Chapter 6

63 20 0
                                    

Dua Minggu telah berlalu, pagi ini para agen akan kembali ke Korea, saat ini mereka sedang berada di bandara menunggu pesawat.

"Liburan kita terpenuhi sampai selesai, sangat menyenangkan" ucap Lisa diangguki oleh mereka.

"Apa kita akan kembali ke markas? Atau ke apartemen masing-masing?" Tanya Lisa.

"Jenderal bilang padaku, setelah ini kita balik ke apartemen, tapi nanti malam kita harus ke markas, jenderal akan memperkenalkan dua agen baru" jawab Jungkook.

"Ck, tak bisakah kita tak usah ikut? Aku sangat tak suka dengan agen baru itu" ucap Lisa berdecak kesal.

"Kenapa?" Tanya jisoo.

"Kau lihat sendiri, masih baru sudah mendapatkan misi, harusnya kita yang menyelidiki kasus itu" jawab Lisa.

"Sudahlah, sesama agen tak harusnya saling membenci" ucap jisoo menasehati.






Di markas agen.......

Dua orang wanita itu memasuki markas dengan pakaian agen yang sudah diberikan pada mereka, para agen lain menatap mereka dengan tatapan yang sangat penasaran. Siapa lagi? Mereka adalah Jennie dan Rosé.

"Mark sangat hebat" bisik Rosé.

"Ya, aku memang tau dia bisa melakukan nya" jawab Jennie.
Mereka berdua berjalan menuju ruangan jenderal.

Sesampainya di sana, Rosé menempatkan telapak tangan nya ke dinding ruangan itu, seketika itu pintu ruangan itu pun terbuka menampakkan seorang pria yang sudah berumur namun masih terlihat gagah.

"Selamat malam jenderal" ucap Rosé hormat.

"Ya, selamat datang juga ke markas agen, dan selamat sudah bergabung dengan kami" ucap jenderal.

"Terimakasih jenderal" jawab Jennie.

"Nanti aku akan memperkenalkan kalian pada semua agen yang ada di sini, tapi sebelum itu..." Ucap jenderal menjeda perkataan nya, lalu bangkit dari duduk nya.

"Aku ingin mengetes kemampuan kalian berdua terlebih dahulu" ucap jenderal diangguki oleh Jennie dan Rosé.

"Baiklah, ikut aku" ucap jenderal lalu mereka pun mengikuti jenderal ke tempat latihan.

Sesampainya di sana, sudah ada beberapa pengurus agen yang akan menyaksikan agen baru itu sekitar ada sepuluh pengurus agen yang ada di sana, Jennie dan Rosé melihat sekeliling ruangan yang berisi banyak senjata seperti pistol, macam-macam senapan, dan senjata tajam yang lain.
Melihat itu semua Rosé dan Jennie saling tatap sambil tersenyum senang.

"Ambillah beberapa senjata yang ingin kalian pakai" ucap jenderal diangguki mereka.

"Felix, siapkan semuanya" perintah jenderal diangguki oleh agen yang bernama Felix.

Rosé dan Jennie memilih senjata cukup banyak, karena mereka sudah terbiasa dengan itu semua.

Jenderal yang melihat Jennie dan Rosé yang mengambil senjata sebanyak itu terkejut, dia pikir mereka hanya mengambil satu senjata karena masih pemula, sama hal nya dengan para agen yang ada di sana, baru kali ini dia melihat agen berlatih dengan memilih senjata sebanyak itu.

"Yakin kalian bisa menggunakan semuanya? Jika tidak, kalian harus keluar dari pekerjaan agen ini" ucap jenderal membuat mereka tersenyum
"Tentu jenderal" jawab Jennie.

Sasaran target sudah di siapkan oleh Felix, Jennie mengambil dua senjata yaitu pistol dan satu senjata api, sedangkan Rosé mengambil dua senjata api sekaligus.

Lalu merekapun mulai mengarahkan itu pada sasaran target, mereka berdua pun mulai menembak sasaran itu dengan sangat sempurna tak ada satu peluru pun yang meleset.

Secret AgentWhere stories live. Discover now