【 O6 】

1.3K 214 3
                                    

Sebuah situasi mencekam kini menyelimuti atmosfer yang (Name) tengah hadapi. Di jalan yang tidak terlalu banyak orang berlalu-lalang saat ini, mungkin saja dia terpaksa bertarung sendirian tanpa bisa mengharapkan bantuan datang padanya.

Pukulan telak berhasil dilayangkan ke arah gadis malang yang tanpa terencana bertemu dengan berandalan yang memang sempat mengganggunya. Sepertinya hal ini sudah ada dalam rencana pihak yang berlawanan.

Setelah mendapat titah dari seseorang yang diperkirakan kepala dari para berandalan itu, mereka tanpa ragu langsung berlari ke arah (Name) berniat melayangkan pukulan dan jurus terbaik mereka.

Seorang yang terlihat botak dengan tindik di salah satu telinganya mengarahkan pukulan telak yang diarahkan tepat ke sisi kanan (Name).

Gadis yang tengah membawa barang belanjaan tersebut menarik nafas, terlihat menghiraukan semua yang terjadi dalam kurun waktu saat itu.

Beberapa jengkal lagi sampai sebuah pukulan mendarat di sisi kanan wajah (Name). Tetapi sebelum itu terjadi, (Name) sudah lebih dulu menghindar dengan mengubah posisi tubuhnya jadi berjongkok.

Pertarungan tak seimbang yang terjadi di sana terus berjalan dengan seorang gadis yang tetap mempertahankan diri dalam maraknya berandalan yang tengah mengincar dirinya.

Kembali lagi di keadaan tempat makan yang orang-orangnya tengah menikmati makanan masing-masing. Tempat di mana Haruka dan Nirei tengah makan siang di satu meja yang sama.

Tak ada obrolan berarti yang mengisi kegiatan makan siang antar dua pemuda dengan seragam yang sama. Hanya suara piring dan sendok yang diadu secara bersamaan dikala kegiatan makan omurice tengah berlangsung.

Kling kling

Suara bel yang menandakan masuknya pelanggan baru bergema diseisi tempat makan. Semuanya tak terlalu menghiraukan hal itu dan melanjutkan apa yang sedang dilakukan.

Tapi hal yang terjadinya selanjutnya membuat Haruka tergerak untuk memusatkan atensinya pada orang asing yang baru saja memasuki tempat makan tersebut.

"Aku tadi melihat ada seorang gadis yang sepertinya sedang dikepung oleh para berandalan sekitar sini." Seorang pemuda yang baru saja memasuki tempat itu langsung menghampiri salah satu meja dan mengatakan hal demikian pada orang yang sedang makan santai di tempat.

Haruka yang ingin mendaratkan sendok penuh omurice ke dalam mulutnya seketika terhenti karena mendengar penuturan yang didengar.

"Aku sudah memberitahu warga sekitar untuk bantu menelfon Bofurin. Aku harap mereka cepat datang dan menolong gadis itu," lanjut pemuda itu dengan wajah yang terlihat agak panik.

Haruka yang tadinya melakukan kegiatan makan siangnya langsung berdiri ketika mendengar apa yang dikatakan oleh orang yang tak dikenalnya.

"Sakura-san? ada apa?" tanya Nirei karena melihat Haruka yang mendadak berdiri dari tempat.

"Ada hal yang harus kulakukan. Kau tunggu saja di sini."  Haruka berujar singkat dan langsung berlari ke luar dari tempat yang sedang ia singgahi tanpa menunggu respon temannya.

Nirei yang nampak kebingungan atas jawaban yang didapat hanya bisa menatap kepergian Haruka yang tiba-tiba tanpa mengetahui alasan yang sejelasnya.

Sedangkan Haruka bawa kakinya terus berlari tanpa arah tujuan jelas. Hanya berdasar informasi yang asal didengarnya, Haruka mencari kawanan ramai yang sedang mengepung seorang gadis.

"Apa yang kulakukan, sih!?" Batin Haruka berkata pada dirinya. Heran akan aksinya sendiri.

"Entah kenapa aku merasa kalau dia adalah orang yang sedang dikepung," batinnya lanjut berkata.

Walau tanpa tujuan yang jelas, Haruka tahu pasti apa yang dicarinya.

𝐀𝐓 𝐓𝐇𝐀𝐓 𝐌𝐎𝐌𝐄𝐍𝐓 ー⌗SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang