Chapter 3 : Kebangkitan Alberu

353 65 4
                                    

Sehari sebelum rumor Sung Jina dan Alberu

Alberu berjalan menuju arah pulang setelah disuruh ibunya untuk ke supermarket. Tapi dalam perjalanan, ia mendengar suara teriakan dari arah gang. Karena ia merasa khawatir, ia pergi menuju sumber suara. Sesampainya di sumber suara, ia melihat seorang perempuan yang sepertinya seumuran dengannya sedang ketakutan, karena ditodong pisau oleh 3 laki-laki yang sepertinya pencopet.

"BERIKAN SEMUA UANGMU!" perintah laki-laki dengan warna rambut coklat dengan campuran merah sambil menodongkan pisau.

Sang perempuan yang ketakutan membuka dompetnya, tapi sebelum perempuan itu selesai Alberu langsung berlari dan menendang laki-laki dengan rambut coklat dan merah itu. Setelah melakukan hal itu, 2 laki-laki lain menerjang ke arah Alberu dan berusaha memukulnya dan menikamnya dengan pisau yang mereka bawa. Tapi Alberu langsung mengalahkan mereka berdua.

"Sampah masyarakat" gumam Alberu.

Sekarang Alberu sedang menginjak tubuh dari laki-laki yang memiliki rambut coklat dan merah. Sedangkan kedua orang lain sudah pingsan. Alberu menoleh ke arah sang perempuan.

"Telepon polisi" ucapnya.

Saat si perempuan menelpon polisi, Alberu melirik ke bayangan perempuan itu. Sebenarnya Alberu sedikit bingung, ia yakin bahwa sebelum dirinya menendang pencopet ini ada makhluk yang hampir keluar dari bayangan perempuan ini. Tapi makhluk itu langsung masuk lagi setelah dia ikut campur.

'Apakah perempuan ini sudah mengalami kebangkitan? Tapi itu malah aneh, karena harusnya dia bisa melindungi dirinya sendiri... Atau mungkin anggota keluarganya?' pikir Alberu.

"Anu..."

Suara perempuan itu menyadarkan Alberu dari pikirannya. Lalu ia langsung mendongak ke arah perempuan itu.

"TERIMA KASIH!" seru perempuan itu, lalu ia membungkuk 90°.

Alberu yang terkejut membalas, "A- sama sama, tidak perlu sampai seperti itu"

Perempuan itu bangun dan menatap Alberu dan pada saat itu juga sirine polisi terdengar.

"Polisi sudah datang" ucap Alberu.

"Ka-kau benar" balas perempuan itu.

Akhirnya para polisi masuk ke gang dan menangkap 3 pencopet itu. Si perempuan ditanyai oleh polisi, sedangkan Alberu langsung pergi setelah memberikan pernyataan singkat.

Baru beberapa langkah ia meninggalkan gang itu, ada suara perempuan yang memanggilnya.

"CHOI ALBERU!"

Saat Alberu menoleh, ia melihat perempuan yang tadi ia tolong berlari mendekat ke arahnya.

Sekarang perempuan itu sudah tepat di depannya.

"Bagai-"

"Ini" sela wanita itu sambil menyodorkan sebatang cokelat.

"Untukku?" tanya Alberu.

"Anggap saja sebagai imbalan rasa terima kasih ku, aku mohon terimalah!" bersikeras perempuan itu.

"Baiklah" ucap Alberu, lalu mengambil cokelat itu.

Setelah Alberu mengambil cokelat, perempuan itu langsung berlari ke arah yang berlawanan.

"Huh? Tunggu... kenapa dia bisa tau namaku?" tanya Alberu pada diri sendiri.

"Sudahlah"

Akhirnya ia pergi ke rumahnya.

***

Korea's Brightest Sun (TCF X SL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang