Anin dan Putri yang menyaksikan tingkah aneh mereka.

Kiya kembali menatapku, "Gapapa. Gas-in aja."

"Di kira gampang kali ya." gerutuku.

"Lah? Iya kan?"

Aku menghela nafas. "Nggak lah! Aku masih trauma sama yang terakhir,"

"Trauma-trauma. Yang modelan gitu aja kamu masih gamon-in." tukas Kiya dengan sedikit menaikkan suaranya.

Aku mendecak, saat ini bagiku tidak ada posisi duduk yang nyaman. Aku kembali duduk tegap, memandang seisi kelas juga sesekali melirik ke arah mereka. Kemudian kembali menatap Kiya dan kembali menaruh kepalaku di meja.

"Gila Ki. Beneran udah gila." gumamku, nampaknya Kiya
sudah muak mendengarnya.

"Gapapa loh, Nad. Suka itu normal! Itu hal yang wajar buat kita yang masih remaja gini, apalagi dia itu termasuk tipe kamu." Ia memegang tanganku erat, "Gausah ngelak lagi. Aku tau banget perasaan mu gimana. Tatapan mu itu udah jelasin semuanya." Ia mengakhiri pidato singkatnya. Dimana aku sudah sangat biasa mendengarnya, setiap kali aku merasa tidak yakin dengan apa yang aku rasakan.

Aku hanya tersenyum masam. Apa yang Kiya katakan padaku, sebagian- semuanya adalah benar. Tak bisa lagi aku mengelak, tak ada lagi alasan yang bisa aku ucapkan.

Tapi, aku masih belum bisa menerima apa yang aku rasakan sekarang. Rasanya mustahil, sudah lama aku tak melakukan interaksi intens dengan-nya. Aku juga sudah memastikan bahwa perasaan ku dulu itu sudah hilang jauh. Apalagi setelah patah hati hebat dua bulan lalu. Aku masih belum siap, tidak terima dan merasa ini semua terlalu cepat kalau aku sudah menaruh perasaan pada-nya.

Tapi ...

"Lunch break ya guys! Latihan soalnya untuk belajar buat mid-term besok." seru Ms. Kinan pada kelas, kemudian kami memberi salam penutup.

"Let's say!" perintah ketua kelas pada kami.

"Thank you Ms. See you." 

Sedari tadi, sejak percakapan terakhir ku dan Kiya sampai akhirnya istirahat makan siang tiba. Aku hanya melamun, masih memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak aku pikirkan ..

Ah, masalah hati sangatlah rumit.

"Nadia!" panggil seseorang, "Ayo istirahat."

Lamunan ku terpecahkan, "Oh, iya. Ayo Nin."

***

Pukul 13.30 ;

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 3 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dear DWhere stories live. Discover now