14

96 22 0
                                    

Biasakan Vote sebelum membaca.

───

Zenju menyantap burger kesukaannya, pagi ini ia berada di warung Kaminari Burger. Sang ayah sedang melakukan misi bersama kelompok Shikadai, jadi dia tak sempat membuatkan Sarapan.

"Oi Zenju!"

Gadis itu tersedak ketika mendengar teriakan bocah tengil, tidak salah lagi dia adalah Boruto. Zenju melirik tajam seakan-akan ingin menerkam.

"Wajahmu menyeramkan, aku hanya memanggilmu loh Zenju." Ucap Boruto.

Memanggil gundulmu.

Zenju melanjutkan makannya, ia acuh akan keberadaan Boruto. Lagipula untuk apa memperhatikan si rambut kuning itu, tidak ada gunanya juga.

"Ayahku baru saja melawan salah satu anggota organisasi Kara saat aku, Kawaki, dan Himawari berlatih di hutan."

Bola matanya melebar, "Bagaimana bisa dia lolos pedeteksi keamanan?"

"Aku juga tidak tahu. Kalau tidak salah dengar namanya Delta, dia sulit untuk di kalahkan dan akhirnya Delta memilih melarikan diri." Jelas Boruto.

Organisasi Kara ini membuat mereka semakin waspada akam sekitar, spekulasi Zenju hal ini berhubungan dengan Kawaki.

"Apa ada hubungannya dengan Kawaki?" Pertanyaan Zenju mendapat gelengan dari Boruto.

Boruto bangkit dari duduk nya, dia menatap Zenju. Dari lubuk hati terdalamnya dia sangat mengkhawatirkan gadis ini, meskipun Boruto tahu sekuat apa Zenju.

"Aku pergi dulu, dan jangan makan terlalu banyak. Lihat pipimu mirip seperti tupai sedang memakan biji."

Brak!

"SIALAN! SINI KAU!"

Laki-laki itu berlari kencang menghindari amukan Zenju.

───

Boruto menguap kesekian kalinya ketika menemani sang ayah pergi ke tempat Laboratorium Katasuke, tangan kanan Kawaki mengalami masalah ketika melawan Delta tadi. Yang mengharuskan di amputasi.

"Apa dia akan baik-baik saja ayah?" Tanya Boruto melihat pantulan kaca ruang operasi Kawaki.

"Tenang saja Boruto, itu sudah bisa dipastikan." Balas Naruto.

Keputusan berada di tangan Naruto, dia menyuruh Katasuke untuk menggunakan tangan prostetik miliknya.

"Hebat, tangan itu langsung membagikan chakra milik anda pada Kawaki." Seru Profesor Katasuke, dia mendapatkan hal yang menakjubkan.

"Itu artinya ayah harus selalu mentransfer chakra-mu pada Kawaki?" Boruto memandangi tangan prostetik tersebut.

Naruto tersenyum tipis, "sama seperti menggunakan kage bunshin 'kok, tapi tentu saja fungsinya akan terhenti jika aku tertidur."

Ayahnya terlalu baik, pikir Boruto. Bahkan rela membagi chakra untuk Kawaki.

Dasar npc yang pingin jadi mc!



───

Vote dan komennya jangan lupa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐍𝐄𝐌𝐈𝐂𝐎 : 𝖴𝗓𝗎𝗆𝖺𝗄𝗂 𝖡𝗈𝗋𝗎𝗍𝗈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang