Bagian 5 - Bertemu Kembali

278 45 6
                                    





Selesai dengan fisioterapi yang berjalan cukup lancar tanpa adanya interupsi dari percakapan berujung emosi antara Ia dan Dokter Veranda, perasaan Anggita cukup tenang hari ini. Meski tadi pagi sempat hampir ada gejolak yang membuat moodnya berantakan tapi untungnya bisa Ia kendalikan.

Ditemani Helisma Ia berjalan menuju ruang praktik Dokter Febrio sambil berbincang kecil, sesekali celotehan Helisma membuatnya tersenyum kecil.

Namun belum sempat duduk Anggita melihat seseorang keluar dari ruang praktik yang akan dirinya datangi, Dokter Febrio terlihat berbincang dengan seorang perempuan yang bisa diduga itu adalah pasien sama seperti dirinya.

"Dengerin gue, kalo emang lo perlu ngomong ngomong aja ya jangan ditahan ini juga demi kebaikan lo Git."

"Iyaa, gue usahain ya."

"Jangan terus menyembunyikan rasa sakit lo."

"Iiyaa Helisma."

"Baguss.. Gue, Oniel, Indah bukan ga mau terima lo apa adanya, kita hanya ingin lo kembali jalanin hidup tanpa beban. Jangan salah paham ya, gue bukan nyuruh lo buat lupain Ayah, Ibu sama Adek lo karena mereka juga sama keluarga gue."

"Thanks Li, maafin gue ya kalo udah selalu bikin lo repot."

Helisma menggeleng merespon Anggita

"Masuk gih, semangat ya."

Anggita berjalan menuju ruangan Dokter Febrio dan tanpa Ia duga perempuan yang tadi tengah berbincang dengan Dokter psikiater nya menyapa.

"Minggu lalu ketemu di rooftop, sekarang.. disini. Gue ga nyangka rumah sakit ini ternyata begitu kecil."

Anggita hanya melirikan mata tanpa merespon ucapannya

"Atau kita emang bertakdir untuk terus bertemu biar bisa saling kenal ya?" Senyumnya mengembang sempurna

Tapi Anggita tetap dengan wajah datar nan dingin tidak ingin merespon say hai nya perempuan yang tempo hari Ia temui di rooftop

"Lo ikut sesi terapi sama Dokter Febrio juga?" Tidak ada respon dari Anggita tidak menghentikan nyanyiannya

"Eumm.. Ya emang lebih baik gitu sih, minta bantuan profesional kalo udah ga tahan sama tekanan yang kita rasa bukan?"

"Saya kira sikap sok tahu anda hanya waktu di rooftop saja, kita bahkan tidak saling kenal jadi tidak perlu sok akrab." Jengah dengan pernyataan dan juga pertanyaan yang tidak dirinya harapkan.

Sikap dingin dengan responnya yang sedikit tidak lantas membuat perempuan itu berhenti bertegur, Ia malah kembali membuat pergerakan tidak terduga.

menjulurkan tangannya pada Anggita "Gue Shanira Lani."

Tingkahnya membuat Anggita mengerung

"Dari waktu itu sampai sekarang kita ketemu lagi lo selalu bilang kalo kita ga kenal, yaudah kita kenalan. Jadi kalo nanti ketemu lagi gue bisa ajak lo ngobrol. Bisa kan?"

"Siapa Git?" Helisma yang melihat Anggita tertahan didepan ruang Dokter Febrio menghampirinya

"Gue Shanira Lani" Tidak mendapat sambutan balik juluran tangan dari Anggita, Ia alihkan tangannya pada Helisma

Sebelum menyambut juluran tangannya Helisma melihat terlebih dulu pada Anggita "Gue. . . Helisma. Ada apa ya lo nahan teman gue disini?"

"Oh, sorry gua ga maksud nahan temen lo. Gue cuma nyapa dia aja karena minggu lalu kita pernah ketemu di rooftop."

"Ouhh.. yang Oniel ceritain waktu itu, Git?" Helisma melihat pada Anggita

"Hm.. gue masuk dulu." Angguknya seraya berjalan kedalam ruang periksa

Lani & RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang