10

4.3K 328 6
                                    

🏔️Arjuna

Aku sudah membonceng Rinjani dengan motorku dan memecah keramaian kota yang mulai macet karena ini adalah jam-jam pulang kantor, di satu lampu merah aku harus mengehentikan sejenak gas di tanganku dan menyangga motor menggunakan kedua kakiku, aku menoleh sedikit padanya "Minum nutrisari di pinggir pantai mau gak?" aku bertanya lebih dulu, takut dia tidak suka.

"Walau pantai kenjeran sih, gak mungkin juga kan kalau sekarang kamu aku bawa ke pantai malang selatan yang lebih bagus?"

Aku melihat dia tertawa "Encok sih mas kalau langsung gas MalSel sekarang juga, aku suka kok lihat sunset di kenjeran, seru banyak yang jualan!" aku tersenyum.

"Oke deh, pegangan lagi bentar lagi lampu hijau!" sedari tadi dia memegang sisi jaketku ketika aku memintanya untuk berpegangan, aku menghela napas sebentar kemudian memberanikan diri untuk menarik tangannya agar melingkar pada perutku "Eh?" aku mendengar dia terkejut.

"Lebih aman begini, aku gak kepikiran, aku lagi bawa anak orang kan."

"Mas gak apa-apa?"

"Emang aku kenapa kalau kamu pegangan model begini?" aku bertanya dengan menoleh lagi padanya.

"Mas nih jago banget bikin salting!" dia menepuk pundakku.

"Serius aku bisa bikin kamu salting?" aku menegaskan, rasanya ada kebanggaan tersendiri yang muncul ketika berkata aku berhasil membuatnya salting.

Pipinya bersemu merah, tapi dia tidak menjawab, malah sekarang kepalanya dia sandarkan pada punggungku "Kalau gitu aku sekalian nyender-nyender gini boleh ya?" tanyanya dan aku tersenyum gemas.

"Iya boleh." astaga aku tidak pernah mempunyai hubungan asmara yang benar-benar menggemaskan seperti ini, terkesan seperti anak ABG tapi ternyata aku menikmati momen ini, entah momen apa namanya, hubungan kami juga tidak tahu apa namanya.

.

Aku memarkirkan motorku dan angin pantai sudah menyapa kami sejak kaki kami bertemu kembali dengan tanah, aku menerima helm yang Rinjani berikan kemudian meletakkan di atas tangki motorku "Beli minuman dulu?" tawarku dan dia mengangguk.

Kami berjalan ke salah satu gerobak minuman yang ada di sepanjang jalan ini, aku memilih gerobak milik seorang nenek yang berjualan aneka minuman saset "Kamu mau apa Rin?"

"Good day freeze boleh mas"

"Bu good day freeze 1 sama nutrisari jeruk nipis 1 ya,"

"Dingin mas?"

"Iya bu" dan setelahnya nenek itu membuat pesanan kami.

"Kamu mau jajan apa Rin?"

"Mas suka apa? biar bisa dimakan bareng."

"Aku apa aja suka yang penting gak bikin mati." dia tersenyum.

Telur gulung mau?" aku mengangguk kemudian setelah pesanan minum kami selesai kami langsung menuju ke gerobak telur gulungg milik mas-mas, disana Rinjani memilih beberapa varian.

Kami menunggu pesanan telur gulung kami jadi dan aku suka melihat interaksi yang Rinjani bangun dengan lawan bicaeanya saat ini, mas mas telur gulung, terdengar seru dan mereka lebih terlihat seperti teman lama yang akhirnya bertemu lagi untuk bertukar cerita, apa gadis ini semenyangkan ini? semenyenangkan ini masih diselingkuhin? jujur aku tiba-tiba penasaran dengan Saka sang mantan yang tadi sempat dia dan perempuan bernama Yola itu perdebatkan, sehebat apa laki-laki itu sampai menyakiti gadis ini?

Tidak mungkin alasanya karena Rinjani terlalu friendly, selama beberpa hari mengamati interaksinya dengan orang lain, dia bukanlah gadis yang kecentilan atau bahkam pick me, dia hanya tipe orang yang mudah untuk disukai dan dijadikan teman siapa saja, aku curiga dia berzodiak Aquarius!

Juna Jani, I Love You Pak Kos! [Hiatus]Where stories live. Discover now