3

125 15 9
                                    

"kana!" panggil mark dan namtan begitu melihat kana keluar dari club itu. mark langsung mengecek kondisi kana apakah ada yg terluka.

"anda lama sekali, apakah terjadi sesuatu?" tanya namtan yg khawatir sedari tadi. sebenarnya kalau saja kana belum keluar sampai sekarang, ia berniat utk masuk ke club itu.

kana tersenyum sambil masuk ke dalam mobil mark. "saya aman, tenang"

begitu mark menjalankan mobilnya, ia melirik kana yg memegang kepalanya sambil melihat keluar jendela mobil. "apa yg terjadi?"

kana menoleh ke sampingnya sambil tersenyum tipis. "saya mabuk. saya tak mengingat apa yg terjadi"

"orang itu tak melakukan apapun kan?"

kana menggelengkan kepalanya. "sepertinya begitu"

di perjalanan, suasana kembali senyap. mark dan namtan menyadari kana yg masih memijat kepalanya dari tadi. "kepala anda sakit? sepertinya pengaruh alkohol"

"hm, mungkin. saya akan langsung kerumah ya, mark"

***

kana menghempaskan tubuhnya ke kasur begitu ia sampai di kamarnya. buru buru ia bangkit dan pergi ke kamar mandi ketika mengingat mulut khao yg bermain di dadanya tadi.

dilihatnya satu kissmark di lehernya. kana langsung menggosoknya dgn sabun, berhadap tanda itu akan hilang. apakah tanda ini bisa hilang sebelum mai kembali? mai saja belum pernah menyentuh nya, begitupun sebaliknya. bisa bisa orang aneh itu melakukan nya tanpa izin. kana tak habis pikir isi otaknya khao.

kana pasrah begitu melihat tanda itu belum hilang. sudahlah kemarin lehernya di gigit, sekarang malah diberi kissmark lagi. sepertinya jika bertemu dgn khao, ia akan memakai pelindung di lehernya.

selesai dari kamar mandi, kana kembali naik ke kasurnya. ia melihat hp nya yg memiliki banyak notif. dan matanya tertuju ke pesan yg dikirimkan oleh ibunya.

ibu: hubungi ibu begitu kau melihat pesan ini.

rrrrrr

"halo, ibu"

"..."

"ibu ingin bertanya tentang mai?"

"ya. knp kau menyuruhnya tinggal disini selama sebulan?"

"kana mendapatkan kasus yg mengharuskan keluar rumah, hampir setiap malam. kana mengkhawatirkan nya, bu, jika mai tidur sendiri dirumah itu"

"kenapa kau tak mengajaknya? lagian kasus apa pula itu. ingat kana, mai adalah istrimu. dan skrg dia adalah prioritas mu"

"karena prioritas itu lah kana menyuruhnya tinggal sementara di tempat ibu. keadaan sedang tidak kondusif, kana takut mai terluka"
"kana juga sudah berjanji akan berlibur panjang dgn mai begitu kasus ini selesai. kana minta doa ibu dan mai ya"

"terserah kau saja"

tut.

kana hanya bisa menghela napasnya begitu ibunya mematikan telepon nya. ia memilih mematikan lampu dan bergegas tidur.

***

"keluarkan saya!"

namtan yg sedang mengamati jeruji demi jeruji terkejut mendengar ada yg berteriak kepadanya. ia menoleh dan ternyata itu anak buah sang konglomerat itu. orang itu masih belum mau memberitahu kan siapa yg menyuruhnya sehingga ia masih ditahan.

namtan menghampiri nya tapi tetap menjaga jarak, takut sewaktu waktu orang ini melukainya. "saya tidak akan mengeluarkan anda jika anda masih tutup mulut"

can water and fire be combined? (FK/KF)Where stories live. Discover now