✧Chapter 10✧

215 13 4
                                    

Warning!

*Mengandung 18+ dan 21+
*Kemungkinan ada BDSM nya.
*Jangan copy paste.
*Jika tidak suka dengan lapak ini silakan keluar atau yang tidak suka BL silakan keluar tanpa meninggalkan report di book ini.
*Blood
*Mafia and Gangster

‹Happy Reading<3›

Kai menunggu Randra yang sedang mengganti bajunya,Kai melihat isi video Tiktok." Ih serem banget itu,si cewenya juga kebunuh,tapi gapapa kalo gw ketemu si penjahat itu bisa gw bunuh nant!" Ucap Kai dengan menampilkan senyumanya itu dan melanjutkan ngescroll Tiktoknya.

Tanpa sadar Randra sudah selesai ia tidak menyadarinya kalau Randra sudah selesai,Randra kini menatap Kai dan mengangkat alis sebelah. 'siapa yang di maksud kekasih saya, saya akan bertanya nanti.' ucapnya dalam hati,dan menghampiri Kai.

Dia menepuk dan memanggil nama kekasihnya,membuat Kekasihnya ini tersentak." Baby,ayo berangkat." Ucapnya dengan lembut dan agak menampilkan senyumanya." Huaaa, isss ngagetin mass! Ayok! Tapi anu mampir ke markas bentar ya mas?" Jawabnya dan sedikit menundukan kepalanya,jujur saja benar-benar takut dia.

Randra yang mendengar langsung menarik dagu kekasihnya agar bisa menatapnya." Mau apa kesana?" Jawab Randra dengan tatapan yang bisa di artikan,sepertinya dia marah karena menatap dengan tatapan datar." M-mau liat kondisi sahabat Kai apakah baik-baik saja!" Jawab Kai dengan sedikit takut karena dia tau kekasihnya ini posesif gak main- main.

Randra mendengar itu melepaskan tangannya dari dagunya dan mulai berfikir,dan akhirnya dia membuka suara." Baiklah ayo,10 menit saja!" Ujarnya dengan penekanan dalam beberapa kata terakhirnya." Iya oke, gapapa!Asal di izinin! Heheh!" Jawabnya dan mencium kedua pipi Randra.

Cup!

Randra tersentak dan ia juga sangat senang karena kekasihnya itu mulai terbuka denganya." Sudah ayo, biar tidak terlalu malam kita pulangnya" Ujar Randra dan mencium balik di kening milik Kai,ia menggendong Kai ala koala."Hahah ayo mass!" Jawab Kai dengan senyuman manis.

Saat berada di teras depan mereka berdua ada di hadang maid mirip jalang sepertinya,namanya caca. "Tunggu!Tuan kenapa mau sama si lonte ini!Dari dulu saya suka tuan tapi tuan tidak membalas rasa ini!" Ucapnya dengan mata melas dan ia menatap sinis Kaizen.

Randra mendengar itu pun marah karena kekasihnya ini di hina oleh jalang ini."Ulang sekali lagi ucapan mu!Berani sekali kau memanggil kekasih saya dengan sebutan itu! yang lonte itu Kau!" Ujarnya dengan amarah. Randra memanggil Arza ajudanya itu."Arza! Bunuh dia!" Perintah Randra,Arza pun langsung melaksanakan perintah itu.

Kai yang sedari tadi nyimak, hanya memikirkan ucapan caca. "Apa gw perebut crush orang ya?" Gumam si Kai dengan suara pelan namun bisa di dengar oleh Randra."Kamu tidak seperti itu,jangan dengarkan jalang itu,saya lebih menyukai kamu baby" ucapnya lalu masuk ke garasi dan memilih mobil sportnya.

Kai yang mendengar itu pun hanya mengangguk-angguk aja karena ia tau kekasihnya ini cuman cinta ke dirinya."jangan ngebut, nanti aku mual soalnya kalo dalam mobil." Ucap Kai,ia di jawab deheman dan senyuman dari Randra.

Saat di perjalanan Kai melihat-lihat pinggiran jalan,dan tujuan utama Kai kemarkas dulu untuk melihat kondisi sahabatnya dan anggota gangnya juga."Mereka baik-baik aja kan setelah perang tadi siang?" Gumamnya agak cemas melihat ke arah pinggiran jalan yang banyak anak kecil membeli jajanan di situ.

✧⁠Milik Tuan Mafia✧⁠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang