2

123 52 5
                                    

Selamat membaca part 2😁😁😁, suka gak nih? Kalau udah suka ceritanya jangan diam-diam aja nih, bilang-bilang yaaahhhh

-salam penulis yang ramah-😘😘

————

Setelah Gua mencuci piring makan Gua naik tangga ke kamar dan membuka Handphone. Ternyata salah satu notif dari Kak Yuni, dia meminta untuk memastikan semua jendela dan pintu terkunci, karena dia hari ini memutuskan lembur.

Dia akan pulang besok, katanya dia harus menjemput rekan kerjanya ke bandara dan ada beberapa urusan dengan orang tersebut. Dia juga mengirim pesan kalau sudah mentransfer uang ke ATM Gua, ternyata dia menyadari bahan masak sudah habis.

Dia meminta Gua besok pergi bersama Kak Ari ke pasar, karena Gua tidak bisa mengendarai motor apalagi mobil.

Zahid Al Ari orang-orang memanggilnya Kak Ari, tetangga kami disini, cukup baik dan pengertian kepada kami, dia dan kedua orangtuanya memahami kondisi kami.

Gua memutuskan untuk memakai uang tunai simpanan Gua dulu, setelah selesai berbelanja Gua akan mengajak Kak Ari ke Bank untuk menarik uang dari Kak Yuni. Gua pikir lebih baik besok pagi saja Gua menemui Kak Ari.



Adzan shubuh sudah berkumandang, berhubung lokasi mesjid di komplek ini tidak jauh dari rumah, Gua selalu memutuskan untuk shalat di mesjid jika libur sekolah. Walau kadang iman Gua naik turun, tapi sebisa mungkin Gua gak pengen ninggalin shalat.

Balik dari mesjid Gua ke warung di komplek untuk membeli sayur dan bawang untuk sarapan pagi ini. Gua gak bermasalah dengan menu sarapan asalkan ada nasi. Jika tanpa nasi Gua gak pernah ngerasa kenyang dan berakhir Gua harus tetap makan nasi.

Saat memasuki pagar suara mamanya Kak Ari memanggil nama Gua, refleks Gua menoleh ke samping. “Geysa.” ulangnya lagi.

“Ada apa Ma?”

“Kamu bisa nemenin Mama ke pasar pagi?” wah, kebetulan sekali Gua juga ingin ke pasar.

“Serius Ma?” tanya Gua kaget.

“Ooo, kamu gak bisa ya? Kamu gak biasa ke pasar?” hah? Yang benar saja.

“Eh, enggak kok Ma, maksud Gey, Gey mau banget soalnya Gey juga mau ke pasar. Bahkan rencananya Gey mau minta tolong Kak Ari.” ujar Gua sambil tersenyum.

“Loh, Gey gak tau?” tanya Mama Anom.

“Hah?” respon Gua refleks.

“Kamu ya, kan kemaren Kak Ari sama teman-temannya udah pergi dari rumah. Dia mendaki gunung. Emang kamu kemaren Jumat kemana? Mama juga gak ada lihat kamu dari kemaren.”

“Oh itu Ma, kemaren Gey habis ngerayain ulang tahun pelatih PMR Gey.” Jumat kemaren adalah ulang tahun pelatih dan kami merayakannya di cafe dekat sekolah.

“Yaudah Ma Gey siap-siap dulu.” Gua sangat semangat. Selesai ganti baju Gua segera masuk ke mobil Mama Anom yang sudah terparkir di depan pagar Gua.

“Waduh wanginya. Siap?” tanya Mama Anom.

“Hehehe, siap Ma.” aduh apa Gua salah ya make parfum sewangi ini ke pasar? Biasanya dulu bareng pengasuh Gua juga ke pasar pake parfum deh. 

“Ada apa Gey?” tanya Mama Anom menyadarkan lamunan Gua.

“Gey?” ulang Mama Anom memegang dagu Gua.

“Oh, engga kok Ma?”

“Apanya engga?”

“Gey mau nanya Ma, kalau ke pasar tradisional gitu kita gak harus, wangi-wangi kayak ke mall-mall gitu ya Ma? Apa penampilan Gey berlebihan Ma?”

“Aduh, kamu ya. Maksud Mama bilang kamu wangi gitu karena Mama muji kamu udah mandi sepagi ini. Gak kayak Kak Ari, susah disuruh mandi pagi. Mama jadi pengen punya anak perempuan. Mama suka sama anak-anak kayak kamu, udah pintar bangun pagi sendiri, bisa masak, udah bersih rapi gak kenal malas. Pintar ya kamu.”

“Makasih ya Ma pujiannya, Kak Ari kalau dengar mamanya bicara kayak gini pasti malu banget nih.” Ujar Gua sambil tertawa.

“Jangan bilang-bilang Kak Ari ya, Mama berani ngomong gini juga karena gak ada Kak Ari.” kami tertawa bersama dan bercerita sepanjang jalan, Mama Anom kalau sudah bercerita layaknya tante Namira yang suka melebih-lebihkan, mungkin itu penyakit semua ibu-ibu.

—————
Sebenarnya bingung sih, cerita ini bakal disukai publik gak ya? Secara saya bukan ahlinya mengarang cerita seperti film-film di TV.🤧🤧😭😭

TAPIIII, GAPAPA, cerita ini bisa dinikmati sendiri dulu!! Baru nanti diminati orang-orang dari sabang sampai merauke!!!👻👻👻

✊🏻✊🏻✊🏻 figthing untuk kita penulis pemula!!!😍

Figur untuk Geysa [Lagi Nyusun Ending, sabar ya]Where stories live. Discover now