fakta yang disembunyikan

598 36 1
                                    

Sudah 2minggu lamanya, namun jevana tak kunjung bangun, haikal yang masih uring-uringan tak mau meninggalkan jevana, bahkan selama 1minggu itu dia tidak berangkat kuliah, mandi pun hanya 3x dalam 1minggu, itu pun dipaksa oleh jeano, dengan ancaman maut miliknya, lain halnya dengan revan dan jeano, mereka masih melakukan aktivas seperti biasanya, hanya saja mereka membawa pekerjaan nya ke RS, tempat jevana dirawat, sedangkan daddy jamal, ia masih bulak balik kantor dan RS, untuk sekedar mengontrol karyawan nya, dan melakukan meeting, itu pun ia lakukan meeting nya di kantin rumah sakit.

Selesai dengan meeting nya, ia kembali ke ruangan rawat jevana, dan disan anaknya berada dengan kesibukan nya masing-masing

Jamal menghela nafasnya panjang

"Hahhh... A, aa ga kuliah lagi? Setidaknya lewat online kan bisa" Haikal menggelengkan kepalanya, ia terus menggenggam tangan jevana

"Kamu ga boleh gini a, adek pasti ga suka liat aa nya murung kek gini" Ucap jamal, namun yang dinasihati masih terdiam

"Bukannya kamu sudah janji sama adek, mau selesaikan skripsi nya cepet cepet, biar punya waktu luang banyak, biar bisa main sama adek sepuasnya"

"Disini yang sedih melihat keadaan adek yang sekarang, bukan cuman kamu doang, daddy, ka revan, bang jeano, kita juga sama sedih nya a, tapi hidup terus berjalan, kita ga bisa terus stalk di situ, adek pasti ga suka liat kondisi aa yang sekarang ini, berantakan tak beraturan" Jamal menasihati haikal, berharap haikal bisa terus terang seperti biasanya, sedangkan revan dan jeano mereka hanya menyimak, melihat haikal yang dinasihati tidak ada respon sama sekali.

"Daddy akan bawa adek kalian ke-As" Perkataan Jamal Sontak membuat ke-tiganya tercengang

"Daddy! " Bentak haikal

"Ga gini caranya dad" Lanjut haikal

"Kalo daddy bawa adek ke-As, gara-gara aa yang kaya gini, oke aa bakal berubah, aa bakal selesain skripsi aa dengan cepat, aa bakal jalanin hidup aa seperti biasa, tapi tolong jangan bawa adek, jangan pisahin adek sama aa" Ucap haikal yang sudah menangis dengan deras, Jamal yang melihat itu tak kuasa menahan tangisnya

"Dad, kasih alasan ke KITA, kenapa harus bawa adek ke-As? " Tanya revan

"Maaf" Jamal menundukkan kepalanya

"Maafin daddy"

"Maaf karena belum bisa jadi ayah yang baik"

"Ma__"

"Daddy STOP, kita ga butuh maafnya daddy, yang kita butuhin penjelasan daddy, kenapa harus ke-As? Apa separah itu demamnya adek? " Jeano memotong ucapan jamal

"Ayo dad, jelasin sama haikal, jelasin sama abang, sama kakak, jelasin ke kita, apa yang sebenarnya terjadi sama adek" Haikal menggoyang kan tubuh Jamal, berharap Jamal menjelaskan apa yang terjadi sebenernya

"Maaf, maafin daddy, maaf daddy ga ngasih tau kalian yang sebenarnya" Ucap Jamal dengan lesuh

"Adek kalian terkena Leukimia akut" Sontak ke-3nya terkaget mendengar apa yang Jamal ucapkan

"Dad, jangan bercanda, ga lucu! " Ucap jeano dengan rahangnya yang mengeras

"Daddy sedang tidak bercanda"

"Sejak kapan? SEJAKKK KAPAN DADDY TAU HAL INI, DAN RAHASIIN HAL BESAR INI DARI KITA? " revan yang biasa tenang, kini sudah tersulut emosinya

"Baru baru ini, sekitar 5bulan yang lalu, daddy telat menyadari"

"Dokter yang biasa tangani adek kalian bilang, kalo penyakit itu sudah ada sekitar 3tahun lalu, mungkin pas adek kalian masih SMP"

"Dan daddy merasa ga berguna sebagai orang tua, karena tidak mengetahui apa yang terjadi sama adek, apa yang sudah adek lewatin"

RUSUH jaehyun fit 00LWhere stories live. Discover now