pulih

45 4 0
                                    

sebelumnya aing teh mau minta maaf, kok minta maaf? mau percepat pemulihan si reyhan gapapa kan? kangen banget sumpah ni tangan udah gatel pengen nulis 'reyhan' ya walaupun si njun belum pulih tapi di cerita ini di percepat aja sayang soalnya kalo harus nunggu dia back, chap ini sampe 72 dan kemungkinan kalo misalnya njun pulih di chap ke 60-72 itu bakal sedikit banget part dia nya, jadi dengan baik baik aing sebagai stan nct minta maaf kalo ada dari kalian yang baca ini ga terima si njun udah di pulihin, ini cuma cerita fiksi ya, so ssa 'suka suka author'
happy reading









"assalamualaikum"ucap naren

"waalaikumsalam"balas mahen

"abis dari mana ren?"tanyanya

"dari depan sana, nongki sebentar"jawab naren ia menjatuhkan tubuhnya di sofa yang tak di tempati

"yang lain kemana bang?"tanya naren

"ona sama leo ngampus, kinara sama hesa date bareng shaka, aji ketemuan sama yuna, jevan lagi ke monas family time, bening lagi joging bareng anak cewe seperjuangan nya, sella lagi ke cafe katanya temen kecilnya ngajak quality time"jawab mahen

"kenapa lo ga keluar?"tanya naren

"lagi males kemana mana"jawab mahen

"lo juga biasanya kalo lagi sepi gini ke basecamp anak 00line, kenapa sekarang ngga?"tanya nya

"males gue bang, lumayan jauh"jawab naren ia memijat keningnya dan menutup mata

"kenapa na?"tanya mahen

"gapapa"jawab naren

"pusing lo?"tanya mahen

"dikit"jawab naren

"lo sakit?"tanya mahen

"ngga, kayaknya masuk angin doang"jawb naren

"kalo sakit mah bilang aja nar"ucap mahen

"lo gausah gini deh hen"cicit naren

"kenapa emang?"tanya mahen

"nakut nakutin anjg"jawab naren

"iya kah?"beo mahen

"ngomong gitu ke bocil gera, pasti bakal takuten itu bocah"jawab naren

"halo nar"-misya

"hmm"

"gangu lo ga?"-misya

"ga terlalu"

"eumm gue minta tolong boleh?"-misya

"apa?"

"i-itu a-anu anterin gue ke Gramedia bisa?"-misya

"duh, sorry ya gue ga bisa lagi pusing nih"

"ooh iya gapapa kok, maaf ganggu waktu lo"-misya

"hmm"

"siapa nar?"tanya mahen saat melihat naren kembali meletakkan Handphone nya

asrama lantai 11Where stories live. Discover now