31. surprise

369 14 2
                                    

WELCOME TO MY STORY!!
HAPPY READING, AND I HOPE
YOU LIKE IT!
-
-
-
-
🌸

"Sudah beri tahu suamimu nak?" Tanya bu ayu.

"Sudah bu, pertama malahan" jawab gendis dengan senyumnya yang tipis.

"Yaudah bagus kalau gitu, selama hamil harus jaga omongan, jangan ngelakuin hal hal yang buat kamu lelah, kamu juga harus jaga pola makan, biar janinnya sehat" tutur bu ayu pada putrinya.

"Iya bu gendis udah tau" balas gendis.

"Loh elis kemana ndis?" Tanya pak hasan duduk disamping istrinya.

"Tadi pamit mau kerumah teman lamanya yang kebetulan tinggal di dekat sini buk" jawab gendis.

"Mbak gendis" panggil tari diambang pintu dengan menenteng tasnya.

"Jam segini kok udah pulang tar?" Tanya gendis heran karna jam 11 siang tari sudah pulang.

"Iyha mbak, soalnya tadi para guru mau kondangan, salah satu guru di sana ada yang nikah" jawab tari menjelaskan.

"Bekalnya udah dimakan?" Tanya bu ayu.

"Udah buk, tadi sempat istirahat dulu di sekolah" jawab tari jujur.

"Tumben kesini mbak?" Heran tari pada kakaknya.

"Iya lagi kangen ibuk" balas gendis tersenyum.

"Sendiri?" Tanya tari.

"Sama mbak elis" jawab gendis dan diangguki tari.


Waktu berjalan begitu cepat bu ayu dan gendis berpindah ke teras karna tetangga bu ayu datang main kerumah untuk mengobrol seperti biasanya.

Terlihat juga elis memarkirkan mobil gibran di halaman rumah bu ayu, elis juga ikut bergabung dan bercengkrama.

"Pulang yuk mbak" ajak gendis.

"Ayo" balas elis mengangguki.

"Buk, kita pamit dulu ya" ucap gendis pamit.

"Kok buru buru pulang sih nak?" Tanya bu ayu.

"Bawaan bayi buk, pengennya pulang" jawab gendis.

"Yaudah kalian hati hati" ujar bu ayu.

Akhirnya gendis dan Elis pun pulang, saat di perjalanan pulang gendis tak sengaja melihat buah mangga muda yang tergantung di pohon.

"Gendis tiba tiba pengen mangga muda deh Mbak, tapi harus lihat proses petik langsung dari pohonnya" ucap gendis membuyarkan konsentrasi elis yang menyetir.

"Kamu jangan aneh aneh Deh dek, siapa yang mau kamu suruh naik manjat pohon?, mas damar kan lagi gak di rumah" balas Elis tak habis pikir dengan permintaan iparnya.

"Gendis jadi rindu mas Gibran, berharap ada mas Gibran biar bisa ambilkan mangga langsung dari pohonnya" lirih Gendis namun masih bisa didengar oleh elis.

"Udah jangan sedih gibran pasti pulang kok, tapi gak sekarang, didekat rumah ada yang punya pohon mangga, nanti Mbak ambilkan deh mangganya, gimana?" Tawar elis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Juragan TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang