sepuluh ✨

10 1 0
                                    

Pesantren Al Ittihad terlihat begitu sepi karena santri sekarang di perbolehkan untuk pulang.
Tapi tida dengan aqela gadis itu sedang berteduh di bawah pohon mangga,hingga detik
Berikut nya allura datang dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum ukhti"ucap allura

"Eh Waalaikumsalam warohmatulloh Ning"

"Apa si kamu panggil aku Ning Al aja kaya sama siapa aja si"

"Hehe kan emang kamu Ning kan"

"Iya kan-ish iya terserah kamu deh cape!"

"Hm kalo gitu duduk sini Ning!"suruh aqel Al menurut aja

"Oh ya qiel aku jadi tau di jodohin"

"Bagus kalo gitu"

"Ish kamu mah ga seru!"

"Ya kalo mau seru bakar tuh rumah"

"Aku serius qiel"

"Iya iya terus kamu mau apa?"

"Ustadz Alif kecewa ga ya sama aku?"

"Kenapa kecewe!"

"Kecewa qel kecewa!"

"O-oiya iya itu kecewa,kenapa harus?"

"Heem ustaz Alif suka ga ya sama aku?"

"Pede lu"

"Hehe ya kan bisa aja kali qeal"aqela hanya menatap lurus depan dan engan menoleh ke allura.

"qiel kamu mikirin apa si?"tanya Al

"Hm,aku itu kepikiran izel,kemayana ya dia sekarang?apa masih inget sama aku?ga Al ya?"
Allura membawa tangan aqela ke lahunan nya dan mengusapnya.

"Aqel,jika dia jodoh kamu pasti akan datang mau itu sejauh apa pun,qiel udah ya kamu harus buka hati kamu jangan terus kaya gini dong,kan ada mas Azam yang suka kamu,mas Azam juga ngobrol loh sama Abah,lebih tepatnya ijin si mau nge hitbah kamu,mas Azam itu Soleh loh qiel,dia juga baik,terima ya"
Panjang allura.

"Ning ku,cinta ini ga akan pernah tergantikan sayang,aku itu cuma nikah nya izel titik,karena izel akan memperlakukan aku sebaik mungkin,
Ning aku itu penyakitan,mana ada yang mau sama aku."

"Ada"ucap seseorang dari belakang mereka Al juga aqel menoleh.

"Aqela,ada yang mau Nerima kamu ko"

"Siapa mas,yang bakal Nerima aku apa danya nya itu izel teman kecil aku"

Dia mas Azam asatiz di pondok al-itihad dan seorang vokal Hadroh,sekaligus di gemari para kaum hawa di pesantren Al Ittihad.

"Aku akan Nerima kamu apa adanya ko,aku cinta kamu aqel,aku juga sama seperti kamu kehilangan sahabat kecil ku"

Aqela tersenyum miring
"Mas Azam,cinta itu dari hati bukan dari mulut,
Mas Azam ngucapinnya pake mulut aku ga percaya"

"Yaudah kalo kamu ga percaya sama saya,tapi gimana caranya kalo saya benar benar mencintai kamu aqela Humaira"

"Mas Azam aku itu penyakitan"

"Aku bisa bantu kamu buat sembuh"

"Ya elah mas emangnya mas sipa bisa bantu aku sembuh?"aqela tertawa.

"Mak-maksudnya bukan gitu qiel tap-"ucapan mas Azam terpotong oleh aqela.

"Aku itu ga bisa ngaji"

"Aku ajarin"

"Aku itu ga mau nikah sama siapapun kecuali izel titik."aqela pergi dari hadapan allura juga Azam.

"Mas Azam,upami mas Azam leres ka aqela dongkap atuh ka bumi na"ucap allura.

"Ingsaalloh Ning aku benar mencintainya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Allura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang