Fated

1.4K 131 24
                                    

Terhitung sudah dua hari sejak Lisa siuman, dan sejak saat itu pula Lisa terus merengek pada suami nya agar segera bertemu dengan kedua buah hati nya. Namun sampai saat ini hal tersebut belum juga Frederic kabulkan, pasalnya Lisa belum sepenuhnya pulih dan ada beberapa bagian ditubuhnya yang masih terasa sakit saat dia akan diindah dudukan ke kursi roda. Alhasil Lisa harus menunggu sampai ia benar-benar tidak merasa sakit lagi.

Lisa kembali memegang handphone nya untuk menghubungi Frederic, ia akan meminta hal yang sama karena saat ini ia rasa sudah tidak ada lagi rasa sakit di bagian tubuhnya. Merasa kesal karena panggilannya tidak dapat tersambung dengan sang suami akhirnya Lisa memilih menghubungi Ayah mertua nya. Ia tahu jadwal Frederic hari ini adalah melakukan peninjauan di beberapa store dan pasti ditemani oleh ayah nya.

Panggilan pun terhubung

"Hallo, Lisa ada apa, nak?" tanya Bernard dengan nada khawatir, ia takut terjadi sesuatu lagi dengan menantu nya itu.

"Papa, apa kau sedang bersama Frederic.?"

"Ya, kami sedang melakukan istirahat dan makan siang bersama yang lainnya." Bernard memberi kode pada Frederic degan menaikkan sebelah alis nya, seakan tahu jika menantunya terlebih dahulu menelpon sang Putera dan bertanya pada Frederic mengapa tidak menjawab panggilan isteri nya.

Hening, tidak ada sahutan dari Seberang sana, Bernard sampai harus memastikan jika panggilan tersebut masih terhubung.

"Lisa? Apa kau mau berbicara dengan suamimu?"

"Apakah boleh, Pa? tapi dari tadi Frederic tidak menjawab panggilan ku." Hahhh, Bernard tidak mau terlibat perdebatan dua sejoli ini.

"Mungkin tadi Frederic sedang sibuk berbicara dengan beberapa manager di store kita. Biar papa berikan Handphone Papa pada nya."

"Tidak perlu, Pa. biar aku yang menghubungi nya sekarang. Terimakasih Pa," panggilan pun terputus. Batin Bernard meringis membayangkan perang rumahtangga yang akan terjadi. Biasanya Ffrederic akan langsung menjawab panggilan Lisa detik itu juga, dan kali ini terlihat tidak seperti biasanya menurut Bernard. Sang ayah pun akhirnya menghampiri puteranya itu.

"Apa kau sudah memeriksa ponsel mu, Nak?" Tanya Bernard

"Hmm? Belum, Pa. aku belum mengaktifkannya sejak tadi pagi"

"Tamat lah riwayatmu, Nak." Bernard terkekeh seraya berlalu meninggalkan Frederic. Sementara itu Frederic dengan wajah yang terlihat bingung menerka-nerka apa yang sebenarnya telah terjadi. Kebingungan tidak bertahan lama kala ia mulai menghidupkan tombol power pada ponselnya. Beberapa pesan dan Riwayat panggilan yang memenuhi notifikasi nya cukup membuatnya mengerti tentang apa yang sudah ayah nya katakan.

-----------------------------------------------------------

Melintasi jalanan yang tidak terlalu padat hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk Frederic berkendara. Kini ia telah sampai di Rumah sakit. Frederic telah berjanji akan menemani Lisa untuk menemui kedua buah hati nya, selain itu juga hari ini ia akan berkonsultasi dengan dokter untuk kepulangan Lisa dan Buah hatinya.

Saat memasuki ruangan tempat Lisa di rawat, pemandangan yang pertama kali ia temui adalah wajah sang isteri yang sangat amat tidak bersahabat dengannya. Senyuman yang Frederic suguhkan dibalas dengan memutar bola mata malas dan tangan yang dilipat dibawah dada.

"Hehehe, sayang apa kau sudah makan?" Demi Tuhan, Frederic tidak tahu harus memulai dengan percakapan yang seperti apa saat melihat raut wajah Lisa, dan hanya pertanyaan itu yang terlontar dari mulut nya. Pertanyaan macam apa itu, batin Frederic merutuk.

"Sayang aku minta maaf karena tidak mengaktifkan handphone ku." Masih tidak ada sahutan dari Lisa yang kini malah membuang muka, Frederic menghampiri Lisa dan menggenggam kedua tangannya. "Hari ini aku benar-benar lupa tidak menghidupkan handphoneku setelah mengisi daya." Lisa merasakan Kecupan-kecupan kecil di tangannya yang kini terasa mulai menggelikan.

OUR LOVE LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang