1

2.3K 235 46
                                    

Sekumpulan orang berada di gedung tua di pinggir kota, ada seseorang tak berdaya di antara mereka wajahnya terlihat sangat kacau darah di mana-mana dan sebuah pisau menancap di kakinya, seorang pria yang malang itu pun tak berdaya.

"Kamu telah salah berurusan dengan ku" ucap seseorang.

Seseorang berdiri dengan senyum sinis di wajah di dinginnya, siapa pun yang melihat wajah marah itu bakal bergidik ngeri. Semua tampak hening tak satu orang pun mengeluarkan sepatah kata, hanya terdengar suara rintihan kesakitan dari pria yang tak berdaya itu.

Seseorang yang memiliki wajah dingin itu mulai menodongkan sebuah pistol ke pada pria yang tak berdaya itu, sedangkan pria itu terlihat takut dan menyadari jika dia tak akan selamat untuk kali ini.

" Ampunilah aku, aku tidak sengaja melukainya" ucap pria itu bergetar.

"Tapi sayangnya aku melihat darah di tubuhnya dan aku membenci itu" ucap nya.

" Maafkan aku" ucap pria itu.

"Simpan kata maafmu aku tidak membutuhkan itu jadi sekarang temui malaikat-malaikat itu dan sampaikan salamku" ucapnya dengan nada semakin dingin.

Wajah terkejut dari pria itu pun semakin terlihat dengan jelas, dia mencoba bergerak untuk melepaskan diri dari ikatan yang ada di tubuhnya, tapi itu semua sia-sia usahanya tak membuahkan hasil dia sangat pasrah, membuat seseorang yang berdiri  di depannya tersenyum dengan puas.

Doorrr...

Tanpa berfikir panjang dan belas kasihan dia menarik pelatuk pistolnya dan meloloskan peluru itu tepat di dada pria tak berdaya itu dan semua semakin hening, Seseorang berwajah dingin itu pun melangkah pergi meninggalkan beberapa anak buahnya.

" Bereskan semua sisanya" ucapnya dingin.

Dan semua anak buahnya pun mengangguk sedangkan seseorang berwajah  dingin itu pun pergi dari gedung tua itu dan masuk ke dalam mobilnya, tanpa merasa bersalah sedikitpun dia mulai menjalankan mobil hitamnya pergi dari area tersebut dan seketika semua kembali normal seperti tak ada sesuatu yang terjadi.

.
.
.
.


Di sebuah kampus ternama  di kota Bangkok ada seorang wanita cantik yang sedang fokus pada buku yang ada di tangannya dia terlihat sangat serius, tapi hal itu tak berlangsung lama saat seseorang duduk dengan tiba-tiba dan menarik buku yang ada di tangan wanita cantik itu.

" Ihhh apa sih kembalikan gak" ucapnya.

" Gak mau" ucap seseorang yang sedang jail pada wanita cantik itu.

Hela nafas pun terdengar wanita itu menatap tajam seseorang yang sekarang membuatnya sebal, tangan mungil itu terulur dan detik berikutnya menarik rambut seseorang yang menyebalkan itu.

" Aduhh bac sakit... Ampun iya-iya maaf" ucapnya.

" Rasain salah sendiri menyebalkan" ucap wanita cantik itu.

Iya wanita itu adalah Rebecca Patricia Armstrong anak kedua dari keluarga Armstrong seseorang wanita cantik yang memiliki hati yang baik, ramah ke semua orang, wajah bule yang dia memilikinya menambah nilai plus di wajahnya sehingga tak sedikit yang mengaguminya mungkin hampir semua yang melihatnya jatuh cinta padanya.

"Aduh rontok rambut ku bec"ucapnya lagi.

"Bodo amat aku tidak peduli freen pergi sana" ucap Becky.

" Ihh jahatnya" ucap freen.

Ya seseorang yang membuat sebal becky dan selalu  jail padanya adalah freen Sarocha Chankimha seorang wanita tak kalah cantik dengan becky tubuh tingginya sangat ideal, dengan sifatnya yang menyebabkan dia juga memiliki banyak bakat melukis model dan fotografer.

COLD EYES (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang