Kamar Kost (Angker)

9 0 0
                                    

Kamar Kost

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Kost


#EXPERIENCE 

    Ada cerita yang seharusnya gua nggak ceritakan ke orang lain. tapi gua sudah terlanjur menceritakan kepada teman terpercaya gua selama ini, sebut saja namanya Indra. Dia memiliki kelebihan sejak dari lahir yaitu bisa melihat makhluk dari dimensi lain. Dan gua rasa dialah orang yang tepat untuk menjadi pendengar tentang pengalaman gua waktu itu. 

    Mungkin banyak diantara kalian yang tidak percaya tentang pengalaman gua ini terutama bagi mereka yang belum pernah melihat makhluk gaib. Jadi percaya atau tidak tentang pengalaman gua ini, itu hak kalian untuk memilih. Disini gua hanya mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dimasa itu. Pertama kalinya gua tinggal di kamar kost. 

    Semuanya dimulai ketika menunggu hari pertama MOPDB di Sekolah Menengah Kejuruan. Dan disini gua akan ngajak kalian untuk fokus tentang pengalaman gua di rumah kost.

Dirumah Kost ini suasananya agak berbeda, hening, aromanya aneh dan ini baru pertama gua mencium aroma seperti ini, pajangan-pajangan benda kuno seperti lukisan abstrak, patung kepala hewan, boneka kayu kecil dilapisi serabut kelapa kayak mirip jengglot gituh. Letak kamar gua diatas sehingga harus naik-turun tangga.  

    Malamnya, gua nggak bisa tidur ya mungkin terus kepikiran tentang persyaratan MOPDB yang masih belum lengkap juga. Di sini ada 3 kamar. Kamar 1 itu kamar gua, kamar 2 itu milik teman gua dan kamar 3 itu milik kedua senior gua. Setelah beberapa minggu terlewati gua disuruh pindah ke kamar 2 oleh ibu kost karena kamar pertama harus dikosongkan pada akhirnya gua sekamar dengan teman gua salah satu siswa TKJ yang nggak bisa gua sebut namanya karena belum sempat meminta izin. 

    Seperti biasa sabtu sore gua pulang kampung dan kembali lagi minggu sore. Teman gua dan senior gua nggak ada disini waktu itu ya mungkin mereka akan datang besok subuh. Gua sendirian dirumah kost ini. Benar-benar nggak ada orang, bapak dan ibu kostnya juga lagi keluar kota. Malamnya, gua merasakan sesuatu yang ganjal dan teringat tentang lemari yang terkunci dan tidak boleh dibuka. Gua penasaran sekaligus takut sebenarnya apa isi lemari ini. 

    Setelah gua menutup buku yang sudah gua baca, gua kaget bukan main entah itu bayangan atau asap tiba-tiba terbang dengan cepat dari kanan-kekiri di depan pintu dan setelah gua mengalihkan pandangan tiba-tiba saja asap atau bayangan itu menghilang begitu saja. Gua nggak takut cuma kaget aja. Setelah itu sekitar 30 atau 20 menitan lampu di rumah kost ini mati gitu aja. Gua membuka jendela agar cahaya lampu dari tetanggga bisa masuk.


Lilin dan senter nggak kepikiran buat gua bawa. Beli lilin? Bisa dibilang gua nggak berani keluar kamar karena harus melewati ruangan depan dan menuruni anak tangga. 

Gua melihat sosok laki-laki kurus tinggi yang bersembunyi dibalik pintu seperti orang yang sedang mengintip gituh, matanya merah menyala.


    Gua nggak bisa melihat jelas karena gelap dan gua nggak pake kacamata. Gua pengen teriak tapi mulut gua terasa kekunci. Jantung gua, gua nggak bisa menghitung berapa kecepatan jantung gua berdetak setiap menitnya karena waktu itu detakkannya sangat kencang. Gua mendadak keringat dingin. Tangan gua mencari kacamata dan tatapan gua masih mengawasi sosok itu. Karena gua tau jika pandangan gua dialihkan dia pasti akan ngilang.  

