14. Aurat

26 1 0
                                    

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Kerugian yang besar adalah engkau tidak bersholwat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam

Sedangkan engkau mengetahui dialah yg memberimu syafaat di hari kiamat nanti.
[Habib Umar Bin hafidz]

اللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيْدِنَا مُحَمَّدٍ

"STOP PLAGIAT!"
Cerita ini murni di terbitkan langsung oleh pikiran dan imajinasi saya!
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•


Kini mobil yang di kendarai oleh Farid sudah memasuki komplek pesantren, ia memarkirkan mobil nya telan di depan Ndalem, Farid turun dari dalam mobil bertepatan dengan suara lantunan sholawat di Masjid pesantren, menandakan sudah ingin memasuki Azan magrib.

Farid tak langsung berangkat ke masjid karna keadaan nya yang tidak bersih dan baju nya yang sudah bercampur dengan air keringat sejak siang tadi, Farid lebih memilih untuk membersihkan tubuh nya terlebih dahulu di Kamar nya.

"Saya mau mandi dulu" Ucap Farid seraya menaruh kunci mobil ke atas meja kerja nya.

"Salwa juga mau mandi om, Salwa dulu ya?"

"Saya dulu, Mau ke masjid"

"Tapi Salwa juga mau mandi, mau sholat" Rengek nya.

"Bareng?" Tanya Farid refleks.

"Ih apa sih om jangan cabul! Pokok nya Salwa duluan!"

Farid hanya bisa mengalah dan mempersilahkan Salwa untuk mandi terlebih dahulu. Namun, karna takut terlambat ke masjid Farid pun meminjam kamar mandi yang ada di kamar orang tua nya.

Saat sudah selesai mandi dan membersihkan tubuh nya Farid segera kembali ke kamar nya untuk mengambil peci dan juga memakai minyak wangi, betapa terkejut nya Farid saat melihat Salwa hanya mengenakan Hotpants dan baju yang tidak menutupi perut nya.

"Astaghfirullah, Salwa!"

"Kenapa om?"

"Kamu ga malu pakai pakaian seperti ini, hm?"

"Ga, kan Salwa juga kalau di rumah ayah kayak gini. Panas om pakai gamis terus"

Farid hanya bisa menggelengkan kepala saat mendengar alasan nya, Salwa mendapatkan baju itu dari rumah nya saat pagi tadi, ia sempat membawa beberapa baju pendek untuk di pakai diri nya.
Farid baru mengetahui kalau Salwa memang suka pakai pakaian yang sangat pendek itu, Farid harus berusaha mengubah kebiasaan Salwa agar menjadi nyaman memakai gamis abaya.
Tentu saja Farid tak akan membiarkan Salwa keluar kamar jika memakai pakaian haram itu.

"Kenapa om, Gaboleh ya?"

"Boleh kok, tapi ada syarat nya"

"Apa!"

"Kamu boleh pakai pakaian seperti ini tetapi tidak boleh keluar kamar, jika mau keluar kamar pakai abaya dan hijab yang saya berikan"

"Panas tau om, gerah"

"Panas dunia karna memakai Gamis itu tidak sebanding dengan panas api neraka karna mengumbar aurat, Salwa" Ucap Farid menasehati Salwa.

"Iya salwa tau itu, tapi tetap aja gerah"

"Salwa sayang ibu gak?" Tanya Farid seraya menatap Salwa.

"Sayang lah" Jawab nya singkat.

"Kalau Salwa sayang sama ibu dan yang juga sama ayah Salwa harus tutup aurat Salwa, Kenapa? Karna mereka bisa ikut dosa kalau Salwa ga menutupi aurat Salwa. Seakan akan mereka gagal dalam mendidik Anak nya untuk menutup Aurat"

"Mulai sekarang Salwa harus bisa belajar menutup aurat ya? Perlahan aja dulu pakai gamis dan hijab, nanti perlahan pasti nyaman" Lanjut Farid menasehati Salwa.

"Oke deh, nanti salwa coba biar betah pakai gamis ya"

Farid tersenyum mengelus Rambut Salwa, meskipun Salwa selalu membuat Farid pusing dengan segala tingkah nya tetapi Farid sangat kagum pada sifat Salwa yang ingin menuruti perintah nya, Salwa memang di kenal anak yang penurut hanya saja sikap nya kurang sedikit dewasa.

"Yasudah saya mau ke masjid dulu ya, kamu jangan lupa sholat, para mung kena yang tadi siang saya beli di sana" Ucap Farid menunjukkan salah satu paper bag berwarna putih.

Setelah memakai minyak wangi dan juga Peci Farid kembali keluar kamar dan segera berangkat ke masjid, kebetulan azan magrib baru saja berkumandang.

Suasana sekitar masjid Al-Fattah yang berada di dalam komplek pesantren itu sangat ramai, Para santri dan satriwati nya berbondong bondong memasuki masjid untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah.

Selesai sholat magrib Farid tidak langsung kembali ke rumah karna Ia akan menagih Hafalan Qur'an para santri santri nya di masjid. Salwa yang merasa bosan membuka handphone milik nya namun ia tersadar kalau handphone nya tidak memiliki kuota internet.

Ia yang bosan berada di kamar Farid memilih untuk keluar kamar, saat ingin menuruni tangga ia bertemu dengan umi maryam, betapa terkejut nya umi saat melihat pakaian Salwa.

"Astaghfirullah Salwa, ganti pakaian kamu nanti Farid marah"

Salwa yang teringat dengan perkataan Farid saat sebelum magrib pun segera berlari kembali memasuki kamar.

"Ih kok aku bisa lupa" Gumam nya kesal.

Salwa pun segera memakai abaya dan hijab nya untuk keluar, Ia kembali bertemu dengan umi maryam yang sedang berada di ruang tamu.

"Umi, liat om Farid?"

"Nah gitu kan cantik. Farid ada di masjid, kenapa memang nya?"

"Aku mau minta anter keluar"

"Panting? Soalnya Farid sedang menagih Hafalan Qur'an para santri"

"Penting banget umi, Salwa izin ke masjid ya?"

"Jangan, kamu chat Farid aja suruh ke sini kalau memang penting"

"Tapi kan Salwa ga punya nomor om Farid, terus juga hp Salwa gada kuota"

"Yaudah sini handphone kamu umi sambungin ke WIFI umi kasih nomor Farid sekalian"

Salwa yang mengetahui itupun segera menyengir senang, karna memang kouta lah yang saat ini ia butuh kan.

Saat sudah mendapatkan nomor dan juga sandi Wifi rumah Farid Salwa kembali izin untuk kembali ke kamar, Umi Maryam hanya bisa mengizinkan.

Di kamar Salwa membuka youtube dan menonton film film kartun kesukaan nya, Namanya juga bocil maka tontonan nya juga bocil. Sampai pada akhirnya Salwa melihat orang mukbang chicken yang membuat nya ngiler.

Salwa berfikir untuk meminta Farid membeli chicken karna memang dia juga sangat lapar belum makan.

Salwa berfikir untuk meminta Farid membeli chicken karna memang dia juga sangat lapar belum makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC!

Terimakasih sudah membaca, semoga kalian suka, Bantu support aku terus ya!!

FARSALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang