4. Tamparan

66 7 4
                                    


"Diem, Chilo"

PLAKK

Sebuah tamparan didapat oleh Chilo, yaa Chici lah yang menampar adiknya itu. Dia tidak tahan atas apa yang di ucapkan Chilo didepan semua orang yang ada di dalam rumahnya

"Chici, apa-apaan kamu. Kenapa kamu menampar adikmu" ucap Papa nya yang terkejut dengan apa yang dilihat nya sekarang

"Chilo, maafin gue. Gue gak sengaja" Chici memegangi tangan ya dan menatap adiknya dengan mata berkaca-kaca

"Gue benci sama Lo kak, gue benci sama semua orang disini. Gue benci" Chilo langsung berlari keluar sembari memegang pipinya

"Papa, Chici gak sengaja" Chici mendekati papa nya dan memeluknya erat

Tante Abel dan Om Bastian yang menyaksikan nya pun sangat merasa bersalah, karna seharusnya mereka tidak membicarakan hal itu sekarang.

Chilo berlari menjauh dari rumahnya, dia sangat kecewa pada kakak nya karena telah menampar nya. Sepanjang jalan dia hanya bisa menangis sembari memegang pipi nya

Tin tin

Suara klakson mobil yang berhenti di sebelah Chilo, seseorang itu turun dan menghampiri Chilo yang terlihat sangat kacau

"Chilo, hey kamu kenapa?" Tanya orang itu dengan raut wajah khawatir, tanpa menjawab pertanyaan orang itu. Chilo langsung memeluknya

"Kamu kenapa?? Kok nangis??"

"Hiksss, hiksss tadi aku di tampar sama kachi"

"Kachi? Siapa itu??"

"Kak Chici, Anan"

"Kok bisa kamu di tampar hm??"

"Ceritanya panjang" Chilo mendongak menatap pemuda itu

"Aku boleh gak nginep dirumah kamu, aku gatau mau kabur kemana. Kalo ke rumah Onel pasti nanti papa sama kachi tau"

Pemuda itu tersenyum
"Iya boleh kok, yaudah kita pulang sekarang ya. Kamu pasti capek kan?" Ucap Anan lembut, Chilo tersenyum dan mengangguk

Anan segera membukakan pintu mobil nya untuk Chilo dan mereka pergi menuju rumah Anan.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di rumah Anan, Anan menyuruh Chilo untuk langsung masuk saja ke kamar nya dan dia menyiapkan makanan untuk kekasih kecil nya itu. Yaa benar, Anan dan Chilo berpacaran sudah hampir dua bulan. Tapi tidak ada yang mengetahuinya kecuali Onel sahabat Chilo

"Aku pinjem baju kamu ya?" Tanya Chilo saat dirinya selesai mandi dan Anan masuk ke kamar nya membawa sebuah nampan yang berisi makanan

"Iya pake aja, kamu makan dulu ya"

"Hehehe kamu tau aja kalo aku lagi laper"

"Tau dong sayang" Chilo menghampiri Anan yang duduk di sofa samping ranjang

"Kamu emang gapapa kalo gak pulang gini?? Nanti papa sama kakak kamu khawatir gimana?"

"Mereka?? Khawatir sama aku??"

"Sayang gak boleh gitu dong" raut wajah Chilo seketika berubah menjadi dingin

"Kamu gamau ya kalo aku nginep disini?"

"Bukan gitu, aku cuma-"

"Yaudah aku pergi aja kalo gitu"

"Gak gitu sayang, yaudah gausah dipikirin lagi mending makan aja ya"

"Gapapa kalo emang kamu risih ada aku disini, aku bisa kok nginep dimana aja"

"Gak, udah malem bahaya"

"Bener?"

"Buruan makan abis itu kita tidur, kamu keliatan capek banget. Aku gak mau kalo nanti kamu kenapa-napa"

"Ututututu perhatian banget sihh pacar akuu ini" Chilo merentangkan tangan nya, seakan tau maksud dari kekasih nya itu. Anan langsung memeluknya


 Anan langsung memeluknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anan Dharma

you're my mineWhere stories live. Discover now