34

85 12 0
                                    

Happy reading



 Mingi meremas jemarinya gelisah. sudah satu minggu Yunho lenyap. dia sudah mencari Yunho kemana mana, namun tidak pernah berhasil menemukannya. seharusnya minggu ini mereka menikah. tapi karena Yunho hilang, lagi lagi pernikahan mereka tertunda. 

seharusnya mereka menikah dua bulan setelah seks mereka itu, namun ditunda karena tuan Song jatuh sakit. Yunho tidak mau menikah saat tuan Song sedang sakit karena menurutnya itu tidak sopan. Mingi mengiyakan saja ucapan Yunho saat itu. 

sakit tuan Song sangat lah lama, baru satu setengah bulan yang lalu dia sembuh total. mereka kembali menyusun acara pernikahan, namun lagi lagi batal. 

Seonghwa duduk disisi Mingi. dia mengelus elus lembut punggung Mingi sambil berpikir keras. kemana Hongjoong membawa Yunho pergi? Seonghwa juga khawatir Yunho akan mengalami hal yang sama dengan Yeosang setahun yang lalu. 

"Hyung.. bagaimana ini..? aku sudah berusaha untuk mencarinya kemana saja.." lirih Mingi. dia menutupi wajahnya dengan tangan dan berkali kali menghembuskan nafas kasar. Seonghwa mengelus terus punggungnya untuk menenangkan. "Kita pasti bisa menemukannya kembali. Yunho pasti baik baik saja" 

Mingi mengangguk lesu. dia bangkit berdiri dan melangkah menuju kamarnya. ya, Seonghwa memang menginap dimansion Mingi 2 hari setelah Yunho hilang. Seonghwa juga naik kekamar tamu dan berbaring disisi anaknya yang berusia 2 tahun. 

____________________________________________

   bagaimana kondisi Yunho sekarang? dia baik baik saja. namun Yunho hanya bisa terkurung dalam ruangan dan membaca buku yang diberikan oleh Hongjoong. Hongjoong tidak menyiksanya. bahkan Hongjoong sering datang kekamarnya hanya untuk mengelus elus perut Yunho. 

"Sebenarnya apa alasanmu untuk menculikku?" tanya Yunho sembari menepuk bahu Hongjoong yang sekarang sedang duduk disisinya sambil mengelus elus perut buncit Yunho. Hongjoong memandang wajah cantik Yunho dan lalu menjawab. "Aku hanya ingin melihat anakmu lahir" 

"Kau sudah punya anak. anak Seonghwa hyung itu adalah anakmu, kenapa kau tidak membawa Seonghwa atau menikahinya? Wonbin adalah anakmu, kasihan Seonghwa hyung harus mengandung dan merawat Wonbin sendirian sejak tahun lalu." 

Hongjoong tidak menyahut. dia hanya diam dan terus saja mengelus elus perut Yunho. Yunho tidak berani menepis lengannya karena takut akan dihajar oleh Hongjoong. Yunho tidak tertipu dengan sifat lembut Hongjoong kepadanya sejak dia baru saja diculik. 

bisa saja Hongjoong pura pura baik hati dan membiarkan anak Yunho lahir, baru setelah itu dia membunuh anak Yunho. 

selama 5 menit lengang, akhirnya Hongjoong bangkit dan pergi meninggalkan Yunho sendirian dikamar. tidak lupa dia mengunci pintu dari luar agar Yunho tidak bisa pergi kemana mana. Yunho menyandar kekepala ranjang dan lalu mendongak memandang langit langit kamar. 

dirinya terpikir Mingi. apakah Mingi baik baik saja? Yunho berharap Mingi tidak stress. sebenarnya Yunho ingin kabur lewat balkon. dia memang dikurung dilantai dua mansion didaerah yang terpencil. 

jika Yunho tidak hamil, bisa saja Yunho nekat melompat dan lari. namun karena sedang hamil, Yunho tidak bisa melakukan hal itu. karena itu bisa saja membuatnya keguguran. Yunho menunduk dan mengusap usap perutnya. 

usia kandungannya sudah hampir 9 bulan, tinggal menunggu waktu saja dia melahirkan. sejujurnya Yunho takut jika dia melahirkan tanpa Mingi disisinya. namun dia saja tidak bisa kabur kemana mana. 

"Mingi.." 

____________________________



  "ARGH!!" 

"Astaga, Mingi! tenangkan dirimu!" Seonghwa susah payah menahan Mingi yang mencoba untuk memecahkan beberapa vas yang ada dimeja tamu. satu minggu lagi berlalu dengan cepat. kondisi Mingi kacau dan tidak ada lelah sekali pun dia mencari Yunho kemana mana. 

namun calon istrinya itu benar benar seperti lenyap ditelan bumi. itu membuat Mingi stress setengah mati dan dia melampiaskannya dengan menghancurkan beberapa properti dirumahnya. 

sudah beberapa hari terakhir Seonghwa kerepotan menahan dan membersihkan segala kekacauan yang Mingi perbuat. namun dia tidak protes karena tahu Mingi benar benar stress karena kehilangan Yunho. 

