1

196 18 4
                                    

drrt drrt drrt

"halo?"

tut.

pria itu menatap heran telpon genggam nya yg baru saja mendapatkan panggilan tak dikenal, terlebih lagi langsung dimatikan. tak ingin ambil pusing, ia meletakkan kembali telpon genggam itu dan berjalan menuju mini bar di rumahnya. ia menuangkan sekitar 300ml anggur merah ke dalam gelasnya, lalu meneguknya secara perlahan.

setelah menghabiskan winenya, ia pun kembali berjalan dan kini kakinya terhenti di depan jeruji. sebuah tangan perlahan keluar sedikit dari jeruji guna ingin meraih tubuhnya, tapi sayangnya tangan itu tak dapat menjangkauinya.

"biarkan.. saya pergi.. tuan" ucap seseorang yg ada di balik jeruji itu dengan penampilannya yg sangat berantakan. ia terus berusaha meraih tubuh pria itu.

pria itu menjentikkan jarinya dan para bodyguard nya segera menghampiri nya dgn cepat. "berikan dia 10 cambukan lagi"

orang yg berada di dalam jeruji itu langsung terduduk lemas ketika jeruji itu terbuka dan masuklah para bodyguard pria tadi.

pria itu pun tak peduli dan bergegas pergi, membiarkan para bodyguard nya yg membereskan semuanya.

***

"kana, waktunya menginterogasi pelaku"

pria yg bernama kanaphan itu hanya mengangguk dan beranjak dari kursinya. ia bergegas menuju ke ruang interograsi sambil membawa berkas yg ia butuhkan utk nanti.

sesampainya, kana langsung masuk dan duduk di sebrang pelaku yg akan diinterogasi nya.

sesi menginterogasi pun dimulai. kana menatap sang pelaku dgn tatapan elangnya, dan mulai menanyakan beberapa pertanyaan.

"saya tak berkaitan dgn ini!" sanggah sang pelaku sambil menggebrak meja. kana masih menatapnya diam dan menyuruhnya kembali tenang.

"tp anda tertangkap cctv dan bnyk meninggalkan sidik jari" kana menunjukkan bukti bukti membuat sang pelaku terdiam tak berkutik. "siapa yg menyuruh anda?"

pelaku itu masih terdiam, tak berani memberi tau siapa dalang dari semua ini. sepertinya ia di ancam oleh seseorang.

setelah selesai menginterogasi, pelaku tadi dibawa ke ruang tahanan karena ia belum mau membuka mulutnya.

pria yg bernama mark yg merupakan rekan kerja nya kana, menghampirinya.

"bagaimana?"

"..."

kana menghela nafasnya lalu menggeleng tanda interograsi nya tak berjalan dengan lancar.

***

"sayang, aku membawakanmu teh"

kana mengangguk dan menerima secangkir teh dengan hati hati agar teh nya tak tumpah. ia letakkan cangkir teh itu ke atas meja yg ada di depannya. wanita yg memanggil sayang ke kana merupakan istri kana. mereka adalah sepasang pasutri yg baru menikah sebulan lalu.

"terimakasih ya, mai"

mai adalah nama istri nya kana. mai membalas dgn senyuman dan duduk di samping kana.

"bagaimana pekerjaan mu?" tanyanya.

"begitulah, aku masih harus menyelidiki kasus ini sampai selesai"

mai hanya mengangguk pelan. sebenarnya ia sedikit kesepian. setelah pernikahan mereka, kana langsung dibanjiri dgn pekerjaan nya sehingga mereka tak sempat menghabiskan malam pertama. mai tak ingin memaksa kana karena ia tau, kana sangat mencintai pekerjaan nya sebagai detektif. sampai sekarang saja kana masih bolak balik melihat berkasnya padahal hari ini adalah hari minggu.

can water and fire be combined? (FK/KF)Where stories live. Discover now