Chapter 35

28.9K 1.3K 195
                                    

"Gue akan tunangan setelah pulang dari bali, gue harap lu bisa datang"ucap ali, walaupun pelan namun masih didengar oleh prilly

Ia hanya bisa pasrah dalam hati sementara ali berbalik dan berjalan pergi

Isakan hebat keluar dari dalam kerongkongannya. Prilly berusaha menutup mulut dengan kedua tangan yang bergetar hebat. Ia tak ingin ali mendengarnya.

Punggung cowok jangkung itu semakin menjauh dan tangis prilly semakin tak terkendali.

Isakannya terdengar sangat keras. Prilly harus berusaha keras membekap mulut dengan kedua tangan.

Namun itu tidak cukup membantu.

Karena sekarang ini. Hatinya lebih rapuh dari pada air matanya yang jatuh.

Ali tahu prilly menangis hebat. Ketika berbalik dan berjalan pergi, ia mendengar isakan gadis itu. Butuh tekad baja juga segenap kendali diri agar ia tak berbalik dan berlari memeluk prilly, karena itu akan membuat prilly susah untuk melupakannya.

Lelah

Kekuatannya habis sudah. Napasnya bersenggal-senggal. Semua emosinya sudah ia tumpahkan semuanya.

Ia sudah tidak kuat untuk berdiri dan akhirnya ia pun terduduk dipasir pantai sambil memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya

*****
-
-
-
-
-
-

"Prill lo kmana sih" ucap mila yang kini tengah berdiri dibalkon kamar dengan cemasnya

"Dia lagi sama ali kali mil, tadi kan lo denger sendiri kalo prilly mau ketemu ali" ucap dahlia

"Bukan gitu le tapi tadi gue liat ali masuk kedalam kamarnya, brarti kan prilly masih dipantai, gue takut kalo terjadi apa apa sama dia, lo tau kan gimana prilly kalo lagi galau .. dia bakal ngelakuin apa aja yang bakal ngebahayain dirinya sendiri" ucap mila

"Lebih baik kita samperin dia, untuk mastiin kalo dia gk knpa knpa" ucap dahlia

"Yaudah ayo" ucap mila dan menarik dahlia keluar dari kamar.

Mila dan dahlia keluar dari kamar dan saat ingin berjalan keluar hotel ada seseorang yang memanggilnya, mila dan dahlia berbalik.

Ternyata orang tersebut adalah Julian.

"Mila, dahlia" ucap julian

"Knpa julian" ucap mila

Mila dan dahlia sudah bertemu dengan julian beberapa hari yang lalu saat prilly mengenalkannya.

"Kalian mau kmana" tanya julian

"Kita mau cari prilly"

"Boleh aku ikut" ucap julian

"Hmmm" dahlia dan mila saling beradu pandang, namun pada akhirnya ia menyetujuinya

Dan mereka pun akhirnya mencari prilly bersama

*****
_
_
_
_
_
_
_
_

Prilly bangun dari duduknya dan ia pun berjalan kearah air laut, entah apa yang ingin ia lakukan, ia terus berjalan sampai air laut menyentuh kakinya, prilly terus berjalan sampai pada akhirnya ia tenggelam

Aku selalu berfikir...

Kenapa tuhan nyiptain hati kalau pada akhirnya harus dipatahin..?

Pasti ada alasannya...

Suatu saat pasti tuhan akan nyiptain hati untuk ku...

Tapi sekarang aku tahu...

Alasan itu tidak ada...

Aku harus menanggungnya sendirian...

Aku sama sekali tidak diperhatikan...

Tapi sekarang aku tak sanggup lagi menghadapinya...

Ini berat sekali...

Aku ingin berhenti disini...

Aku tak sanggup untuk hidup tanpa ada Ali disamping ku...

Mungkin ini yang terbaik...

Selamat tinggal ali...

Selamat tinggal semuannya...

Prilly pun pingsan, karna terlalu banyak meminun air laut, Namun tiba tiba

Prilly

******
-
-
-
-
-
-
-
Kamar Hotel julian

Mila memeras handuk kecil yang tadi telah ia celupkan kedalam baskom yang berisi air hangat, lalu menaruhnya dikening prilly

Beberapa menit kemudian

Perlahan mata coklat milik prilly terbuka

"Prilly sudah sadar" ucap mila

"Mil... Apa yang terjadi...?" ucap prilly pelan

"Lo gk ingat? Semalam dia membawa lo kesini, kenapa lo nekad bunuh diri dengan cara tenggelam? Hampir saja? Terjadi masalah besar?" ucap mila, sambil menunjuk seseorang diujung ranjang yang ia tiduri

"....."

Prilly pun mengikuti arah yang ditunjuk mila tadi, prilly tersentak kaget ternyata yang tertidur dipinggir ranjang dengan cara duduk dan menjadikan tangannya sebagai bantalannya adalah JULIAN

"Dia baru saja tidur setelah menjaga lo terus, jadi jangan dibangunkan pasti ia lelah sekali" ucap mila

"Oh ya gue kekamar dulu ya takutnya anak anak nyariin, kalau butuh sesuatu sms gue aja, jangan bangunkan julian" pesan mila

Mila pun keluar dari kamar julian

{Knpa prilly tidur dikamar julian..? Karena mila tidak mau yang lain tau, cukup ia, dahlia dan julian saja yang tahu semua ini}

Perlahan prilly bangkit dari tidurnya, ia bersender dikepala ranjang dan memandangi julian yang tengah tertidur. Namun tiba tiba julian menangis ia mengeluarkan air mata dalam keadaan tertidur dan ia juga menyebut nama nama prilly.

Prilly....

Prilly...

Prilly...

Tiba tiba prilly mengingat sesuatu yang terjadi semalam

Flashback on

Julian membawa prilly dari laut dan menggendong prilly dibelakang, julian berjalan cepat agar sampai kehotel miliknya, karna ia tak ingin terjadi sesuatu kepada prilly.

Julian berhenti dan membuang nafas kasarnya

Hosh hosh

"Julian" lirih prilly, yang setengah sadar dalam gendongan julian

"Apa sih yang kamu lakukan?"

"Kenapa berbuat begitu...?"

"Tahu nggak kalau semuanya mencarimu kemana mana?"

"Banyak orang mencemaskan kamu...!"

"Kalau ada yang gangguin kamu, kamu cukup sembunyi dibelakang kami...!"

"Kalau ada masalah, cerita ke kita.."

"Kalau merasa kesulitan cukup genggam erat tanganku..!"

"Kenapa dipendam sendirian...?!"air mata julian pun kini sudah bebas jatuh dikedua pipinya

"Jadi jangan mati..."

"Hiks... Hiks.."

"Jangan mati..."

"Hiks... Hiks.."

"Kumohon jangan mati"

Flashback off

Prilly mengusap air mata yang turun dari mata julian.

Namun, air mata prilly pun ikut turun dan prilly menangis dalam diam

*****

Lelah [Aliando-Prilly]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang