03. Weekend Panik

57 8 3
                                    

"Ya tinggal dinyalain kompornya, Boy

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ya tinggal dinyalain kompornya, Boy."
"Timbang goreng telor doang riweuh ya."

"Itu namanya aku orang yang perfeksionis, Pah."

"Iya deh, iyaa."

"Bentar Pah ini sepertinya kurang garam."

"Yaudah tambahin, "

"ADUH"

PRAaNGG

"Ndaru? You okay? Halo?"

BIP—

Telepon diputus oleh orang di seberang sana,
Jovian panik, apa yang terjadi dengan putranya? Handaru sendirian di rumah, karena sabtu ini Jovian harus lembur lagi untuk persiapan produk iklan baru dari sebuah hotel ternama. Dalam sepekan Jovian banyak absen  mengantar Handaru ke sekolah, memilih dititipkan ke Malik.

Sebenarnya semalam Jovian pulang, meskipun sudah larut, dan Handaru sudah tidur pulas. Paginya mereka sempat bertemu, tapi hanya sebentar. Sebelum sempat membuat sarapan, Jovian menawarkan Handaru untuk membuat sarapan sendiri. Selain roti dengan selai stroberi, Handaru ingin mencoba membuat omelete.

Jovian mencoba menelepon Malik, tapi tak ada jawaban. Berjalan mondar-mandir, mencoba menelepon nomor keluarganya.

"Ayolah, ini weekend pada kemana sih?"

Akhir pekan ini, Jenar tidak memiliki banyak jadwal, semua pekerjaannya sudah selesai sejak Jumat kemarin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhir pekan ini, Jenar tidak memiliki banyak jadwal, semua pekerjaannya sudah selesai sejak Jumat kemarin. Sengaja memilih untuk bangun agak siang, sekitar jam 9. Jenar mencoba mengurangi screen time dengan keluar rumah untuk merapikan dan menanam bunga di taman mini sebelah carportnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Yang Terlewatkan (Johnny, Jennie, ft. Haechan)Where stories live. Discover now