"Mommy.. aku harus gimana lagi ini..? Yunho tidak ketemu juga.." akhirnya Mingi menangis. sama seperti Yeosang, pada akhirnya dia terbiasa memanggil Seonghwa 'mommy' alih alih 'hyung'. karena Seonghwa mengurusnya bagaikan seorang ibu. berhubung Mingi juga sudah piatu sejak kecil. 

Seonghwa diam saja saat Mingi memeluknya erat erat. dia hanya mengelus elus lembut rambut Mingi dan menepuk nepuk punggungnya. "Sudah, jangan nangis anakku sayang. nanti orang orang bakal mikir kalau kamu itu submissive. tenang lah.. Yunho pasti.. baik baik saja.." 

selama satu jam Mingi menangis dipelukan Seonghwa. dia lelah mencari Yunho kemana mana, pikirannya kacau dan dia takut. takut Yunho disakiti, takut orang orang itu mengaborsi paksa anaknya dan Yunho. 

pada akhirnya Mingi melepas pelukannya dan pergi kekamarnya lagi, untuk kesekian kalinya dia mengurung dirinya. Seonghwa menghela nafas berat. dia harus memberanikan diri menghubungi Hongjoong, melanggar janjinya kepada Hyera. 

akhirnya Seonghwa meraih ponselnya dan mencari cari nomor Hongjoong yang sudah dia block. sudah setahun terakhir Seonghwa berjanji kepada Hyera agar tidak menghubungi Hongjoong. namn bagaimana lagi, dia harus menghubungi Hongjoong dan memaksanya untuk memberi tahu dimana Yunho berada. 

kalau Hongjoong menuntutnya untuk kembali bersama Wonbin, Seonghwa akan menyetujuinya. lagi pula Hongjoong adalah ayah dari Wonbin. 

setelah menunggu beberapa saat, akhirnya sambungan telepon diangkat oleh Hongjoong. "Sudah berapa lama aku enggak denger suara kamu, Hwa. lagi ngapain?" suara Hongjoong terdengar lembut dan juga hangat. namun Seonghwa tidak mempedulikan hal itu. 

"Dimana Yunho. kembaliin Yunho, gak apa apa kalau kamu mau aku balik bareng Wonbin. tapi tolong, mana Yunho?" 

diseberang sana Hongjoong terdiam dan lalu dia terkekeh. "Wah.. sayang banget Hwa. aku sudah putusin mau sama Yunho saja. setelah anaknya lahir, akan kubuang anaknya kedepan rumah Mingi dan lalu aku akan membawa Yunho pergi dari sini dan kami akan menghilang selamanya" 

Seonghwa sontak berteriak. "Tidak!! kembalikan Yunho, kumohon, jangan lakukan hal itu! jangan bawa Yunho pergi!" pekik Seonghwa. Hongjoong tertawa mengejek dari seberang sana. "Hubungan Mingi dan Yunho masih lah tanpa status, mereka belum menikah. bisa saja aku lebih dulu menikahi Yunho. malam, Mars" 

setelah mengatakan hal itu, Hongjoong mematikan sambungan telepon mereka. 

Seonghwa panik setengah mati. apa yang telah Hongjoong katakan?!

pemuda manis itu membuka buka chatnya dengan Hongjoong dulu. berusaha mencari cari petunjuk dimana pria itu tinggal sekarang. dia berkutat didepan ponselnya selama berjam jam. hingga akhirnya dia berhasil menemukan salah satu alamat dari puluhan villa, cottage, atau mansion milik perusahaan Hong. 

alamat itu ada diluar kota, dipedesaan. tempat yang terpencil namun bagus untuk ibu hamil. Seonghwa mengecek lagi beberapa alamat, namun yang paling cocok untuk menyembunyikan seorang ibu hamil adalah dimansion yang berada dipedesaan tersebut. 

Seonghwa bergegas naik kelantai atas dan membuka pintu kamar Mingi. dia menepuk bahu pria yang sedang duduk dengan lesu diatas kasur itu sambil melamun. 

"Ada apa mom?" tanya Mingi lirih. 

Seonghwa menunjukkan ponselnya kepada Mingi. "Ini salah satu mansion milik perusahaan Hong yang ada ditempat terpencil diluar kota. katanya dipedesaan itu udaranya cocok untuk ibu hamil. aku yakin Hongjoong membawanya kesana" 

perlahan raut lesu Mingi berubah menjadi sedikit semangat lagi. dia ikut bangkit dan lalu berkata dengan suara sedikit riang "Ayo kita pergi sekarang!" 



Tbc. 

hai 

Trauma [MINYUN/JONGSANG]Where stories live. Discover now