1.9

504 50 8
                                    

FOLLOW

VOTE

DAN COMMENT







seperti gajah di pelupuk mata tak terlihat tetapi semut di ujung lautan terlihat.

Bak kebaikan, perhatian dan kasih sayang yang nunew berikan kepada nya seakan belum cukup, zee malah mencari nya di orang lain yang ternyata hanya memanfaatkan nya.

5 hari setelah joss pergi ke hawai dengan giwi, zee sempat galau karena kesepian tapi nunew dengan segala perhatian nya menangkap sinyal itu.

Nunew tidak tau yang pasti akhir akhir ini dia lebih suka kerja di rumah sekalian untuk menemani dan mengawasi zee.

Nunew baru tahu jika joss pergi berlibur dengan kekasihnya ke hawai dan itu membuat nya agak lega karena artinya joss dan suami nya tidak akan bertemu.

Nunew masih curiga dengan kedekatan joss dan zee jadi dia mengawasi semaksimal mungkin suami nya tapi sejauh ini belum ada yang mencurigakan, kecuali room chat joss di ponsel zee selalu kosong padahal mereka berteman tidak mungkin tidak pernah mengirim pesan satu sama lain sekali pun.

Pagi itu zee bangun pukul delapan seperti biasa, dia langsung turun kebawah untuk mencari makanan,

"Selamat pagi hia, baru bangun?"

"Kamu nyindir  ya?"

Nunew mengedipkan matanya berkali kali, lho dia cuma nanya lho kok di bilang nyindir.

Zee mendelik tak suka laku melengos ke dapur yang mana tujuan utama nya tadi.

Paham jika zee kesal karena pertanyaan nya tadi nunew pun mengikuti zee, di sana ia melihat suaminya tengah membasuh wajahnya di wastafel.

Zee ini selalu saja punya cara unik untuk membuat nunew geleng geleng kepala dibuatnya.

"Hia, bibi sudah membuat nasi hainan, ayam panggang, dan sup jamur...ayo sarapan"

"Zee berjalan menghampiri nunew yang sudah duduk di salah satu kursi di depan meja makan, zee menatap satu satu menu yang tersedia lalu dia menghela nafas.

Senyum nunew di gantikan dengan wajah khawatir.

"Hia, kenapa? Ada yang kurang ya sayang? Hia mau apa? Biar aku cari kan"

"Aku tidak masalah dengan makanan nya, tapi aku mau makan di meja kerjaku di kantor, aku rindu pekerjaan ku"

Ini bukan pertama kali nya zee mengeluh tentang rindu pekerjaan nya tapi yuan selalu punya cara untuk membujuk zee agar mau bersabar dengan keinginan nya itu.

"Bi, bungkus makanan ini ya kita akan makan dia luar..."perintah nunew kepada pelayan yang ada di sana yang langsung di turuti oleh pelayan itu.

"Sayang, mau siap siap dulu? Aku tunggu di sini, tapi kalau mau berangkat langsung juga ayo"

Zee menggelengkan kepalanya dan mengatakan jika dia akan pergi mandi dan berganti pakaian.

Nunew pun menunggu zee di meja makan sambil sedikit mengerjakan pekerjaan kantornya, tapi tunggu punya tunggu zee tak kunjung turun, padahal biasanya jika zee berniat ingin keluar rumah dia akan lebih cepat bersiap tapi hampir 30 menit zee belum datang juga.

Nunew yang khawatir pun memilih untuk menyusul dan melihat apa yang terjadi  dengan zee di atas sana.

Ketika ia membuka pintu kamar nya dan zee betapa terkejutnya nunew malah menemukan hia-nya, cinta nya, Zee nya tengah menangis sendirian dengan atasan toples dan beberapa setelan kantor di lantai.

Nunew menghampiri zee yang di kelilingi pakainya dengan tangan menutupi wajah nya.

"Hia sayang, hey cantik kenapa menangis?"

Nunew sudah bisa membaca situasi yang terjadi di sini, hanya saja hia nya lah yang bisa memberikan jawaban pastinya.

"Semua- semua rompi ku sudah tidak cukup, a-aku gendut padahal aku ingin mengunakan itu"setelah itu zee menangis lebih keras.


Nunew menatap suami nya simpatik, dr.cindy sudah memberitahu nya jika masalah berat badan akan menjadi hal yang sensitif bagi seseorang yang tengah mengandung.

"Hia ku, cantik ku sayang ayo berdiri dulu sayang, hia kan sedang hamil jadi tidak perlu khawatir tentang tubuh mu ya, semuanya menyesuaikan kok, kan ada manusia lain di perut hia jadi itu lah yang wajar"

"Tapi aku mau pake itu huhu"

Nunew tidak berhasil membujuk zee untuk berdiri dan berpindah ke tempat lain, mereka masih sama sama duduk di lantai, zee bersandar pada nunew masih dengan tangis nya sedangkan nunew hanya bisa mengusap lembut punggung zee dengan tangan nya sambil mengatakan kata kata yang menenangkan.

"Pakai Hoodie kayak biasa saja naa hia? Hia tetap keren pakai apa saja kok, hia kan tampan jadi ketika pergi ke kantor tapi tidak pakaian ngantor pun orang orang tau hia itu orang yang sangat berwibawa, orang orang tahu hia yang punya perusahaan itu, orang orang akan tetap mengagumi hia kok percaya deh"

Zee menggeleng lemah lalu menyeka air matanya sendiri.

"Sudah tidak ingin pergi, mau tidur saja... aku lelah"sehabis menangis agak lama pasti jadi lelah memang tapi nunew tidak bisa membiarkan zee tidur terlebih dahulu sebelum sarapan, zee juga jarang olahraga nunew berniat mengajak zee jalan jalan di taman komplek mumpung masih pagi dan matahari masih bagus untuk tubuh.

"Tidak hia, jangan tidur dulu ya? Hia belum makan sedikit pun, bagaimana kalau kita jalan jalan sebentar? Sambil aku suapi ya? Mau ke taman komplek? Atau ke mana saja terserah hia asal sambil makan"

"Capek"

"Tidak capek hia, nu janji kalau hia mau jalan jalan nu belikan apapun yang hia mau"

"Ducati Panigale V4 R"

Nunew melongo agak kaget dengan permintaan suami nya ini.

"Aku bukan tak mampu beli tapi mami melarang ku beli itu, aku mau itu dari dulu padahal"kata zee sedih.

"Mami tidak memperbolehkan hia membeli nya karena hia tidak bisa menggunakan nya, hia hanya bisa mengemudikan mobil kan? Mami bilang hia tidak pernah bisa menggunakan kendaraan roda dua bahkan sepeda sekali pun, yang lain ya hia?"

"Kau sama saja dengan mami, selalu meremehkan ku"sinis zee kini menjauh dari nunew dan kembali menangis, nunew merutuki diri nya sendiri karena telah berbicara hal yang bodoh.

Sekarang dia harus membujuk zee lagi, bahkan zee menolak untuk melihat nya, dia mengunci pintu kamar dan hanya memperbolehkan pelayanan masuk untuk mengantarkan makanan nya, btw zee sudah menggunakan Hoodie yang dia pilih sendiri sebelum mengusir nunew dari kamar mereka.

Tbc...






SWITCH (zeenunew-nunewzee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang