33

1.8K 134 12
                                    

Wajah raga memerah terlihat sangat kesal, ini adalah hari yang sangat menyebalkan untuknya, sumpah.

Sudah ratusan telfon dan pesan Raga kirimkan untuk Thea, tetapi tak ada satupun respon yang didapatnya.

Mengacak rambutnya frustasi, dari pagi hari tadi sejak Raga menemui istrinya bersama Abi sampai istirahat sekarang Raga tidak pernah lagi berjumpa dengan Thea.

"Ini anak kalau marah nyeremin juga ya," Gumamnya, ia melirik ke sekitar, sekarang dirinya berada dirooftop.

Tak lupa otaknya berfikir keras untuk mencari cara biar Thea tidak marah lagi padanya.

Sedetik kemudian ia tersenyum miring saat mendapati ide yang dirasa cemerlang.

Dengan cepat ia membuka handphone nya untuk menuju kesalah satu roomchat dengan muka yang terlihat sangat serius.

Rylle bocil

Cil mau jajan gak lo?—

–Gak

"Dih masih ngambek nih orang padahal kemarin udah gue beliin jajan banyak." ucap Raga tak habis fikir dengan Rylle.

Dih masih ngambek?–

–Y.

Beneran gak mau jajan?–

–G.

"GUE CEKEK  JUGA YA LO CILL." Teriak Raga frustrasi sambil mengacak rambutnya kasar. Kenapa hari ini dia tak berdaya apa-apa? untuk berbaikan dengan Thea aja kenapa sangat susah untuknya.

Baju gimana?–
Tas?–
Motor?–
Mobil?–
Rumah?–
Mau apa cil? gue beliin–

–OMEGAT RAGA LO BAIK
  BANGET DEH🥺 YAUDAH
  DEH GUE MAU.
–Lo maksa mulu dari tadi
  gue jadi ga tega nolaknya hehe

Mau yang mana lo?–

–Semua hehe.

Nglunjak–
Yaudah oke, tapi dengan syarat–
lo sekarang cepet temuin gue di 
rooftop 

–Oke Raga ganteng

"Bocil setan, untung gue kaya." setelah berucap demikian Raga sedikit terkekeh melihat kelakuan Rylle.

"Tadi sok sokan gak mau giliran gue kasih banyak sok jinak lo cil bocil."

******

Tak perlu waktu lama akhirnya Rylle sampai di Rooftop dengan wajah riangnya. Kemudian mendekati suami dari temanya itu.

"Mana jajan? mobil? rumah? tas? baju gue, Ga." Langsung Rylle dengan wajah gak berdosanya.

Dengan gemas Raga bangkit lalu menjitak jidat Rylle dengan gemas. "Sabar, duduk dulu, lo nanti tinggal milih aja apa yang lo mau cil biar gue yang bayar."

Dengan wajah gemasnya Rylle mengedip-ngedipkan mata. Raga yang melihat itu tersenyum geli.

"Apa yang harus gue bantu?" Tanya Rylle yang udah paham apa maksud dari 'syarat'
yang dibilang Raga.

Setelah berkata demikian, Raga langsung menarik nafas dalam kemudian berbicara panjang lebar menjelaskan semuanya tampa terkecuali.

"Bantuin gue ya, cil? gue dari kemarin pusing banget mikirin ini." Ucap Raga dengan parau, seakan frustasi. Ternyata di cuekin sama Thea lebih menyeramkan dari yang dia kira.

"Goblok." frontal Rylle yang tentu langsung mendapat hadiah pelototan dari Raga. Tetapi laki-laki itu dengan pelan menahan gejolak dalam dirinya untuk mencekek Rylle. Sunggu tidak ada perempuan seberani Rylle dalam hidupnya.

"Bantuin gue ya Cil, Plis? kalau lo berhasil bantuin gue, gue tambahin deh hadiah buat lo." Apapun, apapun akan Raga lakukan agar Thea memaafkannya.

Rylle menoleh dengan sorot mata berbinar, lalu berucap dengan riang, "Deal."

"Mata duitan," Cibir raga pelan, jail memang.

Mendengar ucapan itu dengan cepat Rylle menatap Raga kesal, "LO BILANG APA?"

Raga tertawa keras, sambil kembali menjitak kening Rylle, "Bercanda, mau lo minta apapun ke gue, harta gue ga bakal habis."

Sombong? memang. Tapi ucapan Raga memang benar, bahkan sangat benar.

"Dan satu lagi ya cil—"

Rylle menunggu ucapan Raga selanjutnya.

"—Jangan lupa lo bikin Vier kesal juga. Bikin dia panik juga boleh. Terserah deh apapun pokoknya dia harus ngerasain apa yang gue rasaain. Kesel banget gue sama bangsat satu itu."

"Easy," Sambil tersenyum sombang Rylle berucap.

"Gue minta tolong sama lo karena Vier sama Thea kalau berurusan sama lo jelas luluhnya." Perjelas Raga. Walaupun tanpa disadari Raga juga demikian.

Apapun yang Rylle inginkan tak ada yang dia tolak, selagi bisa selalu dia usahakan. Raga sudah menganggap Rylle seperti adiknya sendiri dan sangat wajib dia jaga.

Kembali dengan sifat songong nya, Rylle menepuk dada sombong sebagai maksud menjawab pertanyaan Raga barusan.

"Yaelah cil cil."







PRECARIOUS [Womankind] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang