4. (mereka juga orang tua ku)

59 49 66
                                    


pagi telah tiba, matahari mulai menampakkan dirinya secara perlahan, aktivitas dan kegiatan manusia akan segera dimulai, semua gedung-gedung yang kosong dan sunyi, kini secara perlahan di isi setiap orang. Udara begitu sejuk dan menyegarkan, bersih dan wangi tanpa polusi, sangat cocok sekali untuk waktunya berolahraga pagi.

jarum jam terus berputar, dan sekarang telah menunjukkan pukul 6:30.
Seorang gadis yang masih menutup matanya, tidur dengan nyenyak, bahkan 10 alarm saja tidak mampu membangunkan nya.

Abellya acacio!!!! manusia yang sangat susah sekali untuk dibangunkan. angin, petir, badai pun mungkin tidak sanggup membangunkan nya di pagi hari.

seorang bibi berjalan menuju kamar abell yang besar itu, berantakan dan semua bantal berceceran termasuk selimut nya juga di lantai, entah seperti apa gaya tidur abell hingga kamar nya seperti kapal pecah.

bibi yang melihat itu lantas tarik nafas sedalam-dalamnya dan mengeluarkan nya secara perlahan, hingga ini saatnya!!

"Abellllllll..........!!!!!!!!!!!"
teriak sang bibi tepat di kupingnya abell.

abell yang kaget lantas buru-buru bangun dan melompat dari atas kasur

"mana yang kebakaran bi??" tanya nya siap untuk memadamkan api dengan tangan kosong.

"liat jam non" tunjuk bibi sita dengan memanyungkan bibirnya ke arah jam.

abell yang melihat jam pun terkaget dan melotot

"anjingggg, jam segini"
teriak nya tanpa dosa

bibi sita yang mendengar abell toxic pun menjewer nya lalu bertanya

"Bilang apa tadi????" tanya bibi yang masih memegang kuping nya abell

"ehhh anu bi, nghehe, abell reflek,,,,, maap yaaaa bibi cantikkkk"
jawab abell ngak ngik nguk, sambil nyengir.

"yaudh sono mandi, ntr telat"

abell pun bergegas mengambil handuk dan berlari menuju arah kamar mandi dengan terburu-buru hingga ia hampir terpeleset.

bibi yang melihat hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah abell seperti itu, yaaaa!!! maklum lah, Abell mah bebas, nghehe.

_*sekilas*_

bibi sita adalah pembantu di rumah abell, ia mengasuh abell dari kecil hingga sekarang abell menjadi anak remaja yang dewasa.
bik sita memiliki seorang suami yang bekerja sebagai supir pribadi abell,

yaa!!! ia juga mengenal abell dari abell kecil hingga sekarang ini.
bik sita dengan pak romi tidak memiliki seorang anak, sudah hampir 20 tahun lebih mereka menikah dan belum juga di karuniai seorang anak, namun bik sita dan pak romi tetap bersyukur atas hidup nya, karena mereka masih bisa menjadi orang tua dengan menjaga abell.

rasa kasih sayang bik sita dan pak romi begitu besar pada abell, walaupun abell bukanlah darah daging mereka, namun mereka tetap menjaga dan mengasuh nya dengan ikhlas dan penuh cinta.

abell sendiri bagaimana???
yaaa!!! tentu saja, abell begitu menyayangi bik sita dengan pak romi. Bahkan rasa kasih sayang nya pada bik sita dan pak romi begitu besar dibandingkan rasa sayang nya pada kedua orangtuanya.

seumur hidup abell, ia tidak pernah merasakan belaian kasih sayang seorang ibu, bahkan ia tidak pernah tidur di samping kedua orangtuanya.
itu sebabnya abell sangat membenci kedua orangtuanya yang selalu mementingkan harta ketimbang dirinya sendiri yang berstatuskan seorang anak.

abell tidak pernah membantah apapun yang dikatakan oleh bik sita, karena menurut nya semua yang keluar dari mulut bik sita ialah demi kebaikan nya.

bahkan ketika bik sita marah, mengomel, dll.
abell hanya tertunduk, diam, mendengar kan, dan pada akhirnya ia meminta maaf.

toxic girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang