39.lewati bersama

3.4K 225 32
                                    

HAI CINTAA, KETEMU LAGIII.

Seperti yang mahen katakan, sore ini mahen akan mengantarkan raya ke dokter kandungan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seperti yang mahen katakan, sore ini mahen akan mengantarkan raya ke dokter kandungan.

ia menyerahkan semua pekerjaan kantor kepada asisten nya, Tio.

"usia kandungan nya masih 2 minggu, saya sarankan jangan terlalu kecapean apalagi bu raya masih sangat muda" ucap dokter wanita yang sedang memeriksa kandungan raya.

"2 minggu? berarti.." gumam mahen pelan.

jika dua minggu berarti raya sudah hamil dari dua minggu yang lalu, itu mereka lakukan hubungan badan yang pertama kalinya, mereka baru melakukan nya kemarin saat ulang tahunnya. berarti? ah sudahlah yang terpenting calon bayi nya sehat.

"buset, gue hebat juga ternyata"  batinnya merasa bangga.

"ini kalian benar-benar sudah menikah, kan?" tanya dokter.

"iya dok, kita nikah udah dari 6 bulan yang lalu" jawab raya.

dokter itu mengangguk "baiklah, nanti saya kasih resep apa aja yang boleh dimakan ibu raya"

"em dok, kalo hubungan badan boleh gak?" tanya mahen, raya menatap tajam ke arah mahen, shock dengan pertanyaan yang dilontarkan suaminya.

dokter itu tertawa "wajar jika pak mahen bertanya seperti itu, untuk itu jangan dulu ya, janinnya masih sangat muda, tunggu usia kehamilan bu raya 13 minggu ya"

raya tertawa kecil melihat ekspresi wajah mahen. "kasian harus puasa," bisik nya tertawa jahil.

"....."

__________

Saat di dalam mobil tidak ada yang membuka suara. Mahen melirik kesamping, raya memandang kosong ke depan dengan tanagn yang bertaut.

Mahen menggenggam tangan raya, membuat lamunan perempuan itu buyar dan menatap mahen.

"kamu kenapa?," tanya mahen, tapi pandangan nya tetap fokus ke depan, karena cowok itu sedang mengemudi.

raya menggigit bibirnya, "nanti kalo papa marah aya harus apa?"

Reflek mahen menginjak rem mobil nya mendadak, untung nya tangan mahen dengan sigap menghalangi kening raya agar tidak terbentur.

"kamu gapapa? maaf.. aku ga sengaja,"

raya menggeleng pelan, "iya gapapa"

Mahen mengusap tangan raya, "jangan dipikirin, kasian dedek bayi nya."

bibir raya bergetar, matanya berembun hendak menangis.

Rain & RayaWhere stories live. Discover now