23. EGO MASING-MASING

43 4 1
                                    

Huwuwuuw!!! 😭😭😭

Demi apapun author lagi niat nulis loh 🔥🔥🔥

Tinggalin vote dan komen! Follow juga akun author biar dapet nontifikasi selalu 💗💗

Typo maklumin! Tandain aja biar bisa diperbaikin 😉😉
***

23. EGO MASING-MASING.

"Manusia bukanlah matematika yang bisa dijelaskan secara logika."

••

Memaknai setiap yang mereka jelaskan memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Maksudmu memang baik, namun sebagian dari mereka tidak faham akan maksudmu. Lihatlah sekarang angka-angka dan juga rumus dipapan tulis seolah sedang menari-nari dan berdansa. Mata Flora terasa sayu jika harus terus memandangi tulisan-tulisan yang bergerak-gerak itu tapi tetap saja mata gadis itu harus tetap segar karena bu Atik lah yang sedang mengajar mereka.

Pelajaran matematika dengan dalih pelajaran keramat seantero SMA kini sedang berjalan di kelas Flora. Rasanya sial kelas ini bertambah 2× lipat. Karena pak Santoso si guru botak yang memang sudah tidak akan bisa menumbuhkan lagi rambutnya tidak hadir dan berakhir bu Atik lah yang menjaga kelas mereka.

Guru itu tergolong guru killer dimana selalu mengajar dengan ciri khasnya yaitu tidak ada kata selesai meskipun bel sudah berbunyi 7 tahun yang lalu, jika materinya belum selesai ia sampaikan maka, tidak akan ada kata istirahat detik itu juga. Sifat tegas dan disiplin guru itu juga membuat dirinya tidak begitu disukai kebanyakan siswi-siswi disekolah apalagi saat razia makeup terjadi. Maka bu Atiklah yang akan maju untuk melunturkan dempulan dari cewek-cewek SMA.

Setelah wanita berumur itu menuliskan 35 soal di papan. Ia duduk dengan santai dan juga membaca buku sembari melirik anak yang ketahuan mencontek di dalam ujiannya. Flora yang merasa sedang diperhatikan terlalu instens oleh guru itu, memandangnya dan bergidik ngeri.

Guru itu melangkah mendekat ke sebuah meja ujung yang berada di pojok kelas. Suara langkahnya pelan membuat gadis yang dirinya hampiri belum menyadari keberadaanya dibelakang.

"Baguss!! Dari tadi diem ternyata pakai gogle? " bu Atik mengambil paksa handphone milik seorang siswi yang tersimpan diantara lipatan roknya. Gadis dengan name tag- Mila. Pemilik  ponsel langsung memperlihatkan wajah pucat pasi tidak bisa memikirkan apa yang akan guru itu lakukan padanya.

"Cah!! Bestimu ki ternyata pakai gogle gak arep contek ta? " tanya bu Atik pada anak-anak yang lain.

Mila menunduk takut. "Barang ini akan saya sita hingga orang tua kamu lah yang mengambilnya." peringat bu Atik.

"Jangan dong bu Pliss gak akan saya ulangi deh janji." ucap Mila memelas.

"Tidak bisa sekali ibu bilang ortu kamu yang harus ortu." tandas bu Atik.

Mila seketika menghembus nafas pelan.  Yang lain juga sempat saling lempar pandangan namun beralih fokus pada dirinya sendiri karena bu Atik yang kembali patroli.

Semua murid jadi meneguk ludah kasar. Mila yang menjabat sebagai contekan kelas kakap saja kewalahan saat menghadapi bu Atik, apalagi mereka yang hanya bermodal kalkulator disembunyikan di dalam laci meja.

Flora melangkah maju ke depan meja guru untuk mengumpulkan ujiannya. Meski Flora tidak bisa dicap sebagai murid cerdas separarel, setidaknya cewek itu tetap no1 dikelasnya.

Captain & FloraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang