Jovian dan Jenar baru sadar bahwa tidak hanya dirinya saja yang merasakan sakit karena putusnya hubungan mereka. Tapi juga Handaru, si kecil yang dulunya ceria ini juga merasakannya.
"Setelah ini Ndaru boleh ngga minta ketemu sama tante? Ndaru ga ma...
Telepon diputus oleh orang di seberang sana, Jovian panik, apa yang terjadi dengan putranya? Handaru sendirian di rumah, karena sabtu ini Jovian harus lembur lagi untuk persiapan produk iklan baru dari sebuah hotel ternama. Dalam sepekan Jovian banyak absen mengantar Handaru ke sekolah, memilih dititipkan ke Malik.
Sebenarnya semalam Jovian pulang, meskipun sudah larut, dan Handaru sudah tidur pulas. Paginya mereka sempat bertemu, tapi hanya sebentar. Sebelum sempat membuat sarapan, Jovian menawarkan Handaru untuk membuat sarapan sendiri. Selain roti dengan selai stroberi, Handaru ingin mencoba membuat omelete.
Jovian mencoba menelepon Malik, tapi tak ada jawaban. Berjalan mondar-mandir, mencoba menelepon nomor keluarganya.
"Ayolah, ini weekend pada kemana sih?"
—
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Akhir pekan ini, Jenar tidak memiliki banyak jadwal, semua pekerjaannya sudah selesai sejak Jumat kemarin. Sengaja memilih untuk bangun agak siang, sekitar jam 9. Jenar mencoba mengurangi screen time dengan keluar rumah untuk merapikan dan menanam bunga di taman mini sebelah carportnya.