dia Shaka 2

67 7 1
                                    

Seorang remaja berusia 16 tahun tampak sibuk memasang alat di telingganya yang umum di sebut in ear lalu kaki jenjang nya melangkah meniki sebuah lift

Sorakkan yang menggema dan sorot lampu yang hanya mengarah padanya, di sana di atas stage itu dia menjalani hal yang sudah menjadi bagian dirinya.

"Oppa Shaka"

"Kyaaaa, i love you"

"Terima kasih, aku cinta kamu" sebaris kata yang membuat ribuan manusia berjengkit girang.

5 lagu dia bawakan hingga peluh membanjiri tubuhnya tidak setidaknya dia sedikit sejuk saat kipas portabel ada di tangannya.

"Sudah selesai Hyung ??" tanyanya setelah mengganti pakaian kerennya dengan hoodie dan celana cargo jeans

Sang manager mengangguk

"Sudah, makan dulu nanti pingsan" sang manager menyodorkan sekotak makanan dan sebotol air mineral.

Konser word tour nya sudah selesai dan yang terakhir adalah di indonesia setelahnya dia mendapat libur 1 minggu tapi dia akan mengunakan 3 harinya di Jakarta.

"CEO memberi 1 minggu istirahat sebelum pemotretan, 2 hari bisa kau pakai di Korea dan 3 harinya dia mau kau berkunjung ke Bandung" terang sang manager sedangkan sang Idol yang di kenal sebagai Shaka itu mengangguk.

"Baiklah, setidaknya aku berlibur dan mengunjungi Sakuya"

Manager menatap Shaka yang tampak bersemangat padahal anak itu tadi tampak lelah sekali.

"Tapi apa kau sudah tau berita itu ??" tanya manager dengan hati hati

Sendok Shaka berhenti di udara lalu dia meletakkannya kembali, senyum lembut itu terukir indah.

"Sudah karena itu aku juga perlu menyampaikan apa yang Sakuya ingin sampaikan, Hyung mau membantuku ??"

Melihat wajah lelah itu sang manager mengangguk lalu mengacak rambut Shaka.
"Kalian itu satu hanya saja beda versi, hyung akan membantu tenang saja"









Mobil Van hitam berhenti di depan sebuah Villa mewah dua lantai dan tampak asri, tempatnya memang di perumahan tapi tampaknya penghuni dan pemilik tanah adalah pecinta alam.

"Bandung yang terbaik" sandal kelinci itu menapakki setiap inci bangunan dua tingkat berfasilitas lengkap.

"Katanya bandung kota cinta dan letak geografisnya juga pas karena itu bandung agak spesial" terang sang manager sedangkan Shaka menangapi dengan anggukan paham

'Bersejarah'

Setelah puas berkeliling dan pripare Shaka meminta sang manager mengantarnya jalan jalan.

"Hyung aku mau menemui Sakuya sekarang" pinta Shaka mengedipkan sebelah matanya dan Manager mengangguk.

Mereka akhirnya sampai di makam keluarga Nakamoto dan bertepatan dengan berhentinya mobil hujan deras turun.

Shaka yang kalau sudah niat harus tuntas pun segera mengambil payung hitam di belakang.

"Jangan di luar dingin hujan deras" peringat manager saat Shaka hendak keluar

"Tak apa hanya sebentar lagian tak ada petir, jangan khawatir" Shaka itu keras kepala jadi manager pun hanya pasrah dan membiarkan toh dia memantau dan tak jauh.






Langkah Shaka mengarah pada seseorang yang tampak kacau duduk di sebelah makam dan di bawah hujan deras.

Pria dengan tatapan kosong yang menyiratkan kesedihan mendalam dan kesepian.

[2] Dear Anggle Where stories live. Discover now