chapter 22

207 32 27
                                    

                             B:biasa
                             B:penekanan
                             B:bahasa asing/dll

Welcome

                      Happy reading

"Sebentar lagi akan mendekati, Apel Bunuh Diri... Eh tidak. Masih lama sekali.. apa yang harus aku lakukan saat Arc itu dimulai? Apa ikut bersama Ranpo, atau Dazai... Kata Aether, kemampuan yang diberikan langsung dari dewa takkan berpengaruh. Sejujurnya aku mau bermalas-malasan. Tapi, karena alurnya berubah, aku akan ikut Dazai saja. Takutnya itu orang beneran mati kan ribet."gumamnya sembari membuka vestnya. Entah kenapa siang ini sangat panas, jadi (M/n) membuka vestnya.

Padahal (M/n) sudah membeli dua pendingin ruangan loh. Bahkan dasinya ia lepas saking panasnya, mungkin pendingin ruangannya rusak, pikir (M/n).

(M/n) berniat untuk membeli minuman dingin. (M/n) berjalan menuju kafe dibawah, tapi baru saja ia membuka pintu Atsushi yang membawa secangkir kopi tidak sengaja menabrak (M/n), akhirnya kopi itu tumpah di atas kemeja putih (M/n), yang tentu saja hal tersebut membuat kemeja putih (M/n) menjadi kotor, dan cangkirnya pecah.

"Maafkan aku (M/n)-kun, aku sedang tidak fokus. Kemeja mu jadi kotor karenaku."ucap Atsushi sembari membungkuk. (M/n) yang diperlakukan seperti tentu saja merasa tidak enak, terlebih lagi Atsushi jauh lebih tua. Yah, walaupun dibandingkan dengan umurnya di dunia sebelumnya ia lebih tua sih. Tapi itu berbeda!

"Eh, tidak apa Atsushi-san. Tolong jangan seperti itu, aku bisa membeli kemeja baru."

"Aku akan membeli sebagai tanda permintaan maafku. Berapa harganya?"

"2500¥."ucap (M/n) dengan santai, dan Atsushi tentu saja langsung terkejut.

Yang benar saja, 2500¥ itu jika di rupiahkan sebesar 25jt lebih. Dompet Atsushi pasti langsung saja terkuras jika benar-benar membeli kemeja putih itu.

"K-kau tidak bercanda kan?"wajah Atsushi terlihat memucat.

"Tentu saja tidak.. lagi pula untuk apa aku berbohong?"belum sempat Atsushi berbicara (M/n) sudah memotong. "Kau tidak usah sampai segitunya. Aku akan memberikanmu uangnya dan kau yang akan membeli kemeja ini, dan mereknya **** jarak tokonya sekitar 1km dari sini."

Atsushi menghela napas lega. "Baiklah, terima kasih (M/n)-kun."

"Ya, tidak masalah. Dan cangkirnya biar aku saja yang ganti."ujar (M/n) sembari merogoh kantung celananya dan mengeluarkan dompet kulit.

"Ini 3000¥ sisanya untukmu."lembaran uang kertas (M/n) berikan pada Atsushi.

"Ini terlalu banyak.."

"Tidak, anggap saja itu sebagai ongkos kirim."setelah mengucapkan hal tersebut (M/n) langsung masuk ke dalam kafe, meninggalkan Atsushi yang bersweatdrop, karena tidak punya pilihan lain akhirnya Atsushi mengikuti ucapan (M/n).

(M/n) membeli beberapa minuman dingin untuk rekan kerjanya. Sekaligus memberikan uang ganti untuk cangkirnya. Sempat ditanyakan tentang kemejanya yang kotor tapi ia hanya menjawab seadanya.

Karena malas akhirnya (M/n) pun teleportasi. "Halooo semuaaa, aku membelikan kalian minuman dingin nih."Ranpo dengan cepat langsung berlari kearah (M/n) dan mengambil satu minuman dingin.

"Terima kasih (M/n). Tunggu- kemeja mu kenapa? Kok kotor."Tanya Kunikida dengan raut wajah bingung. Kunikida tak bisa melihat sesuatu yang menurutnya mengganggu, seperti sesuatu yang berantakan. Yah, dia pengidap OCD.

"Ano.. Atsushi-san tadi tidak sengaja menabrakku, dia membawa secangkir kopi. Tenang saja, ia siap untukku suruh beli kemeja yang baru.."

Dazai mengerutkan keningnya. "Menggunakan uangnya? Kemeja putih mu itu harganya 2500¥ loh, (M/n)-kun."setelah mendengar ucapan Dazai tentu saja seisi ruangan langsung terkejut. Kunikida saja sampai menjatuhkan rahangnya.

CHILD OF LIGHT(bsd x male reader)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora