Bab 11

121 26 0
                                    

"Jadi ini yang namanya Vilona?"

***
"Elina?"

Yuan tak tahu jika perempuan ini juga berada di tempat yang sama dengan dirinya dan Vilona.

"Hallo, kenalin aku Agatha Elina Prameswari calon istri Yuan Pradana."

Mengabaikan keberadaan Yuan yang terkejut dengan kedatangannya, Elina justru mengulurkan tangannya pada Vilona dan memperkenalkan diri.

"Ah ya? Saya Vilona." Vilona menyambut jabatan tangan itu. Sesekali melirik pada Yuan menuntut penjelasan karena situasi saat ini sungguh membingungkan. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Yuan masih menyatakan cinta dan bahkan secara terang-terangan menunjukkan perasaannya pada Vilona, sedangkan ia sudah memiliki calon pasangan. Huh, kalau begini Vilona terkesan seperti perebut kekasih orang.

"Vi, aku akan menjelaskannya nanti. Elina, ayo pergi. Saya ingin bicara denganmu." Yuan dengan cepat menarik tangan Elina untuk menjauh dari Vilona.

***
"Apa maksudmu berbicara seperti itu pada Vilona?" Yuan membuka suara saat sudah berada cukup jauh dari cafe.

"Kenapa? Aku bicara kebenaran. Apa aku salah?"

Yuan mengusap wajahnya kasar. Kenapa perempuan ini sangat merepotkan?

"Elina dengar, stop ikut campur dengan kehidupan pribadiku. Itu sungguh membuatku tidak nyaman."

Yuan menatap mata Elina tajam. Rasanya ingin sekali berlaku kasar jika tidak ingat bahwa Elina adalah seorang perempuan. Ia sudah cukup kesal karena Elina selalu mengikuti dan mencampuri urusannya.

"Yuan, menurutmu apa aku akan diam saja jika calon suamiku dekat dengan perempuan lain? Enggak. Aku tidak akan membiarkan hal itu."

Yuan mendekat dengan tatapan tajam yang masih ia arahkan.

"Aku peringatkan padamu, jangan ikut campur dengan kehidupan pribadiku dan jauhi Vilona. Dia tidak ada hubungannya dengan urusan kita."

Melangkah pergi setelah selesai mengucapkan itu. Ia sungguh tidak tahan berlama-lama dengannya.

"Tentu dia ada urusannya dengan kita. Kau calon suamiku Yuan!" Ucap Elina lantang. Membuat beberapa orang di sekitarnya memperhatikan dirinya.

"Dasar perempuan gila." Gumam Yuan sembari berjalan menjauh meninggalkannya.

***
Vilona kembali ke kantor saat jam makan siang berakhir. Mengecek beberapa email dan video rekaman yang sudah selesai di edit dan siap untuk ditayangkan besok siang.

"Bu?"

"Ada apa, Mel?"
Vilona mempouse video yang ditontonnya dan memberikan perhatian penuh pada Meli.

"Apa Bu Vilona sudah mendengarnya?" Tanya Meli ragu-ragu.

"Mendengar soal apa?" Tanyanya.

"Orang-orang membicarakan tentang Bu Vilona dan pak Yuan."

"Mereka membicarakan apa?" Tanya Vilona menyelidik. Apakah ini ada kaitannya dengan kejadian barusan?

"Katanya Bu Vilona berusaha mendekati pak Yuan. Padahal pak Yuan sudah memiliki calon istri." Meli berucap dengan pelan mencoba tidak menyinggung perasaan Vilona.

"Apa kamu percaya dengan omongan itu?"

Meli menggeleng. "Tidak, Bu. Saya tahu kalau Bu Vilona bukan perempuan seperti itu."

Vilona tersenyum dan menepuk punggung tangan Meli lembut. "Terima kasih."

"Kalau gitu, saya kembali bekerja, Bu."

Forget Me NotWhere stories live. Discover now