10

1.6K 59 0
                                    

Gelora turun dari motor Biru. Remaja itu membuka helm, yang langsung di terima oleh Biru. Ia ingin merapikan rambut nya yang berantakan, namun tangan Biru sudah terlebih dahulu merapikan nya.

Gelora tersenyum manis, "Makasi!"

Biru hanya berdehem menanggapi. Cowok itu memandang Gelora lama, kemudian berbicara.

"Nanti malam jam 8 gue jemput." ujar nya.

"Hah? mau kemana emang?"

"Bawel!" Biru menyentil pelan dahi Gelora.

"Dih nanya doang di bilang bawel." gadis itu memajukan bibir nya kesal.

"Gue dateng harus udah siap." perintah nya sesuka hati. Biru menarik Gelora mendeket, membuat gadis itu tersentak kaget. Kemudian mencium pipi Gelora.

Cup

Bibir lembut dan kenyal milik Biru mendarat sempurna di kening mulus Gelora. Sejenak Gelora terdiam seperti orang linglung. Mata nya berkedip kedip polos, dengan pipi yang memerah. Sedetik kemudian ia melotot kaget.

Ia menabok bahu kekar Biru, "Ihh modus banget!" kata nya dengan ekspresi marah. Padahal dalem hati seneng banget!

"NJIR LAH GUE SALTING BANGET INI WOY AHHSHSHSGGS!"

Biru tidak menanggapi, "Gue pulang." pamit nya, menghidupkan motor. Lalu pergi meninggalkan Gelora. Seolah tidak terjadi apapun.

Gelora memandang kosong ke depan, "Tanya keadaan gue sekarang." Gelora terdiam sebentar dengan wajah memerah. Tak lama kemudian gadis itu menepuk pelan pipi nya. Dan berlari memasuki gerbang mansion dengan riang.

"YUHUUUU GELORA YANG CANTIK MEMBAHANA INI PULANG."

****

Tin Tin Tin

Suara klakson motor itu berasal dari motor sport Biru.  Tak lama setelah klakson berbunyi, satpam datang dengan terburu buru dari dalam mansion. Lalu membuka kan gerbang untuk tuan muda nya. Satpam tersebut tersenyum ramah yang di balas senyum kecil oleh Biru.

Biru turun dari motor nya. Membuka helm, dan berjalan masuk ke dalam mansion. Cowok itu menatap ke sekeliling mansion yang sepi.

"Tumben." batin nya. Namun...

"OH MY GOOD ANAK GANTENG MAMA PULANG!" baru beberapa langkah Biru memasuki mansion. Suara cempreng seorang wanita memasuki indra pendengaran nya.

Seorang wanita cantik turun dari lift dengan penampilan yang anggun dan elegan. Wanita itu berlari ke arah Biru. Lalu memeluk nya dengan erat namun penuh kehangatan, Biru membalas nya tak kalah erat.

"Udah ma sesak." ujar Biru mengakhiri acara berpelukan tersebut.

Helena-mama Biru dengan geram menjewer telinga Biru, "Kamu ya udah 2 minggu gak pulang ke rumah. Kamu gak sayang mama lagi hah?" omel nya.

"Iya." jawab Biru cuek. Cowok itu dengan enteng berjalan ke sofa dan menduduk kan diri nya di sana.

Helena berdecak kesal, "Mama sendiri di cuekin. Anak kurang ajar." kata nya dengan kesal. Wanita cantik itu duduk di samping Biru. Dengan wajah yang tertekuk kesal.

"Anak sendiri di kata in."

"Biarin. Rasa nya mama tuh pengen balikin lagi kamu ke dalam perut. Males banget punya anak nyebelin." keluh nya dengan wajah judes.

"Biru juga males punya mama cerewet." ujar Biru santai. Sedetik kemudian ia mendapat tatapan garang dari Helena.

Cowok itu tersenyum kecil, "Bercanda ma." kata nya.

"Papa mana?" lanjut nya.

"Di kantor. Kamu kaya gak tau papa kamu aja. Sebelas dua belas kaya kamu. Mama tuh kesepian, punya anak jarang pulang. Punya suami sibuk banget di kantor. Kalian emang gak sayang mama." ungkap Helena. Wajah nya yang tadi kesal berubah menjadi murung.

Biru tersenyum lembut, "Biru sayang sama mama. Biru bukan gak mau pulang, tapi Biru udah nyaman di apart." jelas Biru dengan lembut. Ia begitu menyayangi sang mama. Walau ia terlihat cuek dan terkesan tidak peduli, bukan berarti ia tidak menyayangi Helena. Hanya saja ia tidak tau cara mengungkapkan rasa sayang nya. Dan sifat nya yang seperti ini juga bukan di buat buat, tapi memang sudah tertanam sejak kecil. Entah lah Biru juga tidak tau.

Helene memeluk terharu putra nya, "Kamu bikin mama baper aja." gumam nya lirih. Biru tersenyum, cowok itu mengusap air mata Helena.

"Mama jangan nangis kalo gak mau liat Biru di hukum papa." Helena mengangguk meng iyakan. Ia tentu nya tidak lupa bahwa ia mempunyai suami yang sangat posesif dan cemburuan. Bisa bahaya jika ia menangis seperti ini.

"Yaudah kamu mandi sana. Nanti kita makan malam bareng." Biru mengangguk, cowok tinggi itu bangun dari sofa. Lalu pergi ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Helena tersenyum kecil "Secepat itu waktu berlalu. Perasaan aku baru aja ngelahirin Biru." ujar nya seraya melihat Biru yang sedang menaiki lift.

****

Biru memasuki kamar nya. Mata elang nya menatap sekeliling kamar nya, yang tampak rapi dan bersih. Tidak ada yang berubah, kamar nya masih sama.

Cowok tampan tersebut berjalan ke arah tempat tidur. Lalu merebahkan diri nya disana. Mata nya menatap langit langit kamar nya. Ia memejam kan matanya. Namun baru sedetik terpejam, wajah cantik Gelora muncul. Cowok itu kembali membuka mata. Ingatan nya berputar pada wajah cantik Gelora. Mulai dari tertawa, tersenyum, kesal, cemberut dan salah tingkah berputar di pikiran nya. Tanpa sadar ia tersenyum kecil, namun buru buru ia mengacak rambut nya.

"Gila lo." gumam nya mengatai diri sendiri. Ah padahal baru bertemu tapi rasanya Biru sangat merindukan gadis cantik itu.

Menghembus kan nafas nya pelan. "Apa perlu gue culik?" tanya nya pada diri sendiri. Bibir nya tertarik keatas membentuk senyum miring. "Ide bagus!" lanjut nya.

Biru mengacak ngacak rambut nya asal, " Arghhh bisa gila gue!"

AlbiruWhere stories live. Discover now