Kala itu

7 3 0
                                    

Aku sempat meragu bersamaan dengan kerisauan yang berlebih. Dahulu begitu banyak ketakutan yang hadir, hingga rasanya untuk bernafas lega pun sulit.

"Bagaimana denganku jika dia pergi?"

"Bisakah aku bahagia setelah usai bersamanya?"

"Aku tak akan sanggup bila satu hari pun tanpanya."

"Aku akan sakit, jika dia telah menemukan pengganti ku."

Semua kata itu terus menyerang ku, sampai rasanya aku muak dan hampir menggila. Karena ketakutan itu aku tak dapat berpikir tenang, logika ku hilang, terbuang oleh rasa cinta berlebih.

Aku terlalu mencintanya, melebihi cintaku pada diriku sendiri. Mendambakannya dan berharap secara berlebih yang seriusnya tak kulakukan.

Karena cinta berlebih ku itu, aku hancur. Hidupku pun berantakan, tak sebagimana semestinya.

Cinta yang indah jika berlebihan akan berubah menjadi racun yang begitu menghancurkan.

Rasa takut yang dahulu menyerang, dikarenakan aku hanya terfokus pada rasa sakit ku, terbuai dalam cinta mematikan itu. Hingga melupakan segala hal berharga di hidupku.

Satu hal yang lain adalah karena aku terlalu menyayangkan memori indah yang telah dilewati bersamanya.

Tak bersamanya pun nyatanya tidak semengerikan itu, aku dapat bahagia dengan caraku sendiri.

Sirna  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang