05

169 24 5
                                    

maaf jika ada kesalahan penulisan dan tanda baca

~•°•~

angin malam menyapu halus wajah sea. sea menekuk lutut menatap hamparan lampu kota yang menyala dari bangunan-bangunan yang menjulang tinggi tak beraturan.

sejak dari ruangan Jimmy tadi, ia berjalan di sepanjang lorong menyapa orang yang melewatinya berharap ada seseorang yang menyadari keberadaannya, namun kenyataan pahit tak bisa ia pungkiri bahwa dirinya memang tak dapat dilihat siapapun.

sea merasa lelah dan memutuskan untuk duduk di pembatas roftop rumah sakit yang tak memiliki pagar dan menikmati matahari tenggelam yang membuat langit berubah orange.

"apa yang terjadi sebenarnya?" tanya sea pada dirinya sendiri.

ia memejamkan matanya menikmati angin malam.

kepalanya tiba-tiba pusing, bunyi melengking terdengar jelas memekakkan telinga, bayang-bayang terpotong-potong terlihat samar-samar.

"arghh! bayangan apa itu tadi?" teriak sea kala rasa nyerinya mulai reda.

"hei berhentilah berteriak"

sea terlonjak kaget kala menoleh ke arah tempat sumber suara itu berasal. disitu dapat ia lihat wanita tinggi yang mengambang di udara dengan rambut panjang tergerai.

"aaa!" sea berteriak

"AAAA!—OYHH! ada apa dengan mu!?" sosok itu juga berteriak histeris saat mendengar sea berteriak

"kamu pasti hantu penunggu sini ya? jangan makan aku tolongg" sea menangkup kedua tangannya berlutut memejamkan matanya bak anak anjing yang memohon untuk tidak di lukai.

"oiyhh sea sekarang kau juga hantu tau!" sosok itu berucap.

"tunggu! kamu tau namaku?" sea bertanya.

"APA!AKU JUGA HANTU?! TAPI—TAP—" sea meninggikan suaranya saat sadar atas ucapan sosok itu.

"OIYH! bisakah kau berhenti berteriak?" sea langsung diam.

"baik aku akan mengenalkan nama ku— aku jennie penunggu rumah sakit ini sejak 7 tahun yang lalu" ucap Jennie. sea hanya duduk diam di depan Jennie.

"oke, pertanyaan mu soal aku kenal kau? ya aku kenal, satu rumah sakit juga tau kau dan dokter tampan saling mencintai" ucap Jennie.

"wait? satu rumah sakit tau?" sea bertanya.

"ya, kami semua tau" sea mengikuti arah mata Jennie yang mengarah kebelakangnya. disana banyak makhluk lain juga dari yang tidak seram sampai ke yang terseram.

"kami bahkan Tau dia selalu menyelimuti mu dengan jasnya dan menggendong mu masuk kedalam mobil saat kau ketiduran menunggunya selesai bekerja" lanjut Jennie.

"dan kami juga hadir saat kau bertunangan dengan dokter tampan" ucap Jennie lagi

"ah...., ah iya soal aku yang jadi bagian dari kalian? apa aku benar-benar sudah tiada?" tanya sea.

Jennie menggeleng,"mari ikut denganku" ucap Jennie.

sea mau tak mau mengikuti Jennie yang bergerak menuruni tangga.

di lorong mereka terus berbicara soal tingkah lucu yang di lakukan Jimmy namun tak diketahui oleh sea. sea hanya tertawa mendengar penuturan Jennie.

"ah iya kita sudah sampai ayo masuk" Jennie berjalan menembus pintu. sementara sea berusaha memegang gagang pintu itu, merasa lelah ia juga ikut menembus pintu itu.

matanya langsung menangkap pemandangan dirinya yang terbaring dengan berbagai alat yang terpasang di tubuhnya.

dengan langkah pelan ia mendekati tubuhnya. ia ingin menggapai tubuh itu namun urung, ia tau hal itu takkan bisa terjadi.

"jadi aku koma?" sea bertanya yang tentu di angguki oleh Jennie.

"bagaimana caranya kembali?" tanpa mengalihkan pandangannya, ia bertanya pada Jennie yang juga hanya diam tak mengeluarkan suara.

kriett....

suara pintu terbuka menampilkan Jimmy yang berjalan gontai mendudukkan tubuhnya di sebelah tubuh sea yang terbaring.

Jimmy menggenggam tangan sea. matanya menatap sendu tubuh yang terbaring lemah itu,"sea, aku mencintaimu" ucapnya menenggelamkan wajahnya di tangan sea.

"sea juga mencintai hia" sea menjawab ucapan Jimmy.

"aku tau" Jimmy berucap tanpa menaikkan kepalanya.

"hia? hia bisa mendengar ku?" sea berjalan mendekati Jimmy.

perlahan kepala Jimmy terangkat, ia menoleh kesisi lain menatap sea.

sea tersenyum, ia berjalan semakin cepat mendekati Jimmy dan bergerak ingin memeluk Jimmy ,"hia!" teriaknya.

sea terdiam mematung kala tubuhnya menembuh tubuh Jimmy. begitu juga dengan Jimmy yang juga diam kala tubuh sea tak dapat ia rengkuh dalam pelukannya.

"hia...." lirih sea menatap Jimmy. ia diam perlahan menghilang dari pandangan Jimmy.

____________________________________________________________________________

halloww gesss aku up lagii hihi
kalian pernah sakit gigi gak? sumpahh nyeri bet wehh T_T.

jangan lupa voment ya sebagai bentuk dukungan buat aku. see u next time>.<







Lovely Ghost || jimmysea (Ongoing)Where stories live. Discover now