CHAPTER 40 (Pergi ke Amerika)

22 18 0
                                    

Sudah 2 bulan berlalu semenjak pernikahan Malik dan Indah, mereka masih berhubungan antara satu sama lain. Sementara itu hubungan antara Rafael dan Caca pun masih terus berlanjut, 'Pacaran Kontrak' mereka masih melakukan hal itu sampai sekarang. Bahkan Rafael pun sudah mulai meneruskan perusahaan sang ayah.

Dihari minggu ini Rafael dan Caca akan pergi berkencan untuk memenuhi kontrak yang mereka buat. Rafael menjemput Caca dari rumahnya dan membawanya ketempat yang sudah ia persiapkan.

Disebuah taman yang telah dihias dengan berbagai bunga dan membentuk lingkaran yang seperti hari, Rafael memapah Caca yang ditutupi matanya agar berdiri ditengah-tengah hati tersebut.

Begitu Caca melepas penutup matanya sesuai arahan Rafael, Caca benar-benar terkejut dan tidak menyangka Rafael akan seniat ini untuk membuatnya, padahal hubungan mereka hanya sebatas tanda tangan diatas kertas. Bukan hanya itu saja, Rafael pun memberikannya bunga sembari bertekuk lutut.

"Lo kok bisa sih seniat ini?" tanya Caca.

"Emang kenapa, gak boleh?"

"Ya enggak juga sih"

"Ini juga salah satu hal yang tertera dikontrak kita, lo gak baca bener-bener ya?" curiga Rafael.

"Gue baca kok, g-gue cuman gak ekspek aja lo mau nyiapin semua ini"

"Mau nyiapin kek, mau enggak kek, terserah gue lah"

"Iya, iya"

Mereka terus melanjutkan kencan mereka hingga sore hari. Setelah selesai Rafael pun mengantarkan Caca pulang kerumahnya. Begitu ia pulang, ia sudah disambut oleh ayahnya yang telah menunggunya.

"Udah selesai kencannya?" tanya Alex.

"Ya"

"Papah mau ngomongin sesuatu sama kamu"

"Ngomongin apa pah?"

"Jadi gini, kamu sendiri tau kan pusat PT. Pemana bukan berada di Indonesia?"

"I-iya pah"

"Semenjak papah mutusin untuk pensiun dan menyerahkan perusahaan ke kamu, banyak hal yang terjadi disana. Karena digantinya pemilik perusahaan, terjadi banyak kekacauan dipusat sana"

"Jadi?" tanya Rafael yang masih belum paham.

"Papah pengen kamu ke Amerika dan selesaikan semua masalah yang terjadi disana. Papah tau kamu pasti bisa"

"APA! k-ke Amerika?!"

"Iya, karena banyak hal yang harus kamu lakukan disana mungkin membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyelesaikan semuanya"

"D-dua bulan!!"

"Iya"

"Terus kuliah aku gimana?"

"Nanti biar papah yang urus"

"T-tapi..."

"Kenapa? kamu mau menolak?"

"Enggak pah" jawab Rafael terpaksa.

"Bagus, sekitar seminggu lagi kamu akan berangkat kesana"

"Oke, pah"

Mau tak mau Rafael harus menurutinya, meskipun ia enggan melakukannya karena harus berpisah dengan Caca selama 2 bulan penuh.

■■■

Keesokan harinya begitu sampai dikampus Rafael langsung mencari keberadaan Caca. Begitu ia melihat sosok gadis tersebut yang tengah berjalan menuju kelasnya, ia pun menarik lengannya dan menyeretnya menuju taman kampus.

"Iiih lo apa-apaan sih?! gue mau masuk kelas!"

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo"

"Ya gak harus narik gue sampai sini kan?"

"Gue... seminggu lagi gue harus pergi ke Amerika"

"H-hah? A-amerika?" Caca benar-benar syok dengan pernyataan tersebut.

"Iya, tapi lo tenang aja gue kesana cuman dua bulan kok"

"O-oh"

"Oh aja?"

"Ya terus? udah ah gue mau kekelas" ucap Caca lalu pergi begitu saja menuju kelasnya.

'Kok gue nyesek ya?'

'Iih apaan sih, mau dia ke Amerika kek, kemana kek, berapa lama kek, bukan urusan gue" batin Caca.

5 Kisah (END)Where stories live. Discover now