Chapter 22

146 14 1
                                    

Dikerjaan vampire terlihat Gamma dan Crystal yang sedang membantu Rimba menyirami tanaman, tentu saja tanaman itu adalah tanaman ajaib yang tidak akan ditemukan didunia manusia.

Disaat sedang asik menyiram tanaman datang seorang pria bersurai merah yang menghampiri mereka Ber-tiga.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya pria tersebut.

"Apa anda tidak melihat bahwa kami sedang menyiram tanaman?" ucap Crystal datar.

"Untuk apa disiram." tanya pria tersebut.

"Hanya mau saja." balas Crystal.

"Lagipula kenapa Ayah bertanya seperti itu?" tanya Gamma.

"Oh hanya basi-basi saja." balas pria tersebut yang tak lain ialah Artha, sang raja vampire.

"Basa-basi!" serempak Gamma Crystal dan Rimba.

'Teriak terus." batin Artha.

"Oh ya Gamma, dimana Halilintar dan adik-adiknya?" tanya Artha.

"Hilang." balas Gamma.

"Oh, baiklah ayah pergi dulu, ayah ada urusan." balas Artha kemudian hendak berjalan masuk ke dalam istana megahnya.

"Ayah tidak khawatir?" tanya Voltra yang tiba-tiba datang.

"Ayah harus khawatir ya?" tanya Artha pura-pura polos.

"Tidak juga sih." balas Voltra. "Yasudah lah lakukan saja kegiatan ayah itu." lanjut Voltra kemudian mendorong tubuh ayahnya agar masuk ke istana.

Artha tidak mengeluh, lagipula dia memang memiliki banyak urusan, dan juga anak-anak nya sudah berusia ratusan tahun, jadi untuk apa ia mengkhawatirkan anak-anak nya? Toh anak-anak nya sudah dewasa.

Gamma menggeleng pelan, sempat terfikir Diotaknya mengapa Ayah dan anak sama-sama gila.

"Aku akan ke kerajaan peri sebentar." ucap Gamma kemudian pergi menuju kerajaan ras peri.

Crystal dan Rimba mengikuti dibelakang, sementara Voltra pergi ke kerajaan werewolf.

Sesampainya di Kerajaan peri tentu Gamma Crystal dan Rimba disambut dengan hangat oleh para peri disana.

"Selamat siang tuan putri, bagaimana kabar anda?" sapa seorang peri.

"Baik,oh ya apa kamu melihat Yaya? Aku mencarinya dari tadi tapi tidak ketemu juga." ucap Gamma.

"Dia Putri Ying dan pangeran Gopal pergi bersama pangeran Fang pangeran Lunar dan putri Solar." balas Peri tersebut.

"Kemana?" tanya Crystal.

"Cari tau sendiri saya sedang sibuk BYE!" ucap si peri kemudian hilang entah kemana meninggalkan ke-dua Vampire dan satu iblis itu yang kaget pake banget gegara ucapan si Peri.

"Dia gila." gumam Rimba dan mendapat anggukan dari ke-dua mahluk yang bersama nya.

Karna tidak tau mau apa lagi, mereka ber-tiga akhirnya kembali ke kerajaan ras Vampire.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Disisi Solar, dia dan Astria tentu sedang berada dikantin, mengapa tidak di perpustakaan? Ya karna mana ada orang gibah di perpustakaan_-

"Lar, nanti pas Tour partner kamu siapa?" tanya Astria di sela-sela mengunyah makanan nya.

"Tour? Sepertinya dengan kak Yaya saja." balas Solar.

(Note!:tour ini semacam studytour tapi berbeda! Setiap kelas akan diacak yang mana lebih dulu yang akan mengikuti tour, maximal kelas yang mengikuti tour pada waktu yang sama biasanya 3-4 kelas, setiap kelas biasanya berbeda-beda, ada yang dari kelas 5 sampai Kelas 12. Jangka waktu biasanya sampai 1-2 bulan dan setiap kelas yang menyelesaikan tour lebih dulu bisa berlibur selama seminggu, untuk yang kuliah tournya sesuai bidangnya masing-masing, jangka waktu untuk yang kuliah juga lebih singkat hanya 2-5 minggu. Anggota OSIS juga mengikuti nya tentu saja, tetapi OSIS hanya pergi selama 2-4 minggu dan juga para OSIS akan pergi terakhir, untuk Tk sampai Kelas 4 biasanya pergi 2 minggu itu juga didampingi oleh orang tuanya. Saya tidak tau di setiap academy biasanya seperti ini atau tidak, tetapi di academy saya selalu mengadakan tour tiap tahunnya. Hanya itu jika ada yang ingin ditanyakan silahkan saja.)

"Oh ya Astria, saat tour, nanti yang menjadi partner kamu siapa?" tanya Solar.

"Kakakku lah siapa lagi." balas Astria kemudian kembali menatap lurus ke arah makanannya.

"Bukannya dia kakak kelas?" tanya Solar lagi.

"Setiap patner ga harus sekelas." balas Astria, "lagian kalo mau sama kak Glac juga kan gabisa, dia OSIS." lanjutnya.

"Oh, eh iya, kenapa kamu memanggil Glacier dengan sebutan kakak?"

"Dia lebih tua dari aku."

"Apa dulu dia tinggal kelas?"

"Nope"

"Lalu?"

"Akunya yang lompat kelas." ucap Astria sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jika begitu berpaa usia mu."

"Lima belas." balas Astria yang membuat Solar sempat heran.

"Aku fikir dua belas." ucap Solar.

"Heh kejauhan itu! Udah ah jangan nanya lagi, ga abis-abis makanan ku  kalo gini terus." ucap Astria kemudian kembali melanjutkan acara makannya.

Solar tersenyum tipis saat pipi Astria mengembung karna penuh dengan makanan. Dimatanya itu terlihat sangat lucu.

'Andai aku punya adik' batin Solar.

"Oh ya, apa kamu Akhir-akhir ini merasa ada yang aneh dengan Supri eh Supra." ucap Solar.

"Gwak tuh,mwang napa?" tanya Astria dengan mulut yang penuh.

"Pftt- t-tak ada, hanya saja seperti ada sesuatu yang aneh tentang motor eh maksudnya anak itu." balas Solar.

Astria buru-buru menelan makanannya kemudian menjawab ucapan Solar tadi, "kalau ga salah kak Supra begini sejak dua bulan lalu kan? Nah kata kak Sori, kak Supra dua bulan lalu sempet dikasi sesuatu sama orang, tapi kak Supra ga ngasi tau apa." balas Astria.

"Hm, auranya Supra seperti ku kenali." gumam Solar.

"Aura ras? Emang ras apa yang auranya bisa nempel dimanusia? bahkan sampe berbulan-bulan." tanya Astria.

Pertanyaan Astria berhasil membuat Solar kalut dalam pikiran nya. Ia berusaha keras untuk mengingat aura Supra.

Solar masih terus berfikir tanpa mengetahui bahwa Astria sudah memakan tiga mangkuk bakso disaat sang putri iblis berfikir.

Solar masih terus berfikir sampai sesuatu terlintas dipikirannya.

"Itu dia! Penyihir!"-Solar

T. B. C

HM janlup Vote

Btw lupa up gegara banyak urusan

Makin ga jelas? Maklum lagi seret ni ide

The Little Demon [AllxSolar]Where stories live. Discover now