10.1 "LDR"

89 8 5
                                    

Khaotung sedang nongkrong bersama sama temannya di sebuah cafe yang terletak di kota Bangkok.

"Hey Khao, pasti seronok ya pacaran sama CEO kaya raya, semua keinginan mu di penuhi" kata Joong pacarnya Dunk. Dia baru tahu akan hubungan Khaotung dan First, tentu Khaotung yang memberitahunya kerana jika tidak, Joong ingin menjodohkan dia dengan temannya.

"Tanpa pacar CEO juga gapapa, Kan orang tuanya Khao kaya raya juga" kata Chimon. Dan mereka semua ketawa.

"Hey apa kamu semua akan ikut study tour bulan hadapan? Aku dengar kita akan campign di hutan utara." kata Perth sambil meminum secawan Cappuccinonya.

"Aku pastu ikuttt!!! Sudah lama rasanya tidak campaign" kata Chimon dengan beresemangat.

"Tapi ada banyak hantu lorh Chimon, kan campaign nya hutan utara" usik Dunk yang tahu Chimon itu penakut.

"DUNK!!! Kamu mahhhh"

"Tapi kita kan akan camping di camping centre gitu bukan sepenuhnya hutan kok, pasti selamat, tiada binatang buas, jadi jangan takut Chimon!!" Kata Khao lagi.

"jaminannya tiada binatang buas bukan kuntilanak Khaooo" tambah Joong. Masih lagi mahu mengusik Chimon.

"AWAS YAA JOONG DUNK, AKU DOA BIAR KUNTILANAK ITU HISAP DARAH MU!!"

"Hati hati yaa Chimon, kuntilnak suka cowo yang galak" usik Ohm juga.

mereka semua tertawa mendengar ocehan Chimon.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka memustuskan untuk pulang.

"Khao, kamu akan pulangnya dengan siapa?" Tanya Joong kepada Khaotung yang masih belum pulang.

"Aku akan dijemput supirku tapi sepertinya dia akan telat sedikit kerana papa ku masih belum pulang ke rumah" kata Khao.

"Pulang dengan ku aja." Kata Ohm sambil menghulurkan satu helmet kepada Khaotung.

"Tapi..."

"Kamu tahu gaa di sini ada kuntilanak" kata Ohm dengan muka yang serius.

Khao yang mendengarnya terus mengambil helmet itu dari tangan Ohm. Ohm hanya terkekeh melihat kelakuan Khaotung.

"Ternyata dia penakut juga" batin Ohm.

"Yukk, aku hantar kamu pulang"

Dan mereka pun pulang berdua dengan menaiki motor besar Ohm. "Peluk saja pinggang aku Khao, nanti kamu jatuh" kata Khao sambil melirik Khaotung dari cermin sisi motornya. Khaotung hanya berpaut pada bahu Ohm lalu Ohm dengan sengaja menaikkan kecepetan motornya dan membuatkan Khaotung akhirnya memeluk tubuhnya.

"Tapi Ohm, ini bukan jalan ke rumah ku" kata Khaotung ketika melihat Ohm menuruti jalan yang berbeza.

"Laluan ini juga bisa kokk, kamu jangan khuatir, aku ga akan culik kamu" kata Ohm lagi. Dia memang sengaja memilih jalan yang jauh agar dia dapat bersama Khao lebih lama.

Ketika tiba di rumah, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Setelah berpamitan, Ohm pun pulang ke rumahnya.

Khaotung masuk ke rumahnya dan terus mandi. Setelah mandi dia pun mengecheck phonenya.

——————————————————————————-

Daddy ☹️

Baby, sudah pulang?
Hubungi aku jika kamu sudah
sampai ke rumah.

Iyaaa.
Sudah selamat kok
Ini lagi mandi
———————————————————————————

Selang beberapa saat kemudian, ada incoming video call dari First. Dasar om om cabul.

Khao pun mengangkat panggilan itu. Dia dapat melihat senyuman besar pada wajah First yang sedang berbaring di atas kasur dengan dada yang telanjang.

"Kamu bilang lagi mandi, ini kok masih lengkap pakai bajunya?" Tanya First.

"Dasar om cabul. Aku sudah siap mandi, ini lagi skincare." Kata khaotung sambil menyapu pelembap pada mukanya.

"Kamu pulang sama siapa tadi?" Kata First sambil memerhatikan wajah pacarnya. Dia rindu sekali sama pacar munggilnya ini. First sedang business trip di luar negeri selama 4 hari, jadi mereka perlu "long distance relationship". Ughhhhh berat sekali dugaan ini.

"Kamu jangan marah ya..."

"Hmm sama siapa tu?"  tanya First lagi. Dia seperti dapat menebak jawapan Khaotung.

"Aku pulang sama Ohm, pak Mew tadi perlu menjemputku papa dahulu, jadi dia akan telat. Jadi Ohm menyuruhku untuk pulang bersamanya." Jelas Khao yang masih sibuk skincare.

Tanpa dia sedari muka First sudah berubah.

"Apa dia menyentuh mu baby?"

"Tidak kokkkk, kamu gausah khuatir, dia sudah menghantar ku dengan selamat ke rumah ini seperti yang kamu liatt" kata Khao lagi sambil mengangkat phonenya dan dibawa ke kasur.

"Tetap aja.. aku percaya kepadamu baby tapi tidak kepada Ohm" kata First dan tanpa dia sedari, wajahnya cemberut.

Khaotung hanya terkekeh melihat raut wajah First.

"Iyaaaaa, apa kamu sudah makan malam?" Tanya khao lagi.

"Belum,  i want to eat you duh." kata First sambil menatap Khaotung. Dia dapat melihat wajah imut itu hanya diterangi lampu kasurnya.

"Ada ada ajaa.. hoaammmm" Khao mulai menguap.

"Kamu sudah ngantuk?"

"Iyaaa" kata Khao dan mengusap matanya.

"Tidurlah tapi jangan matikan phone mu. Aku ingin menatap wajah tidur mu"

"Hoammm, gamau..."

"Khaotung."

"Ya yaa baiklah daddy" Khaotung pun hanya akur dengan permintaan First. Dia meletakkan phonennya di atas bantal sebelah yang masih kosong dan menghalakan phone itu pada wajahnya.

"Selamat malam baby, tidur nyenyak yaa, i love you"

"Malam juga First. Love you more"

"Noo i love you moreeeee"

"I love you the mostt"

"Iyaa baby, sana tidur" kata First yang masih menatap wajah pacarnya yang sudah mengantuk.

Satu hari tanpa memeluk Khaotung... aaah dia sudah rindu..

My dear Khaotung 🧸 (firstkhao)Where stories live. Discover now