    Tepat setelah kacamata gua dipake, sosok itu menghilang begitu aja. Yang ada hanyalah gelap. Matanya yang merah menyala juga nggak ada. Gua merasa lega dan sedikit menunduk melepas kembali kacamata gua. Dan pada saat gua melepas kacamata sosok mata merah menyala tadi tiba-tiba dia muncul tepat didepan muka gua, gua langsung menutup mata gua dan berteriak. Gua langsung mengucapkan surat-surat pendek yang gua hafal sambil mencari HP gua. Gua langsung mengirim pesan ke teman-teman gua meskipun tidak semuanya karena pulsa gua terbatas waktu itu.  

Inti dari pesan gua yang kirim adalah meminta tolong. Dan sialnya mereka sedang asik menonton pertandingan bola. Kalau nggak salah persib yang main waktu itu. Dia menyuruh gua untuk nonton bareng dirumahnya dan itu nggak mungkin banget karena jaraknya lumayan jauh dan harus melewati tempat yang gua pikir itu horor seperti kebun, sawah dan ruang depan. 

    Pertama kalinya gua melihat dan merasakan kejadian itu. Itu kek membuat pikiran gua tersesat entah kemana. Gua berusaha tenang dan memejamkan mata untuk terlelap tidur, berharap segera pagi. Gua nggak berani membuka mata waktu itu karena gua takut sosok tadi datang lagi. Gua merangkul ke arah tembok dan memeluk erat bantal. Disana gua merasakan leher gua kayak ada rambut panjang lembut yang melilit. Bulu kuduk gua merinding dan segera mengganti posisi tidur gua dengan mata masih tertutup. Gua ngerasa ada seseorang yang sedang merhatiin gua. 

    Pagi harinya gua kesekolah dengan wajah kurang tidur. Gua melanjutkan tidur gua disana, di sekolah tepatnya dikelas, bukan di kamar kost. Dan itu rasanya nikmat banget. 

Malam harinya gua nggak sendirian. Gua ditemani dengan teman satu kamar gua. Rasanya gua pengen cerita tentang kemarin malam tapi gua tau dia pasti nggak bakal percaya dan gua rasa gua nggak perlu cerita tentang itu. 

    Malam hari ketika menjelang tidur sesuatu aneh tetap terjadi. Tiba-tiba saja jendela terbuka begitu saja, padahal tadi sudah dikunci dan nggak mungkin terlepas oleh angin. Dan dimalam berikutnya berikutnya dan berikutnya lagi terjadi sesuatu yang sama. Temen gua yang satu ini dia mengira kalau gua selalu membuka jendela ketika menjelang tidur padahal gua sendiri yang setiap menjelang tidur mengunci jendela kamar. 

    3 hari setelah kejadian itu masih ada sesuatu yang aneh. Setiap malam gua mendengar teriakan anak kecil dan itu terjadi setiap alam berturut-turut bahkan temen gua menyadari suara-suara itu dan bertanya. Selain itu, lemari yang nggak boleh dibuka dipinggir kasur gua, gua rasa ada anak kecil yang sedang mengelus-ngelus boneka diatas lemari itu dan sewaktu-waktu dia menghilang lalu kembali, menghilang dan kembali begitu saja tanpa gua sadari. 

    Kamar mandi, di tempat itu gua sering mendengar kayak ada orang-orang yang sedang membangun rumah. Berisik banget. Tapi setelah gua berjalan menuju kamar mandi suara itu perlahan-lahan menghilang. 

    Gua dan temen gua berencana untuk pindah kosan di akhir bulan. Tapi malah gua duluan yang sudah pindah, gua pindah ke kosan perempuan. Karena susah untuk mencari kosan laki-laki ya gua ikut sama sodara gua di kosan perempuan. Kamar gua diatas seperti biasanya naik turun tangga. Gua kira setelah gua pindah kosan gua bakal terjaga dan tenang. Tapi tetap saja ada hal yang lain yang mengganggu ya meskipun tidak separah dan seseram di kosan yang dulu.

Selesai

Kumpulan Cerita Pendek (Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang