01. Perumahan

165 10 3
                                    

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ARGGGHHHH." Kageyama menutup telinganya, dia dah duga mbak nya pasti teriak saat tau bonsai kesayangan nya patah.
"Tobio!"

"Kok jadi aku?" beo Kageyama saat sang kakak perempuan menyebut namanya.

"Kan mbak dah bilang, bonsai nya tolong pindahin jangan julur keluar pagar, gak kamu pindah ya!" Kourai duduk disamping Hirugami, dihadapan mereka ada pemuda lain yang lagi nunduk.
Danifa Azzayana putri sulung pasangan HiruKourai ini emang kelakuanya agak musingin kepala sih.

Danifa dan Kourai harusnya duduk anteng di pesantren, mereka dah sampe dari kemaren dan saat Kageyama menelpon Danifa buru buru tancap gas mau balik.

"Wehh mobil gus El lecet tuh." pemuda yang sedari tadi menunduk sontak saja mendongak, mendapati salah satu temanya datang. "Assalamualaikum, ammu, Tobio." sapa Almer.

Ya karna tau Danifa dan Kourai akan pulang, mereka sepakat mengirimkan Almer untuk menengahi permasalahan Fikrie.

"Al kamu disini?" sedikit lega saat tau Almer mengenal keluarga yang saat ini Fikrie hadapi.

"Ohh jelas, ini kan rumah pamanku." Almer berkata bangga. Hirugami menghela napas kasar, ini pasti kerjaan Agung sama Khadafi ngirim tukang rusuh kerumahnya.
Harusnya mereka kirim Dhika aja yang sudah pasti bisa menengahi.

"Mer, udah jangan ikut campur." Almer angkat tangan saat Danifa ngamuk menunjuk dirinya.

"Saya salah apa mbak!" pekiknya.
Diantara persepupuan ini emang Danifa yang paling tua.

"Diem kamu!" Almer makin bungkam, takut ihh Danifa mirip neneknya kalau lagi marah. Siapa lagi kalau bukan istri dari Oikawa Tooru, Iwaizumi.

"Danif, gak sopan mbak." Kourai mengingatkan. Almer mangut mangut setuju, aslinya mau ngomporin.

"Udah udah, ini dibahas nanti kita pergi dulu ke pesantren." ajak Hirugami. Sebagai yang paling tua dia harus menghentikan perdebatan unfaedah ini.

Lagi dan lagi si Almer malah mangut mangut. Kan emang ngeselin anaknya Terushima ini.

"Stopp!" Fikrie berhenti tiba tiba saat Danifa teriak padanya. "Mobilmu tingalin disini, aku masih ada urusan sama kamu."

"Mbak!" tegur Hirugami. Duhh anak perempuan nya satu ini emang agak laen.

"Gak bisa ba, itu bonsai kesayangan Danif." pada akhirnya Danifa mengeluarkan jurus pamungkasnya. Apalagi kalau bukan merengek.
Sebagai anak sulung dan satu satunya anak perempuan pasti baba nya akan luluh.

"Nak maafin kelakuan putri om ya. Mobilnya ditingal dulu disini gak apa kan?" tanya Hirugami, hanya anggukan saja yang mampu Fikrie jawab. "Yaudah, ikut mobil om ya.."

YA ZAUJATI: Perfect My Partner Where stories live. Discover now