Chap 32

66 8 1
                                    

Bandung, 22 April 2022

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bandung, 22 April 2022

Jino terbangun dari tidurnya kala mendengar suara ribut dari luar, ia beranjak dari kasurnya lalu melihat kearah jendela. bisa melihat dipekarangan rumah Surya banyak orang orang berkumpul disana bahkan ada mobil polisi juga terparkir disana.

Jino yang melihat keramaian mengerutkan keningnya, dengan tergesah-gesah ia berlari ke  keluar dari dalam rumahnya menuju halaman depan, ia mencari keberadaan seseorang yang ia kenal. Lalu disana Jino menemukan sang Bunda bersama ibu ibu komplek yang tengah berkumpul yak jauh dari sana, Jino berjalan menghampiri sang Bunda.

"Bun.. ini ada apa?" -Jino

"Mamah Surya.. meninggal" -Bunda

"M-Mamah Surya.. k-kok bisa?" -Jino

"Saya denger denger dianiaya suaminya sendiri den Jino" Jawab salah satu ibu ibu dengan aksen Jawa. Jino yang melihat kearah rumah Surya, lalu ia berlari kearah rumah Surya. "Jino! Mau kemana kamu!" Teriak Bunda Jino memanggilnya tapi tak Jino hiraukan, Jino memaksa masuk kedalam namun dirinya ditahan oleh para polisinya yang berada disana. Namun saat hampir masuk kedalam kediaman Surya, Jino ditahan oleh beberapa polisi yang ada disana. Jino memberontak, berusaha melepaskan genggaman para polisi yang menahannya.

"Lepas pak saya mau ketemu Surya!" -Jino

"Tuan Surya tidak ada disini, Tuan Sudah kami amankan di kantor kami Tuan" -polisi

"Tapi Surya gapapa kan?" -Jino

"Kami akan pastikan Tuan Surya baik baik saja" Jawab polisi tersebut lalu membuat Jino diam tak memaksa masuk lagi, Jino menatap rumah itu lalu ia membalikan tubuhnya lalu berjalan masuk kedalam rumahnya. Sebelum masuk, Jino menoleh kearah belakang sampai pada akhinya ia masuk kedalam kediamannya.

______«•••»______


Surya baru saja pulang dari kantor polisi, setelah dimintai keterangan sebagai saksi dari penganiayaan yang dilakukan ayahnya sendiri. Sekarang ia berada dirumah sakit, Surya berdiri sudah didepan mayat sang Mamah yang sudah ditutupi kain putih. Surya dengan tangan gemetar membuka kain tersebut untuk melihat wajah sang Mamah untuk yang terakhir kalinya, sakit ia rasakan didadanya kala melihat wajah pucat sang Mamah.

Surya tak sanggup minat wajah tersebut, lalu ia menutup kain tersebut kembali dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Surya duduk disalah satu kursi yang ada disana ia mulai menangis lagi dan lagi karena masih tak percaya dengan kepergian sang Mamah. Mamahnya akan dimakamkan besok, lalu ia menghapus air matanya dan memutuskan untuk pulang kerumahnya dan beristirahat jika ia bisa.

______«•••»______


Jino berada dikamarnya, ia berdiri didepan jendelanya. Jino menatap jendela disebrang kamarnya tertutup rapat bahkan ditutupi oleh tirai. Jino mengehela nafas berat, ia menghawatirkan Surya. Jino sudah mengirimkan pesan untuk Surya namun tak kunjung mendapat balasan, sepertinya Surya butuh waktu sendiri. Jino memutuskan menutup jendela kamarnya, lalu membaringkan tubuhnya diakasur empuknya lalu pergi menuju alam mimpi.

______«•••»______


Sementara dilain kamar dengan cahaya lampu yang tampak redup. Surya masih terduduk diam, meratapi dirinya atas kepergian sang Mamah. Berat, sangat berat bagi Surya kepergian sang Mamah begitu cepat menurutnya. Jika saja ia tidak pergi kepantai bersama teman-temannya mungkin Mamahnya tidak akan pergi, namun Surya tidak bisa menyalahkan teman-temannya yang sudah mengajaknya.

Ia pergi atas keinginannya sendiri, Surya terus menerus menyalakan dirinya akan kepergian Mamahnya. Surya berusaha memejamkan matanya namun tidak bisa, ia terus memikirkan nasib dirinya paskah kepergian sang Mamah. Banyak keinginan Mamahnya yang belum bisa ia capai, diantaranya melihat Surya wisuda dan menggunakan baju toga.

Bagi Surya sang Mamah tentu segalanya untuknya, lantas bagaimana hidupnya tanpa sang Mamah? Satu satunya keluarga yang Surya miliki. Dikarenakan Surya tak bisa tidur, pada akhirnya ia menghabiskan malamnya dengan berkutat dengan laptopnya sembari memikirkan hidupnya nanti.

______«•••»______

Ga terlalu banyak ya gess gantinya di next chap aku agak banyakin hehe
Happy reading!

SOULMATE - SUNGJAKEWhere stories live. Discover now