15

4 2 0
                                    

...

Sesampainya dirumah maza pun mulai menemui istrinya..

"Assallamu'allaikum sayang,mas pulang"

"Waallaikumussallam mas"

"Wih sayangnya mas lagi nonton apa nih?" saut maza sembari jalan menuju ke arah istrinya yang sedang menonton tv

"Upin ipin mas hehehe"

"Sayang udah mam belum?"

"Udah mass,kalau mas??"

"Kalau udah harus bilang apa sayang?"

"Alhamdulillah hehe maaf mas ai lupa,mas udah mam?"

"Alhamdulillah udah sayang sama umi tadi"

"Hah?mas sama umi?bukannya mas ngajar di pondok?"

"Ngapain sih pake keceplosan segala,ni mulut gak bisa diem emang"bathin maza

"Anu sayang--"

"Anu apa mas?panu?"

"Mas bersih bersih dulu yah,nanti mas bakal cerita semuanya sama kamu"

"Yaudah sana mas bersih-bersih dulu,mau ai bikinin teh?"

"Jangan sayang kamu lagi sakit"

Ai mengangguki ucapan suaminya,dan maza pun segera menuju ke atas untuk membersihkan dirinya, sekitar 35menit maza pun turun..

..

Lebih tepatnya pada jam 17.45WIB adzan sudah berkumandang dan maza mengajak istrinya untuk sholat bersama (yaaa aisyah hanya bisa sholat dengan duduk)

"Sayang ayok sholat dulu"

"Iyya mas"

Maza mulai menggendong istrinya menuju kamarnya,yaa maza harus mengalami lelah karena kamarnya berada dipaling atas,sesampainya di kamar

Huhhh huhhh huhhh

"Mas cape yah?"

"Engga sayang,mas gapapa ayok kita wudhu dulu tapi sayang kan lukanya gak boleh kena air,sayang tayamum aja yah?"

"Engga mas,ai tetep mau wudhu gapapa kok tadi ai juga pas sholat pelan pelan wudhunya"

Maza mengangguk dengan wajah kwatir,dan mereka pun mengambil wudhu dan segera sholat,,selepas sholat rutinitas asma mencium tangan suaminya dan sang suami pun begitu + mencium kening istrinya,dan setelah dzikir wa ngaji maza pun mencoba jujur kepada istrinya..

"Sayang.."

"Iya mas??kenapa?"

"Mas mau ngomong tapi kamu jangan marah ya sama mas"

"In syaa Allah mas,mas mau ngomong apa?"

Maza mulai menceritakan siapa dirinya dan tangannya menggenggam tangan istrinya berharap istrinya tidak akan marah padanya

"Mas kenapa gak bilang dari dulu?"

"Maafin mas sayang,mas takut kamu gak mau nerima mas yang seorang gus ini"

"Tapi sama aja mas gak mau jujur sama ai itu mas bohongin ai" ucap ai dengan air mata yang mengalir

"Hey sayang,jangan nangis dong maafin mas yah"

"Kenapa mas harus bohong sama ai?ai bisa nerima siapapun mas itu,mau mas ketua geng motor dan anak dari seorang kyai ai bisa terima mas apa adanya,tapi kenapa mas malah bohong sama ai?"

"Maafin mas sayang"

"Abah uma ai tau soal ini?"

"Abah umi dan abang tau sayang,mas yang minta di rahasiain"

SANG PEMIKAT HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang