3.

208 16 9
                                    

Saat ini Ciel sedang berada di ruang kerjanya. Seperti biasa, dia sibuk dengan laporan keuangan yang masuk. Dia sesekali membaca koran yang tergeletak mengenaskan tertutupi laporan keuangan itu.

Tok! Tok! Tok!

Ciel mengangkat wajahnya untuk menatap ke arah pintu ruang kerjanya.

"Masuk."

Cklek!

Sebastian masuk dengan membawa beberapa surat di tangannya. Dirinya menghampiri Ciel yang masih berkutat dengan laporan keuangan itu.

"Bocchan."

Sebastian menaruh surat-surat itu di meja sang tuan muda. Ciel mengangkat wajahnya menatap Sebastian.

"Banyak sekali."

Ciel menghela napasnya pelan sambil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya. Sebastian hanya tersenyum melihat itu.

"Banyak yang ingin mewawancarai bocchan."

"Heh?? Untuk apa? Ada kau atau Tanaka."

Sebastian menghela napasnya pelan mendengar itu.

"Bocchan, mereka bahkan tidak menerima jika aku atau Tanaka-san yang hadir untuk mereka wawancarai. Mereka hanya ingin anda, bocchan."

Ciel hanya menatap malas ke arah Sebastian. Sedangkan yang ditatap hanya memberikan satu surat dengan penanda kerajaan di sana. Ciel tersentak dan segera mengambil surat itu untuk dibuka.

"Anakku tersayang, bagaimana natalmu? Aku ucapkan selamat ulangtahun untukmu. Semoga kau menikmati natal dan ulangtahunmu. Akhir-akhir ini banyak anak kecil yang menghilang di setiap kota yang sirkus itu datangi menghilang. Aku ingin kalian menyelidiki sirkus itu untuk menangkap pelaku dan membawa anak-anak itu kembali jika masih ada. Victoria."

Ciel dan Sebastian saling berpandangan saat mendapati tiket sirkus di amplop surat yang dikirim sang Ratu.

"Jadi, jouheika ingin kita menyelidiki kasus ini?"

Ciel terdiam. Dirinya menatap tanggal dan tempat diadakannya sirkus itu.

"Lusa malam di London.."

Sebastian terdiam mendengar gumaman sang tuan muda. Ciel menatap Sebastian.

"Siapkan kereta dan barang-barangku untuk di London seminggu. Besok kita akan berangkat."

"Baik."

Sebastian menunduk sedikit sebelum keluar dari ruang kerja Ciel. Dia terkejut melihat Lau, Ran Mao dan Elizabeth sudah menunggunya di depan ruang kerja sang tuan muda. Sebastian pasrah saat dirinya ditarik oleh mereka bertiga ke ruang bermain.

"Jadi, ada masalah apa hingga Ciel memberimu perintah begitu, Sebastian?"

Mendengar pertanyaan Elizabeth, Sebastian menghela napasnya pelan. Dirinya merinding saat merasakan tatapan tajam Ciel dari jauh. Sedangkan Ciel yang tau bahwa ketiga orang itu mendesak Sebastian hanya bisa memberikan tatapan tajam pada Sebastian dari ruang kerjanya.

"Shitsuji-kun?"

Sebastian langsung menggelengkan kepalanya mendengar suara Lau.

"Tidak ada apa-apa, Elizabeth-sama, Lau-sama."

Elizabeth dan Lau saling berpandangan. Mereka bahkan tak sadar saat Sebastian sudah menghilang dari hadapan mereka.

Sedangkan Sebastian memilih untuk menyiapkan semua yang diminta oleh Ciel. Meyrin membantunya dalam hal membereskan pakaian Ciel ke koper.

"Sebastian-san, kalian ingin pergi kemana?"

Sebastian menoleh ke arah Meyrin.

"London."

Dirinya menjawab sambil pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Setelah semua selesai, Sebastian memanggil sang tuan muda untuk makan malam. Mereka berdua berjalan ke ruang makan dalam diam. Setelah sampai, mereka disambut dengan Lau dan Ran Mao yang bermesraan. Ciel menghela napasnya melihat itu.

"Bocchan."

Ciel tak menghiraukan panggilan Sebastian. Dirinya memilih untuk langsung duduk di kursinya. Sebastian juga memilih untuk langsung menyiapkan makanan dan minuman untuk sang tuan muda.

Mereka semua mulai makan. Soma dan Elizabeth terkadang berebut makanan yang ada di depan mereka. Ciel memijat pelipisnya.

"Sebastian, siapa yang memberikan mereka berdua tempat duduk yang berhadapan?"

Sebastian terdiam mendengar itu. Dirinya pun tak tau karena saat dirinya masuk, mereka berdua sudah ada di tempat itu.

"Maaf, bocchan. Aku tidak tau."

Ciel hanya menghela napasnya sebelum melanjutkan makannya. Setelah selesai, dirinya mengelap bibirnya.

"Besok selama seminggu aku akan pergi ke London. Terserah kalian ingin menetap di sini atau bagaimana. Tapi jangan sekalipun merubah tampilan mansion ini."

Ciel menatap mereka semua dengan tatapan tajamnya. Mereka yang ditatap seperti itu merinding.

"Ha'i!"

Ciel segera berdiri setelah mendengar itu. Dirinya ingin segera beristirahat sambil memeluk Sebastian. Sebelum keluar dari ruang makan itu, dirinya berhenti.

"Jangan menggangguku sampai keberangkatan ku besok."

Setelahnya, Ciel langsung bergegas ke kamarnya bersama Sebastian. Sesampainya di kamar, Ciel langsung mengunci pintu kamarnya dan menarik Sebastian untuk tidur di sampingnya. Sebastian hanya terdiam dan membiarkan sang tuan muda memeluk pinggangnya.

.
.
.

Keesokan harinya, mereka sudah bersiap dari pukul 6 pagi. Ciel menatap tiket yang ada di tangannya.

"Bocchan, saatnya berangkat."

Ciel menyimpan tiket itu di sakunya sebelum mengangguk ke arah Sebastian. Dirinya keluar dari mansion itu dan turun menuju kereta yang sudah siap di depan mansion mereka.

"Ciel, aku akan kembali ke London besok."

Ciel yang ingin masuk ke kereta berhenti dan menoleh ke arah Soma sebelum masuk kembali untuk duduk di dalam kereta diikuti oleh Sebastian.

"Terserah padamu."

Sebastian melirik sang tuan muda yang seperti tak berminat dengan perkataan Soma.

"Jaa, kami berangkat."

Meyrin, Finny, Bard, Lau, Ran Mao, Soma, Agni dan Elizabeth melambaikan tangan mereka ke kereta yang mulai berangkat.

"Itterashai, Ciel, Sebastian!"

"Bocchan, Sebastian-san, itterashai!"

Ciel hanya menatap mereka semua yang masih berada di depan mansion Phantomhive. Sebastian menatap sang tuan muda.

"Sebastian, jangan melakukan hal aneh saat di sirkus."

Sebastian tersentak mendengar itu. Ahh dirinya ketahuan.

"Ahh. Padahal aku ingin bermain dengan singa atau harimau di sana."

Ciel langsung menatap tajam Sebastian sebelum kembali menatap ke luar jendela kereta. Sebastian hanya bisa terdiam sambil ikut menatap ke luar jendela kereta yang sedang berjalan ini.







TBC

Jangan lupa untuk vote dan komennya yaaa sayang2 kuuu

[END] Sebas-chan (cielsebas)Where stories live. Discover now