24•|🌻Memori yang Berdetak🌻

12 1 0
                                    

Jaeha duduk sendirian di ruang tamu Mansion Duke Everest, meratapi nasib buruk yang menimpanya. Bayangan yang kelam menghantui pikirannya, membuatnya terjatuh ke dalam jurang putus asa. Berita perjodohan antara Owney, pasangannya selama tiga tahun terakhir, dengan seorang laki-laki dari keluarga bangsawan lainnya, bukan hanya mengguncang hatinya, tetapi juga mencoreng segala harapan manis yang masih tersisa.

Dia merasa hancur, tidak hanya karena perjodohan itu sendiri, tetapi juga karena fakta bahwa dia sudah lumpuh akibat kecelakaan mengerikan yang menimpanya. Tubuhnya yang dulu mampu melakukan segala hal dan mengangkat batu bata sekalipun, kini terbatas dalam kursi roda yang membatasi gerakannya.

Jaeha memejamkan mata menahan sesak, mencoba menenangkan dirinya sendiri di tengah kekacauan emosional yang melanda dirinya. Dia merasa seperti dunia sedang runtuh di sekelilingnya, meninggalkannya terdampar di tengah badai yang tak berujung.

Rasa sakit fisik yang menyerang tubuhnya tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit emosional yang menghantam hatinya. Dia merasa dikhianati oleh orang yang dia cintai, dan dia merasa terasing dari segala hal yang pernah memberinya kebahagiaan.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Jaeha dengan suara yang parau, memandangi telapak tangannya kosong dan hampa. "Aku sudah berjuang untuk mencintainya dengan tulus selama itu .... dan ini yang aku dapatkan sebagai balasannya? Hah!"

Dia merasa seperti terperangkap dalam labirin yang gelap dan tak berujung. Setiap kali dia berusaha mencari jalan keluar, dia hanya menemui dinding yang lebih tinggi dan lebih tak terkalahkan.

.
.
.
.
Cian banget Jaejae HAHAHHA😆

Nebula: Efemeral | On GoingWhere stories live. Discover now