5. (aksi dan sikapnya)

57 46 69
                                    


abell melihat aksa yang telah pergi meninggalkan ruangan osis, ia pun keluar dari tempat persembunyiannya, lalu bersandar di tembok dengan tangan yang terlipat di depan dada sambil membuat balon dari permen karet nya yang baru saja ia kunyah.

ia menunggu seseorang keluar dari ruangan osis, setelah beberapa detik menunggu, akhirnya gadis itu pun keluar dari ruangannya

Yaaa!!! dia adalah Ririn, seseorang yang di tunggu-tunggu oleh abell.

"ehemmm" abell berdehem membuat ririn yang baru saja keluar pun kaget melihat abell yang berada di samping nya.

"eh kak abell, kok ada di sini?" ungkap Ririn yang kaget melihat abell, dengan muka polosnya.

"ga usah sok polos lo bangsatt" kata abell sambil mengangkat kepala nya seolah menantang Ririn.

"maksud nya apa kak?" Tanya Ririn karna tidak tau apa yang di maksud oleh abell.

"sini buku lo" abell menarik buku yang berada di tangan Ririn dengan paksa.

"eh kak buku Ririn mau di apain??" tanya nya sambil mengambil paksa buku itu,

namun pegagan abell lebih kencang sehingga Ririn tidak bisa menarik buku dari tangan abell.

"diam lo di situ bangsattt" tunjuk abell pada Ririn sambil menatap tajam Ririn, membuat ririn ketakutan dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

abell membuka halaman buku itu dan mencari sesuatu. Beberapa halaman terus ia buka dan sampai akhirnya ia menemukan halaman yang ia cari.

yaaa!!! abell mencari halaman yang menunjukkan catatan untuk anak-anak yang telat.

seperti dugaan abell, nama mereka berempat telah di catat dalam buku itu, abell membalikkan buku itu sembari menunjukkan pada Ririn apa yang ia lihat.

"wawwww, keren juga lo yah, punya nyali Segede apa lo ha??" tanya abell yang mendekatkan muka nya pada Ririn dengan nada sedikit meninggi.

"i..it.." belum sempat menyelesaikan omongan nya, abell langsung menarik tangan Ririn dengan keras dan secara paksa.

"ikut gue lo anjingg." tarik abell yang membuat ririn meringis kesakitan.

"lepasin tangan Ririn kak, sakittt, hiks...hikss..hiksss.."
ucap ririn tersedu-sedu sambil menangis meratapi nasibnya saat ini.

"diam lo klo masih mau nyawa." ucap abell dengan keras membuat ririn tutup mulut dan tidak berani berkata apapun lagi.

sesampainya di tempat yang begitu sepi dan tidak ada orang sama sekali, tepatnya di lantai tiga paling ujung, dimana banyak barang-barang yang berserakan dan kursi-kursi patah yang sudah tidak berguna,

Yaaa!! bisa di bilang itu ialah gudang sekolah.
abell menarik lengan Ririn yang sudah merah dan kesakitan itu, memaksanya untuk masuk kedalam gudang.

"lo diam di situ sampai ada yang berbaik hati membukakan lo pintu." ucap abell dengan nada tinggi setelah ia membanting Ririn di dalam gudang.

Ririn yang merasa kesakitan akibat benturan kepalanya, hanya bisa menangis dan melihat abell yang pergi begitu saja dengan mengunci pintu gudang dari luar.

"babayyy anak caperrr, selamat berpesta di dalam gudang" ucap abell lalu pergi meninggalkan gudang beserta Ririn dalamnya.

sedangkan Ririn yang berada di dalam gudang hanya menangis dan secara perlahan menutup matanya yang sudah tidak tahan akibat benturan keras tadi.

kini abell masuk kedalam kelas setelah menyelesaikan misinya, yaitu menghapus nama mereka dari buku catatan osis itu.

abell memasuki kelas dengan mata yang lebar dan senyum yang begitu bahagia, tidak ada beban yang terdapat dalam hidup nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

toxic girl Where stories live. Discover now